Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70817
Title: Integrasi Pasar dan Dampak Kebijakan Non Tarif Terhadap Permintaan Ekspor dan Daya Saing Kopi Indonesia di Pasar Internasional
Authors: Oktaviani, Rina
Hakim, Dedi Budiman
Muzendi, Agustina Sylvanie Mori
Issue Date: 2014
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) integrasi pasar kopi Indonesia dengan pasar eksportir dan importir utama kopi; (2) posisi daya saing kopi Indonesia di pasar dunia dibandingkan dengan Brazil, Kolombia dan Vietnam; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor dan daya saing kopi Indonesia; (4) dampak integrasi pasar dan kebijakan non tarif terhadap permintaan ekspor dan daya saing kopi Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dari tahun 1970 sampai 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah uji kointegrasi pendekatan Error Corection Model (ECM) untuk menganalisis integrasi pasar; Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA) untuk menganalisis daya saing ekspor kopi dan model ekonometrik persamaan simultan yang digunakan untuk menganalisis integrasi pasar integrasi pasar dan dampak kebijakan non tarif terhadap permintaan ekspor dan daya saing kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Harga ekspor kopi Indonesia terkointegrasi dengan pasar importir maupun eksportir utamanya. Selanjutnya analisis ECM menunjukkan adanya integrasi jangka pendek dengan pasar importir maupun eksportir utama, dimana kecepatan penyesuaian ke keseimbangan 87.33 % pada pasar importir dan 65.33 % pada pasar eksportir. Variabel yang signifikan mempengaruhi harga ekspor kopi Indonesia pada jangka pendek adalah harga impor kopi Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura serta harga ekspor kopi Brazil dan Vietnam; (2) Kopi Indonesia memiliki keunggulan komparatif dilihat berdasarkan nilai RCA dan RSCA, namun masih lebih rendah dibandingkan Brazil, Kolombia dan Vietnam; (3) Penerapan kebijakan SPS lebih efektif menghambat permintaan ekspor kopi Indonesia dibandingkan TBT. Kebijakan SPS secara keseluruhan memiliki pengaruh menghambat dan menurunkan ekspor negara eksportir utama serta permintaan ekspor dan daya saing kopi Indonesia. Sedangkan kebijakan TBT secara keseluruhan memiliki pengaruh yang positif atau bersifat tidak menghambat; dan (4) Kebijakan peningkatan areal dan produksi tanaman kopi memberikan dampak positif bagi permintaan ekspor dan daya saing kopi Indonesia di pasar importir utama (Amerika Serikat, Jerman, Italia, Jepang, Malaysia dan Singapura), sedangkan kebijakan peningkatan konsumsi domestik dan harga domestik berdampak pada penurunan permintaan ekspor dan daya saing kopi Indonesia di pasar importir utama. Selanjutnya kebijakan peningkatan harga ekspor Vietnam, harga kopi dunia dan konsumsi Singapura cenderung memberi dampak penurunan permintaan ekspor dan daya saing kopi Indonesia di pasar importir utama. Dan sebaliknya kebijakan peningkatan produksi kopi Brazil lebih memberi dampak positif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70817
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014asm.pdf
  Restricted Access
Fulltext169.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.