Key Success Value In Relationship Marketing Of Agriclture Products

Abstract

In Indonesia, agriculture is still one ofthe business activity that involves many stakeholders with a unique relationship, ranging from farmers as producers, various intermediaries that act to move the product on the retailers who ultimately sell to end consumers. What are the key values connecting between actors to guarantee the continuity of business and how the model linkage or relationship marketing that happens. is the main goal in this paper. The results showed, commitment and trust are the dominant two aspects that underlie the emergence ofco-operation as well as the assurance offinancial benefit. Another interesting fact revealed by this study is the relationship marketing that occurs not just based on the transactional aspects alone, but there is also a social aspect that binds relationships. This aspect even leads to another fundamental goal, namely the existence ofconvenience between the parties cooperQte. Although both ofthese goals cannot always be achieved simultaneously due to the strata ofdifferent decision-making power, but in reality they complement the ongoing collaboration.

Di Indonesia pertanian masih merupakan salah satu aktifitas bisnis yang melibatkan ban yak stakeholder dengan hubungan yang unik, mulai dari petani sebagai produsen, berbagai pihak perantara yang berperan memindahkan prod uk pada pengecer yang akhirnya memasarkan pada konsumen akhir. Nilai-nilai kunci apa yang menghubungkan antar pelaku untuk menjamin kelangsungan bisnis tersebut serta bagaimana model keterkaitan atau hubungan pemasaran yang terjadi, merupakan tujuan utama dalam tulisan ini. Basil penelitian menunjukkan, komitmen dan kepercayaan merupakan dua aspek dominan yang mendasari timbulnya kerjasama dan sekaligus sebagaijaminan akan adanya keuntungan secarafinansial. Fakta menarik lain yang terungkap dari penelitian ini adalah hubungan pemasaran yang terjadi bukan sekedar didasarkan atas aspek transaksional semata. namun juga terdapat aspek sosial yang membalut hubungan yang terjadi. Bahkan aspek ini mengantarkan pada fUjuan lain, yakni adanya kenyamanan antar pihak yang bekerjasama, Meski kedua tujuan ini tidak selalu dapa! diraih secara bersama karena adanya strata kekuatan pengambilan keputusan yang berbeda, namun da/am realitanya keduanya saling melengkapi terjadinya kerjasama yang berkelanjutan.