Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6767
Title: Pelestarian Plasma Nutfah dalam Pembentukan Bank Genom melalui Optimalisasi Sistem Reproduksi dan Aplikasi Teknologi Reproduksi Bantuan pada Domba Garut
Authors: Boediono, Arief
Setiadi, Mohamad Agus
Agungpriyono, Srihadi
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Spermatozoa, aglutinasi, Pengeringbekuan, Embrio, Transplantasi
Issue Date: 2007
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Upaya pelestarian dan budidaya domba Garut dapat didekati dengan introduksi bioteknologi reproduksi berupa inseminasi buatan (IB), produksi embrio secara in vitro, transfer embrio (TE), serta aplikasi teknologi terkait. Penelitian ini dilakukan dalam suatu rangkaian penelitian: 1) morfologi dan perkembangan ovarium dan testis domba, 2) pembekuan spermatozoa, 3) preservasi testis dan epididymis, 4) kajian aglutinasi spermatozoa, 5) produksi embrio in vitro, 6) pengeringbekuan spermatozoa, 7) fertilisasi oosit melalui teknik mikro fertilisasi (ICSI) dengan spermatozoa hasil pengeringbekuan, serta 8) transplantasi ovarium domba Garut pada uterus kelinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ovarium kanan dan kiri memiliki aktifitas yang relatif sama, perkembangan folikel dan oosit terjadi pada berbagai status ovarium domba. Tahapan spermatogenesis digolongkan dalam delapan tahap (sekitar 47 hari). Pada proses pembekuan semen, penambahan trehalosa 0,2% merupakan dosis optimal. Spermatozoa motil masih dapat ditemukan sampai hari ke-12 (dari jaringan cauda epididymis) dan hari ke-10 (dari jaringan ductus deferens) setelah penyimpanan pada suhu 4oC. Tingkat aglutinasi terendah ditemukan pada spermatozoa asal cauda epidiymis. Sebaran protein dengan intensitas tertinggi pada kisaran 25-40 kDa ditemukan pada epididymis. Produksi embrio domba in vitro dapat dilakukan dengan memanfaatkan oosit yang berasal dari pasangan ovarium dengan berbagai macam status reproduksi. Persentase tertinggi integritas DNA spermatozoa domba hasil pengeringbekuan diperoleh pada perlakuan penambahan ethylene glycol-bis [beta-aminoethyl ether]-N,N,N’,N’-tetraacetic acid (EGTA). Spermatozoa hasil pengeringbekuan dengan penambahan EGTA mampu mendukung pembentukan dua pronuclei setelah fertilisasi mikro (ICSI). Ovarium domba dapat bertahan hidup sampai 9 hari setelah ditransplantasikan pada kelinci bunting semu 1 dan 7 hari.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6767
Appears in Collections:Competitive Grant (Hibah Bersaing)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007abo_arief.pdfAbstract34.38 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open
2007abo_Arief Boediono.docAbstract27 kBMicrosoft WordView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.