Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70330
Title: Efektivitas Suplementasi Tepung Batang Pisang dan Probiotik Terhadap Kecernaan Hasil Samping Kelapa Sawit serta Emisi Metana
Authors: Wiryawan, Komang G
Thalib, Amlius
Jayanegara, Anuraga
Antonius
Issue Date: 2014
Abstract: Salah satu penyebab rendahnya produktivitas ternak ruminansia adalah tidak terpenuhinya asupan nutrien. Penyediaan hijauan berkualitas tinggi seperti rumput unggul dan leguminosa dibatasi oleh kompetisi lahan dengan pertanian dan aktivitas pembangunan. Oleh karena itu, peluang pengembangan usaha peternakan adalah pemanfaatan hasil samping pertanian dan perkebunan sebagai pakan ternak. Hasil samping pertanian dan perkebunan pada umumnya memiliki kualitas rendah yang ditandai dengan serat kasar tinggi dan kadar protein rendah. Karakteristik tersebut ditemukan pada hasil samping kelapa sawit yang tersedia dalam jumlah yang melimpah di Indonesia sebagai negara produsen terbesar di dunia. Hasil samping kelapa sawit diantaranya adalah pelepah, daun, serat perasan buah, tandan kosong, lumpur dan bungkil inti sawit. Pakan berserat tinggi tidak hanya menyebabkan terjadinya penurunan efisiensi penggunaan pakan dan produktivitas ternak, tetapi juga meningkatkan emisi metana sebagai gas rumah kaca. Pembentukan metana di dalam rumen mengakibatkan terjadinya kehilangan energi pakan tercerna. Tantangan rendahnya produktivitas ternak dan dampak negatif emisi gas metana dari ternak ruminansia perlu dijawab dengan inovasi teknologi yang mampu memperbaiki sistem manajemen pakan. Salah satu pendekatan adalah dengan melakukan optimalisasi dan manipulasi ekosistem mikroba rumen, misalnya dengan menggunakan probiotik. Spesies mikroba yang sering digunakan sebagai probiotik dan telah dilaporkan mampu meningkatkan kecernaan pakan, konversi pakan serta produktivitas ternak adalah Saccharomyces cerevisiae. Selain itu, mikroba acetogen (Acetoanaerobium noterae) juga dilaporkan mampu mengurangi emisi metana enterik. Acetoanaerobium noterae memiliki kemampuan sebagai inhibitor metanogenesis dengan menggunakan hidrogen untuk membentuk asetat di dalam rumen. Pengaruh kombinasi suplementasi Saccharomyces cerevisiae dan Acetoanaerobium noterae terhadap metanogenesis dan fermentasi rumen menjadi menarik untuk diamati. Selanjutnya, suplementasi senyawa fitogenik seperti saponin dan tanin dilaporkan mampu mengurangi emisi metana. Suplementasi mineral Fe, Mn, Zn, Cu, dan Mg terbukti meningkatkan aktivitas mikroba rumen dan keceraan pakan. Spesies tanaman yang mengandung cukup banyak mineral dan senyawa fitogenik adalah tanaman pisang (Musa paradisiaca). Pemberian probiotik, mineral dan senyawa sekunder tanaman telah banyak dilakukan secara terpisah, namun penelitian pengaruh penggunaannya secara bersamaan terhadap emisi metana dan fermentasi rumen serta potensi interaksi komponen bahan dinilai masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek kombinasi suplementasi probiotik Saccharomyces cerevisiae, Acetoanaerobium noterae dan tepung batang pisang terhadap kecernaan substrat berbasis hasil samping kelapa sawit dan emisi gas metana enterik secara in vitro. Substrat terdiri dari tepung daun dan pelepah, lumpur, serta bungkil inti sawit dengan perbandingan 60%, 10% dan 30%. Perlakuan yang diberikan adalah suplementasi probiotik (faktor A) dan suplementasi tepung batang pisang (faktor B), yaitu ; substrat, tanpa suplementasi/kontrol (A0B0); substrat + Saccharomyces cerevisiae (A1BO); substrat + Acetoanaerobium noterae (A2B0); substrat + Saccharomyces cerevisiae + Acetoanaerobium noterae (A3B0); substrat + tepung batang pisang (A0B1); substrat + Saccharomyces cerevisiae + tepung batang pisang (A1B1); substrat + Acetoanaerobium noterae + tepung batang pisang (A2B1); substrat + Saccharomyces cerevisiae + Acetoanaerobium noterae + tepung batang pisang (A3B1). Setiap perlakuan diinkubasi in vitro dengan larutan buffer (pH 6.9) dan rumen sebanyak empat ulangan (setiap ulangan diwakili oleh tiga botol inkubasi) selama 48 jam pada suhu 39oC. Produksi gas total dan metana diukur pada interval waktu tertentu. Kecernaan, volatile fatty acids (VFA), ammonia, dan populasi mikroba dihitung setelah inkubasi. Penurunan emisi metana dihitung dengan membandingkan produksi metana dengan produksi gas total. Peningkatan efisiensi energi pakan didekati dengan menghitung produksi gas metana per gram bahan kering tercerna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum suplementasi tepung batang pisang meningkatkan kecernaan pakan, sedangkan suplementasi probiotik (Saccharomyces cerevisiae atau/dan Acetoanaerobium noterae) efeknya kurang terlihat. Kecernaan bahan kering dan bahan organik substrat terbaik ditunjukkan oleh perlakuan A1B1, yaitu sebesar 20.25% dan 13.66% dibandingkan dengan kontrol. Semua perlakuan secara numerik terlihat memberikan efek terhadap penurunan konsentrasi CH4 pada lama inkubasi 12, 24 dan 48 jam dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Potensi penurunan konsentrasi metana secara umum diperlihatkan oleh perlakuan A2B0 dan A3B0, yaitu sebesar 16.98% (P<0.05) dan 15.58% pada inkubasi 12 jam; 12.51% dan 12.98% pada inkubasi 24 jam; serta 10.55% dan 10.77% pada inkubasi 48 jam. Efisiensi energi pakan terbaik ditunjukkan oleh A0B1, yaitu mengalami peningkatan sebesar 14.16% dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan yang lebih toleran untuk tujuan peningkatan kecernaan pakan sekaligus penurunan emisi metana dan peningkatan efisiensi energi pakan adalah A3B1. Perlakuan ini meningkatkan kecernaan bahan kering pakan sebesar 14.58%, menurunkan emisi metana sebesar 7.71% dan meningkatkan efisiensi energi pakan sebesar 11.75% dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi tepung batang pisang memiliki interaksi positif dengan Saccharomyces cerevisiae dan Acetoanaerobium noterae dalam meningkatkan kecernaan substrat secara in vitro. Suplementasi Acetoanaerobium noterae dan kombinasinya dengan Saccharomyces cerevisiae berpotensi menurunkan emisi metana, namun peluang kompetisinya perlu ditingkatkan dengan penambahan defaunator. Kombinasi suplementasi terbaik untuk meningkatkan kecernaan dan efisiensi energi pakan serta menurunkan emisi gas metana adalah kombinasi suplementasi tepung batang pisang dengan Saccharomyces cerevisiae dan Acetoanaerobium noterae.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70330
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014ant.pdf
  Restricted Access
Fulltext610.56 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.