Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70072
Title: Ekstrak Daun Rumput Kebar (Biophytum petersianum) sebagai Antikapang Aspergillus flavus Toksigen dan Antiaflatoksin serta Aplikasinya Pada Sistem Pangan
Authors: Syarief, Rizal
Rahayu, Winiati P
Dharmaputra, Okky Setyawati
Lisangan, Meike Meilan
Issue Date: 2014
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: MEIKE MEILAN LISANGAN. Ekstrak Daun Rumput Kebar (Biophytum petersianum) sebagai Antikapang Aspergillus flavus Toksigen dan Antiaflatoksin serta Aplikasinya pada Sistem Pangan. Dibimbing oleh RIZAL SYARIEF, WINIATI P RAHAYU, dan OKKY SETYAWATI DHARMAPUTRA. Beberapa spesies kapang bersifat toksigen, diantaranya Aspergillus flavus yang dapat memproduksi aflatoksin. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari bahan antikapang dan antiaflatoksin yang berasal dari bahan alami seperti tumbuhan. Biophytum petersianum adalah salah satu tumbuhan herbal yang dikenal oleh masyarakat di Papua Barat dengan nama rumput kebar, dimanfaatkan sebagai obat penyubur kandungan dan sejauh ini menunjukkan aktivitas antibakteri dan berpotensi sebagai antikapang. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh jenis ekstrak B. petersianum yang paling efektif sebagai penghambat pertumbuhan kapang Aspergillus flavus toksigen dan penghambat produksi aflatoksin serta mengidentifikasi komposisi kimianya. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, melalui 5 tahap penelitian yang terdiri atas (1) identifikasi fitokimia dan pengujian aktivitas antikapang berbagai jenis ekstrak daun rumput kebar untuk menghambat pertumbuhan A. flavus toksigen, (2) pengujian mekanisme penghambatan ekstrak daun rumput kebar, (3) pengujian antiaflatoksin B1 ekstrak daun rumput kebar pada media model pangan, (4) pengujian aktivitas antikapang dan antiaflatoksin B1 ekstrak daun rumput kebar pada media sistem pangan berbasis jagung dan kacang tanah, dan (5) pengujian sitotoksisitas ekstrak daun rumput kebar terhadap sel Vero secara in-vitro. Daun rumput kebar diekstraksi dengan pelarut heksana, etil asetat, metanol, dan akuades secara tunggal dan bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bertingkat heksana-etil asetat-metanol (HEM) daun rumput kebar pada konsentrasi 20 mg mL-1 di media kaya karbohidrat, media kaya lemak, dan media kaya protein menyebabkan hambatan pertumbuhan A. flavus tertinggi dari pada jenis ekstrak lainnya, yaitu berturut-turut 96.2, 100, dan 96.1%. Konsentrasi hambatan minimum ekstrak HEM daun rumput kebar terhadap pertumbuhan A. flavus BCCF0219 pada media kaya karbohidrat, kaya lemak, dan kaya protein bertutur-turut sebesar 12 mg mL-1 (97.9%), 14 mg mL-1 (93.5%), dan 14 mg mL-1 (90.8%). Sedangkan konsentrasi hambatan minimum A. flavus BIO 2236 pada media kaya karbohidrat, kaya lemak, dan kaya protein berturut-turut sebesar 12 mg mL-1 (93.9%), 16 mg mL-1 (99.4%) and 16 mg mL-1 (93.8%). Pada 3 tingkat konsentrasi MIC yaitu 1 MIC, 1.5 MIC, dan 2 MIC, persentase hambatan pertumbuhan A. flavus BCCF0219 dan BIO 2236 pada media kaya karbohidrat, lemak, dan protein berkisar antara 90.8 – 100% dan 93.8 – 100%, sedangkan hambatan produksi aflatoksin B1 berkisar antara 70.9 – 100% dan 83.4 – 98.8%. Hasil analisis SEM memperlihatkan bahwa mekanisme yang terlibat dalam penghambatan pertumbuhan kapang oleh ekstrak daun rumput kebar adalah melalui perubahan morfologi hifa yang mengakibatkan kematian sel. Pada media dengan konsentrasi jagung 12.5, 25, 50 dan 100%, persentase hambatan pertumbuhan berturut-turut berkisar pada 50.4 – 81.0, 59.3 – 85.1, 52.9 – 83.0, dan 44.0 – 66.5%. Sedangkan pada media dengan konsentrasi kacang tanah 12.5, 25, 50 dan 100%, persentase hambatan pertumbuhan berturut-turut berkisar pada 75.9 – 100, 72.3 – 100, 63.7 – 100, 64.9 – 100. Reduksi AFB1 pada media dengan konsentrasi jagung 100% berkisar pada 7.0 – 91.3%, sedangkan pada media dengan konsentrasi kacang tanah 100% berkisar pada 19.3 – 59.4%. Ekstrak HEM daun rumput kebar menghambat proliferasi sel Vero lebih dari 75% pada tingkat konsentrasi ekstrak 12 – 32 mg mL-1, sedangkan nilai CC50 ekstrak HEM daun rumput kebar adalah 13.41 mg mL-1, jauh lebih besar dari batas yang ditentukan oleh NCI yaitu <20 μg mL-1.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70072
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014mml.pdf
  Restricted Access
Fulltext27.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.