Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70892
Title: . Identifikasi Gen Prolaktin Ekson Dua Dan Produksi Telur Pada Itik Persilangan Pekin Mojosari Putih (Pmp) Generasi Kelima
Authors: Sumantri, Cece
Susanti, Triana
Irma
Issue Date: 2014
Abstract: Itik persilangan Pekin Mojosari putih (PMp) merupakan hasil persilangan antara itik Pekin jantan dan itik betina Mojosari putih yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak Ciawi. Generasi itik persilangan PMp telah mencapai generasi kelima. Pengamatan produksi dan kualitas telur serta keragaman gen prolaktin ekson dua terhadap itik persilangan PMp dilakukan dalam rangka melihat mutu ternak sebagai calon bibit unggul pedaging. Penelitian tersebut dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak Ciawi dan Laboratorium Genetika Molekuler Ternak Fakultas Peternakan IPB sejak April 2013 sampai Januari 2014. Materi penelitian berasal dari 168 itik milik Balai Penelitian Ternak Ciawi. Itik terdiri dari 19 ekor Pekin, 36 ekor Mojosari dan 113 ekor PMp. Sebanyak 98 itik persilangan PMp betina digunakan untuk pengamatan produksi dan kualitas telur. Ternak dipelihara pada kondisi lingkungan kandang dan pakan yang sama. Peubah kualitas terdiri dari berat telur utuh, bentuk atau indeks telur, berat putih telur, berat dan warna kuning telur, tebal dan berat kerabang, serta nilai Haugh Unit (HU). Produksi telur itik dikoleksi selama enam bulan pertama. Berat telur utuh, putih telur, kuning telur dan HU diukur dengan alat Egg AnalyzerTM. Tebal kerabang diukur dengan alat Egg Shell ThicknessTM sedangkan berat kerabang ditimbang dengan timbangan digital. Warna kuning telur dinilai dengan alat Roche Yolk Colour Fan. Sampel darah sebanyak 1-1.5 ml/ekor digunakan untuk analisis gen prolaktin ekson dua. Sampel darah diekstrak dengan menggunakan kit (Mini Genomic, Qiagen) sesuai dengan protokol yang tercantum. Hasil ekstraksi dianalisis kualitas dan kuantitas menggunakan spektrofotometer. Ekstraks DNA digunakan untuk proses PCR (Polymerase Chain Reaction). Primer disusun berdasarkan database sekuens prolaktin itik (Kode Akses GenBank AB158611.1) dengan bantuan software primer3. Kondisi PCR yaitu suhu: pradenaturasi 95°C (5 menit), denaturasi 95°C (10 detik), suhu penempelan (annealing) 60°C (20 detik), suhu ekstensi awal 72°C (30 detik), ekstensi akhir 72°C (5 menit) dan 35 siklus. Visualisasi hasil amplifikasi dilakukan melalui elektroforesis dengan menggunakan metode gel agarosa 1.5%. Pita-pita yang muncul dibandingkan dengan posisi marka untuk penentuan panjang basa. Sekuensing bagian forward dilakukan pada seluruh sampel. Sekuens gen prolaktin ekson dua dilakukan oleh jasa sekuensing dengan menggunakan mesin sekuenser (ABI PRISM Genetic Analyzer) di First Base, Selangor, Malaysia. Analisis deskriptif dilakukan pada data produksi dan kualitas telur. Data runutan basa DNA dianalisis dengan pendekatan frekuensi alel dan analisis sekuens. Keberadaan mutasi gen prolaktin ekson dua diidentifikasi dengan menggunakan program Moleculer Evolutionary Genetics Analysis Versi 4. Hasil sekuens dianalisis dengan program Bioedit Sequence Alignment Editor. Untuk mengetahui kesamaan dengan gen prolaktin itik yang diamati dengan sekuens gen prolaktin itik pada database GenBank digunakan metode Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) secara on line di https://blast.ncbi.nlm.nih.gov. Hasil penelitian menunjukan rataan produksi telur individu periode enam bulan yaitu 67%, bobot telur 59.09 g, indeks telur 73.8%, berat kuning telur 19.25 g, berat putih telur 33.02 g, nilai HU 101, warna kuning telur 8, berat kerabang 6.84 g dan tebal kerabang 0.4 mm. Kemurnian dan konsentrasi hasil ekstraksi yaitu 1.81 dan 263.34 μg/ml. Produk PCR berhasil diamplifikasi dengan panjang amplikon sekitar 400 pb. Terdapat satu insersi basa adenin di lokasi 2001 pb di intron dua pada keseluruhan itik yang digunakan. Gen prolaktin ekson dua dan parsial pada keseluruhan sampel hanya terdapat satu tipe genotipe dengan frekuensi alel 100%. Uji homologi menunjukan 99% kesamaan dengan sekuens gen prolaktin ekson dua dan parsial intron itik. Semua sampel itik yang digunakan dalam keadaan homozigot dan monomorfik. Kondisi homozigot dan monomorfik menjadikan gen prolaktin ekson dua tidak dapat dijadikan marka biomolekuler untuk sifat produksi dan kualitas telur itik PMp.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70892
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014irm.pdf
  Restricted Access
Fulltext16.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.