Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69977
Title: Biologi Reproduksi Muncak ( Muntiacus muntjak muntjak, Zimmermann 1780) Betina di Penangkaran
Other Titles: IPB (Bogor Agricultural University)
Authors: Supriatna, Iman
Agungpriyono, Srihadi
Agil, Muhammad
Pudjirahaju, Asri
Issue Date: 2014
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Muntjak (Muntiacus muntjak muntjak, Zimmermann 1780) merupakan salah satu dari empat spesies rusa endemik Indonesia dengan suara spesifiknya tersebut tersebar di sebagian besar kepulauan Indonesia, yaitu pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Muntjak termasuk hewan yang dilindungi oleh peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999. Populasi muntjak di habitat alaminya diperkirakan mengalami penurunan, sehingga memerlukan suatu upaya untuk menunjang perkembangbiakan muntjak. Sedangkan informasi tentang anatomi dan morfometri organ reproduksi muntjak betina, pemantauan status reproduksi muntjak, terutama berdasarkan metabolit estrogen dan progesteron dari feses, masih sangat terbatas. Oleh karena itu tujuan penelitian ini antara lain: 1) mengetahui anatomi dan morfometri organ reproduksi muntjak betina; 2) melakukan validasi assay terhadap metabolit estrogen dan progesteron di feses muntjak betina; 3) mengetahui profil metabolit estrogen dan progesterone pada setiap tahapan reproduksi (pubertas, siklus estrus dan kebuntingan); dan 4) mengetahui perilaku reproduksi. Secara umum penelitian ini merupakan penelitian eksploratif, dimana semua data yang diperoleh diklasifikasikan sesuai tujuan masing-masing. Semua data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uterus muncak termasuk bikornua. Kedua ovarium berbentuk oval dan tidak ada bursa ovarium. Kedua bagian organ reproduksi, yaitu uterus dan ovarium sama-sama aktif. Namun dalam morfologi dan morfometri menunjukkan bahwa organ sebelah kanan lebih aktif daripada kiri. Mukosa serviks membentuk lipatan, ke lipatan kranial semakin semakin kecil. Dalam muntjak ada 4 lipatan. Lipatan yang tampaknya membentuk saluran, sehingga memungkinkan inseminasi buatan. Vagina memiliki dinding tipis dari penyusun serviks uteri. Bagian dalam vagina yang secara langsung berhubungan dengan ruang depan vulva. Vulva terdiri dari labia majora dan labia minora yang jelas dibedakan. Pengamatan eksternal, klitoris tidak terlihat. Analisis metabolit estrogen dan progesteron di feses muntjak dengan menggunakan enzyme immunoassay. Hasil uji paralelism terhadap metabolit estrogen dan progesteron pada muntjak betina menunjukkan hasil kurva sampel feses yang paralel dengan kurva standar, yaitu metabolit estrogen adalah Estrogen total dan progesteron adalah 20-oxo-pregnanes (20-oxo-P) dan Pregnanediol (Pg-diol). Tipe metabolit hormon bersifat spesifik spesies. Hasil analisis menunjukkan bahwa rataan total estrogen dan Pg-diol pada saat pubertas mulai umur 4-6 bulan masing-masing adalah 85,7±52,7 ng/g dan 1,6±0,7 μg/g. Penentuan siklus estrus dilakukan berdasarkan konsentrasi estrogen dan perubahan sel epitel vagina. Hasil analisis dari keduanya masing-masing adalah 26,3±2,5 hari (kisaran 24-29 hari) dan 25,7±3,0 hari (kisaran 20-29) hari. Waktu optimal kawin diperkirakan pada hari kedua periode estrus atau 36-48 jam dari awal estrus. Deteksi awal kebuntingan pada muncak dapat dilakukan pada hari ke-142-162, ketika konsentrasi Pg-diol mencapai 8,08-15,69 μg/g. Sedangkan konsentrasi estrogen keseluruhan meningkat tajam > 300 ng/g pada saat kelahiran. Rerata konsentrasi minimum Pg-diol selama kebuntingan adalah 3,25±1,91 μg/g. Sementara rata-rata konsentrasi maksimum Pg-diol selama kebuntingan adalah 26,74±10,38 μg/g. Rerata konsentrasi Pg-diol maksimum meningkat ~8 kali lipat (3,25-26,74 μg/g) dari awal kebuntingan sampai kelahiran. Sedangkan rata-rata konsentrasi Pg-diol dan estrogen total saat kelahiran masing masing adalah 20,37±8,72 μg/g dan 185,0±100,0 ng/g. Lama kebuntingan dari muntjak adalah sekitar 234,7±5,8 hari (kisaran 228-238 hari). Secara umum perilaku reproduksi pada muntjak betina sama seperti pada famili cervidae lainnya. Perilaku estrus pada betina dan perilaku seksual pada jantan dan betina mulai terlihat ketika hewan memasuki masa pubertas. Pada saat estrus muntjak tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas (silent heat). Perilaku seksual pada muntjak saat kawin : (1) Bercumbu dengan menciumi bagian kepala dan leher; (2) Mencium dan menjilati alat kelamin betina; (3) Betina menegakkan ekornya dan jantan menjilati alat kelamin betina; (4) Jantan menaiki betina dan diikuti dengan intromisi; (5) Jantan menjilati alat kelaminnya; (6) Kembali ke perilaku normal. Sedangkan perilaku-perilaku reproduksi lainnya seperti saat bunting, melahirkan dan merawat anak tidak berbeda jauh dengan hewan lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai data dasar untuk menunjang dalam manajemen perkembangbiakan muntjak dan aplikasi teknologi reproduksi di penangkaran. Saran, perlu dilakukan penelitian-penelitian lanjutan untuk melengkapi data biologi reproduksi muncak.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69977
Appears in Collections:DT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014apu.pdf
  Restricted Access
Fulltext38.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.