Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69902
Title: Kapital Sosial, Negara dan Pasar : Studi pada Komunitas Pulau-pulau Kecil (Kasus Komunitas Nelayan di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)
Authors: Kolopaking, Lala M.
Kinseng, Rilus A
Hubeis, Aida Vitayala S.
Sakaria
Issue Date: 2014
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Wilayah perdesaan termasuk pulau-pulau kecil selama ini telah diintervensi oleh negara dan pasar. Intervensi negara dan pasar berupa program pembangunan, aliran masuk barang, jasa/orang, dan komersialisasi hasil laut menyebabkan perubahan terhadap kehidupan komunitas lokal. Hal ini dicirikan oleh adanya ketidakseimbangan hubungan negara dengan komunitas lokal. Kondisi ini mengakibatkan “goncangan sosial” sehingga dapat mendistorsi harmoni kehidupan sosial dan menggerus kapital sosial komunitas. Apabila proses penggerusan kapital sosial terus terjadi, secara perlahan warga komunitas akan kehilangan identitas diri dan akan membawa mereka pada kondisi yang mudah diombang ambingkan oleh perubahan. Pertanyaannya adalah bagaimana dampak intervensi negara dan penetrasi pasar terhadap perubahan kapital sosial pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil ? Penelitian ini menggunakan paradigma pospositivis. Penelitian berlangsung kurang lebih satu tahun dengan menunjuk Pulau Barrang Lompo sebagai lokasi penelitian. Data dikumpulkan dari 40 responden yang ditentukan secara sengaja dan mewawancarai secara mendalam 12 informan yang ditentukan secara bola salju. Selain itu juga digunakan pengamatan. Data dan fakta penelitian dianalisis secara kualitatif. Sebagai pedoman dalam menjawab permasalahan penelitian, dirumuskan dua hipotesis pengarah sebagai berikut : 1). Intervensi negara dan penetrasi pasar menggerus dan menambah kapital sosial pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil. 2). Tingkat pertambahan (rekapitalisasi) kapital sosial sebagai dampak dari intervensi negara dan penetrasi pasar lebih kecil dari pada proses penggerusan (dekapitalisasi) kapital sosial pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa intervensi negara melalui program pembangunan struktur kelembagaan pemerintahan, pembangunan inpra struktur jalan dan pembangunan dermaga (pelabuhan) berdampak pada tergerusnya kepercayaan (trust) dan loyalitas warga terhadap pemerintah, tergerusnya kapasitas politik dan partisipasi komunitas pulau terhadap pelaksanaan program pembangunan. Selain itu hal tersebut menggerus kapasitas kewenangan pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan di wilayahnya. Namun pada sisi yang lain intervensi negara berdampak terhadap meningkatnya solidaritas sosial antar warga komunitas pulau (bonding social capital), meningkatnya mobilitas keluar dan masuk pada warga komunitas pulau sehingga terbentuk jaringan sosial baru. Hal ini dicirikan oleh terbangunnya solidaritas sosial antar kelas di dalam pulau (bridging social capital) dan dengan pihak lain di luar pulau (linking social capital). Hal lain yang juga mengalami perubahan adalah pergeseran nilai/norma. Penetrasi pasar melalui derasnya aliran masuk barang, jasa/orang dan komersialisasi hasil laut di komunitas pulau berdampak pada perubahan orientasi v hidup komunitas pulau dari yang dijiwai oleh semangat spiritualistik menjadi semangat materialistik. Hal ini ditandai oleh berubahnya sistem mata pencaharian dari pola konsumtif (subsistensi) menjadi pola perdagangan (komersialisasi), meningkatnya prilaku konsumtif warga pulau terutama pada barang-barang industri. Kondisi tersebut menyebabkan tergerusnya prinsip saling berbagi (resiprositas) dan kejujuran dalam pembagian hasil laut pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil. Perubahan lain dari adanya penetrasi pasar masuk ke komunitas pulau adalah bertambahnya jaringan sosial pada warga baik di dalam maupun dengan pihak lain di luar pulau. Perubahan kapital sosial di komunitas pulau tidak saja disebabkan karena intervensi negara dan penetrasi pasar, namun pembangunan/perkembangan rumah ibadah (masjid) turut menyumbang terjadinya perubahan pada komunitas. Perubahan dimaksud yaitu meningkatnya spirit keagamaan, solidaritas sosial dan bertambahnya jaringan sosial baru. Namun pada sisi lain menyebabkan tergerusnya kepatuhan warga terhadap nilai/norma setempat. Dari yang tidak sesuai dengan syariat agama Islam digantikan oleh kepatuhan pada nilai/norma yang sesuai dengan syariat agama Islam. Merujuk pada paparan di atas dapat dirumuskan simpulan bahwa bertambah/menguatnya (rekapiltalisasi) kapital sosial yang diakibatkan oleh intervensi negara tidak sebanding dari dampak yang diakibatkan oleh penetrasi pasar. Dalam arti bahwa meskipun intervensi negara menambah/menguatkan kapital sosial pada dimensi tertentu namun pertambahan/penguatan tersebut pada akhirnya akan tetap mengalami penggerusan (dekapitalisasi). Hal ini dapat terjadi karena daya rusak penetrasi pasar terhadap kapital sosial jauh lebih dahsyat dari pada proses pertambahan/penguatan kapital sosial sebagai dampak dari intervensi negara melalui program-program pembangunan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69902
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014sak.pdf
  Restricted Access
Fulltext62.75 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.