Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64013
Title: | Daya dukung kawasan pesisir bagi pengembangan tambak silvofishery di Blanakan, Subang, Jawa barat |
Authors: | Soewardi, Kadarwan Pratiwi, Niken T.M. Fajri, Oci Hardiel Maisal |
Keywords: | Bogor Agricultural University (IPB) carrying capacity TSS silvofishery |
Issue Date: | 2013 |
Abstract: | Mangrove area is one of resource that can be used as a fishpond. The high level of fishpond manufacturing caused mangrove area was getting smaller, and even loss. Criticism towards manufacturing of fishpond that damaging mangrove ecosystem, encourage the emergence of a variety of ideas to solve this problem. The one of ideas is to open fishpond area with silvofishery pattern. Blanakan is one area that has applied silvofishery or wanamina with traditional farming systems. Improved of technology from traditional cultivation to traditional technologies plus, being able to increase the average income of farmers in Blanakan. Improved of technology should be considered with local needs and carrying capacity. Carrying capacity of the Blanakan areas can be determined based on the volume of water that can accommodate a waste of total suspended solids (TSS). The value of the carrying capacity for coastal areas as the development area of Blanakan fishpond with silvofishery pattern was 5177.12 ha with TSS 58 mg/l. Kawasan mangrove merupakan salah satu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk tambak. Tingginya tingkat pembuatan tambak (murni) menyebabkan kawasan mangrove semakin kecil, bahkan mengakibatkan hilangnya ekosistem mangrove tersebut. Kecaman terhadap pembuatan tambak yang merusak ekosistem mangrove mendorong munculnya berbagai gagasan untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu gagasan yang ditawarkan adalah pembukaan area pertambakan dengan pola silvofishery. Blanakan merupakan salah satu kawasan yang menerapakn pola silvofishery atau wanamina dengan sistem budidaya tradisional. Peningkatan teknologi budidaya yang mulanya dari tradisional ke teknologi tradisional plus mampu meningkatan pendapatan rata-rata petambak di Blanakan. Peningkatan teknologi ini harusnya sesuai dengan kebutuhan setempat dan daya dukung. Daya dukung kawasan Blanakan dapat ditentukan dengan pendekatan volume perairan yang mampu menampung limbah padatan tersuspensi total (TSS). Besarnya nilai daya dukung untuk kawasan pesisir Blanakan sebagai kawasan pengembangan tambak pola silvofishery adalah 5.177,12 ha dengan kandungan TSS 58 mg/l. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64013 |
Appears in Collections: | UT - Aquatic Resources Management |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
C13ohm.pdf Restricted Access | 2.41 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.