Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6522
Title: Penentuan Waktu Matang Fisiologi Trikoma Kelenjar Artemisia annua L. dalam Hubungannya dengan Produksi Artemisinin
Authors: Juliarni
Ermayanti, Tri Muji
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Artemisinin, Aksesi, Antesis, Trikoma Kelenjar, Artemisia annua L.
Issue Date: 2007
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Trikoma kelenjar merupakan salah satu tipe trikoma yang terdapat pada tumbuhan yang berperan dalam sekresi berbagai metabolit sekunder. Artemisia annua (Asteraceae) memiliki trikoma kelenjar yang mensekresi artemisinin yang merupakan zat bioaktif antimalaria. Penelitian ini bertujuan mengetahui saat perkembangan maksimum trikoma kelenjar dari dua aksesi (tanaman berbatang ungu dan hijau ungu) A. annua L di lapang dalam hubungannya dengan produksi artemisinin. Pengamatan trikoma kelenjar dilakukan sebelum antesis (pertumbuhan vegetatif maksimum) dan pada saat antesis (fase generatif); terhadap bunga dan daun-daun pada cabang bagian atas, tengah, dan bawah cabang. Tahap perkembangan, bentuk, ukuran dan kerapatan trikoma kelenjar diamati melalui sayatan paradermal daun dengan menggunakan mikroskop elektron payaran (Scanning Electron Microscope/SEM), sedangkan kandungan artemisinin daun dan bunga dianalisis dengan KLT densitometer. Hasil penelitian menunjukkan pada kedua aksesi dan sebelum antesis, daun-daun di bagian tengah cabang (UVT dan HUVT) memiliki kandungan artemisinin lebih tinggi daripada daun-daun di bagian atas (UVA dan HUVA) dan bawah (UVB dan HUVB) cabang. Hal sama juga terlihat pada saat antesis, walaupun lebih terlihat pada aksesi hijau ungu daripada aksesi ungu. Sebelum antesis, aksesi ungu yang memiliki kerapatan total trikoma kelenjar yang lebih rendah pada ketiga posisi daun pada cabang, memiliki kandungan artemisinin yang relatif lebih tinggi daripada aksesi hijau ungu. Sebaliknya terlihat saat antesis, walaupun memiliki kerapatan total trikoma kelenjar lebih rendah pada ketiga posisi daun pada cabang, aksesi hijau ungu memiliki kandungan artemisinin lebih tinggi daripada aksesi ungu.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6522
Appears in Collections:Basic Research (Penelitian Dasar)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007jul_Juliarni.pdfAbstract43.53 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open
2007jul_Juliarni.docAbstract26 kBMicrosoft WordView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.