Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69766
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.authorFauzan H, Tezza
dc.date.accessioned2014-09-01T01:45:21Z
dc.date.available2014-09-01T01:45:21Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69766
dc.description.abstractTerumbu karang merupakan ekosistem yang sangat dinamis, namun sangat sensitif dan rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Kondisi dinamis terumbu karang ditandai dengan perubahan–perubahan yang terjadi dalam komunitas, serta adanya interaksi yang kuat antara biota karang dan biota penghuni terumbu lainnya serta kondisi abiotik lingkungan. Secara alami respon terumbu karang terhadap perubahan dan tekanan lingkungan adalah berusaha untuk bertahan dan menunjukkan gejala pemulihan sampai terbentuknya komunitas yang stabil kembali setelah mengalami kerusakan. Acanthaster planci atau dikenal sebagai Crown of Thorns Starfish merupakan salah satu jenis bintang laut pemakan karang yang berukuran relatif besar dan berduri banyak. Hewan ini tersebar di berbagai perairan yang ditumbuhi oleh beberapa jenis karang. Kepadatan populasi A. planci di daerah terumbu karang akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan karang. Kerusakan terumbu karang sebagai akibat dari aktivitas makan A. planci merupakan salah satu masalah paling serius dalam upaya konservasi terumbu karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat predasi polip karang oleh Acanthaster planci terhadap tingkat kerusakan terumbu karang dalam memberikan status kondisi terumbu karang di Pulau Hari Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi para pengambil kebijakan untuk lebih proaktif dalam pengelolaan sumberdaya terumbu karang berkelanjutan di perairan Pulau Hari Provinsi Sulawesi Tenggara, serta dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan pengelolaan sumberdaya terumbu karang di perairan Pulau Hari Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data, menunjukkan bahwa persentase penutupan karang hidup di perairan Pulau Hari lebih tinggi dibandingkan dengan persentasi penutupan karang mati. Persentasi penutupan karang hidup berkisar antara 40,36% hingga 66,32% dengan nilai rata-rata persentasi penutupannya pada masing-masing stasiun pengamatan adalah 57,79%. Dapat diketahui bahwa kepadatan A. planci pada masing-masing Titik pengamatan bervariasi, yaitu berkisar antara 0 - 13 ind/500m2, dengan nilai rata-rata kepadatannya adalah 0,008 ind/m2. Kepadatan tertinggi A. planci ditemukan pada titik sebelah barat dengan nilai rata-rata yaitu 13,667 ind/500m2, titik sebelah selatan nilai rata-rata kepadatannya 3,333 ind/500m2, sedangkan nilai rata-rata kepadatan terendah A. planci ditemukan pada titik sebelah utara yaitu 0,667 ind/m2 Indeks predasi karang merupakan sebuah indikator yang dapat digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh predasi A. planci terhadap pertumbuhan karang. Indeks predasi karang tersebut akan berbanding lurus dengan persen predasi karang. Semakin tinggi persen predasi karang maka indeks predasinya juga akan tinggi, begitu pula sebaliknya semakin rendah persen predasi karang, maka indeks predasi karang juga akan rendah. Titik sebelah selatan dan titik sebelah utara memiliki indeks predasi kurang dari nol, yaitu masing-masing sebesar -0,06094 dan-0,03782. Hal ini berarti bahwa tingkat predasi karang lebih rendah dibanding dengan tingkat pertumbuhan karang, dimana hal tersebut dibuktikan dengan kelimpahan A. planci pada masing-masing stasiun tersebut nilai rata-rata kepadatannya sebesar 0,005 ind/1000m2 dan 0,001 ind/1000m2. Endean (1987), mengatakan bahwa kehadiran A. planci dalam batasan normal yaitu kurang dari 0,014 ind/m2. Berbeda halnya dengan titik sebelah barat yang memiliki indeks predasi karang lebih dari nol, yaitu sebesar 1,952054. Hal ini berarti bahwa tingkat predasi karang lebih tinggi dibanding dengan tingkat pertumbuhan karang, dimana hal tersebut dibuktikan dengan kelimpahan rata-rata A. planci pada Titik sebelah Barat lebih dari 0,014 ind/m2, yaitu sebesar 0,020 ind/m2. Tingginya tutupan karang hidup pada terumbu karang di lokasi penelitian disebabkan karena populasi A. planci yang tidak terlalu tinggi, sehingga pemangsaan karang juga tidak terlalu tinggi. Jika populasi A. planci pada suatu ekosistem dalam status alami, maka tidak akan memberikan ancaman yang berarti terhadap ekosistem terumbu karang bahkan dapat menjaga keseimbangan ekologi di dalam ekosistem.en
dc.language.isoid
dc.titleAnalisis Predasi Polip Karang Oleh Acanthaster Planci Terhadap Tingkat Kerusakan Terumbu Karang Di Pantai Pulau Hari Provinsi Sulawesi Tenggaraen
dc.subject.keywordPredasien
dc.subject.keywordA. plancien
dc.subject.keywordterumbu karangen
dc.subject.keywordPulau Harien
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014tfh.pdf
  Restricted Access
Fulltext15.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.