Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71095
Title: Tingkat Difusi-Adopsi Inovasi Biogas oleh Peternak Sapi Perah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Authors: Amanah, Siti
Sugihen, Basita Ginting
Novikarumsari, Nurul Dwi
Issue Date: 2014
Abstract: Biogas dirintis mulai tahun 2006 di Kecamatan Lembang, namun baru berkembang setelah adanya Biogas Rumah (BIRU) yang dikelola oleh Koperasi Susu Bandung Utara (KPSBU) dan bekerjasama dengan LSM internasional Human Institute for Development Cooperation (Hivos) dan Foundation of Netherlands Volunteers (SNV) pada tahun 2010. Saat ini terdapat 4 197 Rumah Tangga Peternak Sapi Perah (RTPSP) yang berpotensi mengadopsi biogas. Terdapat beragam penyebab hambatan dalam proses difusi adopsi biogas, baik dari aspek inovasi biogas tersebut, mau pun dari sisi peternak. Pemanfaatan limbah sapi perah sebagai bahan dasar biogas dapat memberikan manfaat baik secara ekonomi mau pun lingkungan. Dengan demikian diperlukan percepatan difusi biogas dengan semakin banyaknya adopter biogas dari peternak. Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan tentang tingkat difusi adopsi biogas. Adapun tujuan penelitian ini meliputi hal berikut: (1) menganalisis persepsi peternak mengenai sifat inovasi biogas, (2) menganalisis tingkat difusi-adopsi inovasi biogas di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, dan (3) menganalisis hubungan antara karakteristik RTPSP, persepsi tentang sifat inovasi biogas, tingkat akses informasi dan fasilitasi penyuluh dengan tingkat difusi-adopsi inovasi biogas. Penelitian dilakukan di Desa Cibodas dan Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sampel penelitian adalah seluruh Rumah Tangga Peternak Sapi Perah (RTPSP) penerap inovasi biogas sebanyak 266 RTPSP. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret hingga April 2014. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari 55 pertanyaan meliputi variabel karakteristik RTPSP meliputi pendidikan formal, lama beternak, jumlah ternak, tingkat pendapatan, motivasi (intrinsik dan ekstrinsik), dan luas lahan untuk biogas. Selanjutnya, variabel penelitian juga mencakup persepsi terhadap sifat inovasi meliputi tingkat keuntungan relatif, tingkat kompleksitas, tingkat kompatibilitas, tingkat observabilitas dan tingkat triabilitas serta variabel tingkat akses informasi dan fasilitasi penyuluh meliputi akses terhadap informasi inovasi biogas, dan frekuensi pertemuan dengan penyuluh biogas. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif, dan untuk melihat faktor-faktor yang berkorelasi dengan tingkat difusi dan adopsi biogas, digunakan analisis korelasi rank Spearman. Litterer (Asngari 1984) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan pemahaman atau pandangan manusia tentang obyek di sekitarnya. Sifat inovasi biogas yang dinilai peternak meliputi tingkat keuntungan relatif, tingkat kompleksitas, tingkat kompatibilitas, tingkat observabilitas dan tingkat triabilitas. Penilaian peternak tentang sifat inovasi biogas menjadikan peternak mau mengadopsi biogas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biogas layak diterapkan menurut persepsi RTPSP namun jumlah adopter masih di bawah 50 persen. Motivasi, keuntungan relatif, kompleksitas, kompatibilitas dan observabilitas berkorelasi nyata dan positif dengan kecepatan adopsi biogas, sedangkan lama beternak, keuntungan relatif dan triabilitas berkorelasi positif nyata dengan difusi biogas. Akses informasi inovasi biogas dan frekuensi pertemuan tidak berkorelasi nyata dengan difusi-adopsi biogas. Dari kedua desa penelitian, sebesar 87.2 persen kecepatan adopsi peternak termasuk kategori sedang, dan sebesar 51.8 persen penyebaran biogas oleh peternak termasuk kategori tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71095
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014ndn.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.53 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.