Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6459
Title: Optimasi dan Pemodelan Proses Recovery Flavor dari Limbah Industri Pengolahan Rajungan dengan Membran Reverse Osmosis
Authors: Uju
Ibrahim, B.
Trilaksani, W.
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Rajungan, Flavor, Reverse Osmosis
Issue Date: 2007
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: UNEP melaporkan bahwa jumlah volume limbah cair yang dihasilkan oleh industri rajungan yang diolah secara meknis mencapai 29 - 44 m3/ton rajungan, sedangkan yang diolah secara konvensional berkisar antara 1-2 m3/ton rajungan. Limbah cair ini menghasilkan nilai BOD, COD dan TSS masing-masing 4400, 6300 dan 620 mg/l. Hal ini akan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan jika “limbah” atu by product tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu perlu dicari alternatif pemanfaatan “limbah cair” industri pengolahan rajungan menjadi produk yang marketable akan dapat lebih meningkatkan nilai tambah dan sekaligus dapat mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan. Salah satu produk yang bernilai ekonomis tinggi adalah flavor. Umumnya flavor di-recovery dalam bentuk cairan dengan proses evaporasi atau pembekuan. Teknologi membran reverse osmosis merupakan salah satu teknologi recovery yang hemat energi dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk proses karakterisasi “limbah cair” industri pengolahan rajungan sebagai bahan baku flavor; menentukan variabel yang berpengaruh terhadap fluks dan rejeksi dalam proses recovery flavor dengan teknologi membran reverse osmosis; optimasi proses recovery. Air sisa pasteurisasi rajungan memiliki kadar TSS 206,5 mg/L, BOD 7.092,6 mg/L dan COD 51,000 mg/L, serta mengandung komponen flavor seperti NPN 0,23% (b/v) dan 17 asam amino dengan kadar tertinggi asam glutamat. Proses reverse osmosis dapat mereduksi COD dan BOD lebih dari 99% dan pada bagian permeate asam amino sudah tidak terdeteksi lagi. Tekanan transmembran suhu dan pH berpengaruh signifikan terhadap peningkatan fluks permeat. Semakin tinggi penggunaan suhu maka fluks permeat akan semakin meningkat, sedangkan kenaikan tekanan transmembran hanya dapat meningkatkan fluks hanya pada tekanan kurang dari 716 kPa. Sementara itu nilai rejeksi protein selama pemurnian tidak signifikan dipengaruhi oleh parameter operasi tekanan transmembran, suhu dan pH. Selama pemekatan berlangsung fluks mengalami penurun secara eksponensial. Pada faktor konsentrasi 2,75 dihasilkan konsentrat protein 79% dan NPN 12%. Kadar asam-asam amino bahan dapat ditingkatkan 2-23 kali dari semula, bahkan asam amino arginin dan sistin yang awalnya tidak terdeteksi pada akhir proses pengkonsentratan terdeteksi masing-masing dengan kadar 0,0360 dan 0,0250% (b/v).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6459
Appears in Collections:Competitive Grant (Hibah Bersaing)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007Uju_Uju.pdfRingkasan49.88 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open
2007Uju_Uju.docRingkasan26.5 kBMicrosoft WordView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.