Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71158
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.advisorJahroh, Siti
dc.contributor.authorNalurita, Sari
dc.date.accessioned2014-12-10T01:57:44Z
dc.date.available2014-12-10T01:57:44Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71158
dc.description.abstractIndonesia merupakan eksportir keempat dunia untuk komoditi kopi, dengan peran rata-rata sebesar 4.76 persen terhadap total ekpor dunia. Brazil menempati posisi pertama dengan peran rata-rata sebesar 24.30 persen, diikuti dengan Vietnam sebesar 17.94 persen dan Colombia sebesar 10.65 persen (ICO, 2012). Selain dijadikan sebagai komoditas ekspor, kopi juga berkembang di dalam negeri. Industri kopi domestik tidak hanya bertumpu pada komoditas primer semata (dalam bentuk biji kopi) melainkan dalam bentuk olahan guna memperoleh nilai tambah dan meningkatkan dayasaing yang akan meningkatkan konsumsi domestik. Secara garis besar industri kopi Indonesia digolongkan kedalam tiga skala usaha, yaitu industri kopi olahan kelas kecil, industri kopi olahan kelas menengah dan industri kopi olahan kelas besar. Guna mendorong keberlanjutan perkopian nasional dimasa mendatang, maka diperlukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan pencapaian strategi pengembangan agribisnis kopi Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis dayasaing agribisnis kopi di Indonesia secara komparatif dan kompetitif (2) Menganalisis dan merumusan strategi yang tepat untuk meningkatkan dayasaing tersebut Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, data primer diambil dengan metode wawancara. Data sekunder berupa data time series tahun 2008 sampai 2013. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis dayasaing komparatif dengan RCA dan analisis dayasaing kompetitif dengan Berlian Porter. Analisis dayasaing kopi secara komparatif dari tahun 2008-2013 menggunakan RCA menghasilkan RCA rata-rata setiap tahunnya sebesar 5.56, hal ini menunjukkan bahwa kopi Indonesia berdayasaing eskpor dibandingkan dengan komoditi ekspor Indonesia lainnya. Analisis dayasaing secara kompetitif menggunakan Berlian Porter dengan enam komponen yaitu komponen faktor produksi (SDA, IPTEK, SDM), komponen permintaan, industri terkait dan pendukung, struktur, persaingan dan strategi serta peran pemerintah dan peran kesempatan, sebagian besar mendukung dayasaing kopi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kekuatan dan peluang yang terdapat dalam analisis SWOT yang diturunkan dari analisis dayasaing secara kompetitif menggunakan Berlian Porter. Hasil analisis dan rumusan strategi SWOT adalah menghasilkan strategi terpilih S-O yaitu meningkatkan ekspor kopi Robusta olahan (produk diverensiasi) dan produksi kopi spesial. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan promosi dan pameran, diversifikasi produk dan pemanfaatan kafe-kafe kopi siap minum.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgricultural Economicen
dc.subject.ddcAgribusinessen
dc.subject.ddc2014en
dc.titleAnalisis Dayasaing dan Rumusan Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Indonesiaen
dc.subject.keywordkeunggulan kompetitifen
dc.subject.keywordkeunggulan komparatifen
dc.subject.keywordBerlian Porteren
dc.subject.keywordRCAen
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014sna.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.17 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.