Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70953
Title: Strategi Pengembangan Usaha Martabak Telur Kaki Lima di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor (Kasus : Pedagang Martabak Telur Kaki Lima di Sekitar Kampus IPB Dramaga
Authors: Adhi, Andriyono Kilat
Paramita, Mustika Prajna
Issue Date: 2014
Abstract: Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan strategis dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, sektor UMKM telah menunjukkan kemampuanya untuk tetap bertahan dimasa krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia. Sektor UMKM merupakan salah satu alternatif kesempatan kerja untuk menampung kelebihan tenaga kerja pada sektor informal. Sehingga dapat menekan tingkat pengangguran yang terjadi dan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Salah satu usaha UMKM mikro yang memberikan peluang bagi pemilik modal untuk mengembangkan usaha yaitu usaha di bidang pemasaran makanan produk olahan bahan baku telur. Hal ini dikarenakan seiring dengan pola hidup masyarakat yang semakin dinamis dan ditandai dengan banyaknya aktifitas di luar rumah memperbesar kemungkinan masyarakat mengkonsumsi makanan di luar rumah secara cepat dan praktis. Salah satu usaha yang menggunakan bahan baku telur yaitu usaha martabak telur kaki lima. Pedagang kaki lima (PKL) merupakan salah satu jenis usaha lapangan pekerjaan di sektor informal. Persaingan yang terjadi mengakibatkan timbulnya ruang kompetitif bagi pedagang martabak telur kaki lima. Karena usaha jajanan kaki lima ini mudah dimasuki pendatang baru, untuk masuk dalam usaha hambatannya rendah seperti modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sumberdaya manusia yang tidak harus memiliki pendidikan tinggi serta teknologi yang digunakan relatif sederhana, sehingga dengan cepat bermunculan pesaing yang masuk ke dalam usaha jajanan kaki lima. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik pedagang martabak telur kaki lima, dan (2) Memformulasikan strategi pengembangan usaha yang tepat bagi usaha martabak telur kaki lima. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2011. Pihak-pihak yang dijadikan responden adalah pedagang kaki lima yang telah memiliki pengalaman usaha di atas 10 tahun tahun. Selain itu analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE dan matriks SWOT. Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan adalah: (1) kualitas produk terjaga, (2) harga yang terjangkau, (3) lokasi usaha strategis, (4) tenaga kerja usia produktif, (5) adanya motivasi kuat dari pelaku usaha; sedangkan yang menjadi kelemahan adalah: (1) belum adanya promosi, (2) tenaga kerja tidak memiliki keahlian khusus, (3) tingkat pendidikan rendah, (4) terbatasnya akses pada lembaga penyedia modal, (5) belum adanya pencatatan arus keuangan. Berdasarkan analisis faktor internal yang menjadi kekuatan utama pedagang martabak telur kaki lima adalah lokasi usaha yang strategis dengan bobot skor rata-rata yaitu sebesar 0.379, sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah pekerja tidak memiliki keahlian khusus dengan bobot skor rata-rata sebesar 0.227. v Untuk analisis faktor eksternal yang menjadi peluang utama adalah pola konsumsi yang berubah dengan bobot skor rata-rata sebesar 0.602, dan yang menjadi ancaman utama adalah adanya ancaman produk substitusi dengan skor bobot ratarata sebesar 0.642. Hasil analisis dari matriks IFE didapat total skor 2.548 artinya bahwa kemampuan perusahaan untuk mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatannya tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah, sedangkan hasil analisis matriks EFE didapatkan total skor sebesar 2.567 artinya bahwa kemampuan perusahaan untuk mengatasi ancaman yang harus dihadapi dengan memanfaatkan peluang yang ada sudah baik. Hasil analisis matriks IE menempatkan usaha martabak telur kaki lima berada pada sel V yang disebut juga dengan strategi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi umum yang dapat digunakan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis dari matriks SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh pedagang martabak telur kaki lima yaitu : (1) meningkatkan keunggulan produk yang dijual, (2) pelatihan dan pembinaan keterampilan usaha bagi pedagang, (3) merekrut tenaga kerja yang terampil dan berkualitas, (4) meningkatkan promosi secara langsung, (5) kebijakan pemerintah terhadap pedagang kaki lima, (6) meningkatkan kualitas pelayanan, (7) mencari pasar baru, (8) memperbaiki manajemen usaha.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70953
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H14mpp.pdf
  Restricted Access
full text1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.