Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70915
Title: Uji Multi Lingkungan Galur-galur Harapan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Tahan Penyakit Bercak Daun Rakitan IPB
Authors: Wahyu, Yudiwanti
Purnamawati, Heni
Lelang, Maria Afnita
Issue Date: 2014
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: daun rakitan IPB. Pelaksanaan penelitian pada bulan Februari 2013 - September 2013. Tempat penelitian di Sukabumi, Kuningan, Sumedang dan Bogor. Menggunakan sepuluh galur-galur harapan kacang tanah yaitu GWS-18A1, GWS-39D, GWS-72A, GWS-73D, GWS-74A1, GWS-134D, GWS-110A1, GWS-110A2, GWS-134A, GWS-138A dan empat varietas unggul yaitu Gajah, Jerapah, Zebra dan Sima. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, persentase panjang batang utama berdaun hijau, bobot brangkasan, bobot polong kering, bobot biji kering, jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot polong total, bobot polong isi, bobot biji tanaman, bobot 100 butir dan Indeks masak biji kulit. Menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan tiga ulangan pada tiap lingkungan. Analisis data untuk pengujian keragaan karakter agronomi menggunakan analisis ragam masing-masing lingkungan dan analisis ragam gabungan, jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan multiple range test). Analisis data untuk pengujian stabilitas hasil menggunakan metode stabilitas menurut Finlay dan Wilkinsons (1963), Eberhart dan Russel (1966) serta AMMI (Gauch 1988). Analisis data untuk pengujian analisis lintas karakter kuantitatif menggunakan analisis korelasi dilanjutkan analisis lintas. Analisis ragam menunjukkan genotipe, lingkungan, interaksi genotipe dan lingkungan berbeda sangat nyata. Keragaan genotipe tertinggi yaitu tinggi tanaman oleh Sima, jumlah cabang dan jumlah polong isi oleh GWS-134A, persentase panjang batang utama berdaun hijau dan bobot brangkasan oleh GWS-73D. Bobot polong kering, jumlah polong total, bobot polong total, bobot polong isi, dan bobot biji tanaman oleh GWS-110A1. Jumlah polong isi oleh GWS-134A, bobot seratus biji oleh GWS-73D, indeks masak biji kulit oleh GWS-39D dan bobot biji kering oleh Gajah. Metode stabilitas memberikan informasi suatu genotipe tergolong stabil atau spesifik lingkungan. Genotipe GWS-73D merupakan genotipe yang stabil menurut tiga metode stabilitas. Berdasarkan metode Finlay-Wilkinson dan Eberhart-Russel, genotipe GWS-110A1, GWS-110A2 dan GWS-134A merupakan genotipe yang stabil dengan daya adaptasi yang tinggi (general adaptability) pada semua lingkungan. Genotipe-genotipe tersebut menunjukkan rataan hasil lebih tinggi berturut-turut yaitu 1.74, 1.55 dan 1.62 ton.ha-1 dari rataan total (1.46 ton.ha-1). Oleh AMMI, genotipe GWS-110A1 merupakan genotipe spesifik pada lingkungan Bogor, GWS-110A2 spesifik pada lingkungan Sukabumi dan GWS-134A spesifik pada lingkungan Kuningan. Metode AMMI (Additive Main Effect Multiplicative Interaction) merupakan metode stabilitas yang paling sesuai untuk menganalisis stabilitas kacang tanah. Berdasarkan analisis lintas, karakter bobot polong isi, bobot biji tanaman dan bobot polong kering merupakan karakter-karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi secara tidak langsung pada galur-galur harapan
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70915
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014mal.pdf
  Restricted Access
Fulltext31.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.