Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71176
Title: Keefektifan Campuran Ekstrak Tumbuhan untuk Pengendalian Hama Kutu Putih Pepaya Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae)
Authors: Dadang
Maryana, Nina
Asnan, Trijanti A. Widinni
Issue Date: 2014
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae) yang dikenal sebagai kutu putih pepaya merupakan serangga hama baru di Indonesia yang bersifat polifag. Serangan berat kutu putih pepaya dapat mengakibatkan kematian tanaman. Tubuh serangga ini ditutupi oleh lilin, sehingga dapat mengurangi keefektifan aplikasi insektisida, akibatnya aplikasi insektisida dilakukan berulang-ulang yang kadang-kadang dengan dosis yang lebih tinggi dari dosis rekomendasi. Untuk itu diperlukan upaya pengendalian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan aman baik terhadap kesehatan manusia maupun organisme non sasaran. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keefektifan campuran tiga jenis ekstrak tanaman sebagai insektisida nabati baik pada aplikasi tunggal maupun dua campuran ekstrak terhadap P. marginatus pada tanaman pepaya (Carica papaya L.), mengevaluasi keefektifan penggunaan formulasi insektisida pada skala semilapangan dan lapangan, dan mengevaluasi keamanan formulasi terhadap musuh alami. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pemeliharaan dan perbanyakan serangga uji dan tanaman, ekstraksi, uji campuran ekstrak, uji stabilitas dan pH, uji persistensi formulasi, uji daya simpan formulasi, dan uji lapangan. Campuran ekstrak Tephrosia vogelii dan Annona squamosa (VS), T. vogelii dan Piper retrofractum (VR), dan A. squamosa dan P. retrofractum (SR) menunjukkan paling efektif pada nisbah konsentrasi 2:1 berdasarkan analisis toksisitas dan sifat interaksi campurannya. Nilai LC95 campuran VS, VR, dan SR pada nisbah konsentrasi 2:1 berturut-turut 1.51, 1.35, dan 1.54 kali lebih rendah dibandingkan dengan nisbah konsentrasi 1:2 dan 1.49, 2.05, dan 3.14 kali lebih rendah dibandingkan dengan nisbah konsentrasi 1:1 masing-masing campuran ekstrak. Formulasi A. squamosa dan P. retrofractum yang ditambahkan adjuvant Tween dan Agristik memiliki kestabilan yang paling baik, karena tidak terbentuk endapan pada larutan formulasi. Aplikasi sabun 0.2% sebelum aplikasi insektisida dapat meningkatkan keefektifan insektisida dibandingkan ketika aplikasi dilakukan bersamaan dengan sabun atau tanpa sabun. Formulasi insektisida yang disimpan di dalam botol coklat (gelap) serta dihindarkan dari paparan sinar matahari langsung akan memperlama masa keefektifan. Keefektifan formulasi yang diuji tidak berbeda nyata setelah penyimpanan selama 4 minggu baik pada suhu kamar maupun suhu rendah. Insektisida nabati mampu menekan populasi kutu putih di lapangan hingga 100% dan cukup aman terhadap tanaman serta musuh alami P. marginatus pada konsentrasi 0.5%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71176
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014taw.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.