Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63920
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuflikh, Yanti Nuraeni
dc.contributor.authorRosita, Ivo
dc.date.accessioned2013-06-03T01:39:23Z
dc.date.available2013-06-03T01:39:23Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63920
dc.description.abstractSegi Tiga dan Maja Menjangan merupakan merek-merek kecap yang menjadi trendmark/ciri khas Majalengka yang hingga kini masih terus bertahan. Dengan semakin banyaknya merek-merek kecap nasional yang bersaing di pasar lokal Majalengka dan terdapat salah satu kecap nasional yaitu kecap Bango yang memiliki penjualan paling tinggi di Kecamatan Majalengka, perlu bagi Perusahaan Segi Tiga dan CV Maja Menjangan menjaga dan meningkatkan keunggulan produk untuk membedakan dengan produk kecap lainnya, sehingga dapat lebih menarik perhatian konsumen. Tingginya penjualan kecap Bango di Kecamatan Majalengka menunjukkan tingginya minat konsumen tehadap kecap Bango, sehingga dalam jangka panjang dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan minat konsumen terhadap kecap lokal. Keunikan produk kecap dapat dicapai melalui pemaparan atribut kecap yang dimilikinya, seperti rasa, kekentalan, kemasan, ukuran/volume, dan lainnya, sehingga perlu bagi Segi Tiga dan CV Maja Menjangan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk kecap mereka. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap kecap manis yang paling sering dikonsumsi (2) Menganalisis sikap konsumen terhadap kecap Segi Tiga, Maja Menjangan, dan Bango (3) Mengidentifikasi implikasi penelitian terhadap strategi pemasaran Segi Tiga dan Maja Menjangan di Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli – Oktober 2012. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh berasal dari kuesioner yang diisi oleh responden. Data sekunder yang digunakan berasal dari BPS (Badan Pusat Statistik), Kementrian Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Majalengka, Kecamatan Majalengka, Perusahaan Kecap Segi Tiga dan CV Maja Menjangan, dan desk-top research (browsing internet). Metode pengambilan responden adalah convenience sampling. Karakteristik konsumen diidentifikasi berdasarkan kelompok usia, jenis pekerjaan, pendapatan keluarga, pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen diidentifikasi menggunakan metode deskriptif. Penilaian sikap konsumen dianalisis menggunakan Model Sikap Multiatribut Fishbein. Hasil penelitian diperoleh bahwa kecap merupakan kebutuhan sehari-hari responden (94%) dengan manfaat sebagai penambah cita rasa makanan (92%). Sebesar 54 persen responden mengetahui informasi tentang produk kecap yang paling sering dikonsumsinya berasal dari media elektronik. Merek kecap yang paling sering dikonsumsi adalah Bango (72%) dengan tempat pembelian adalah warung (62%). Pembelian produk kecap yang paling sering dikonsumsi responden dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu bulan yang memperoleh persentase sebesar 36 persen. Sebesar 26 persen responden lebih banyak membeli produk kecap dengan ukuran 600 ml dan 620 ml. Jenis keputusan pembelian yang digunakan responden adalah merencanakan membeli dari rumah karena persediaan telah habis dengan memperoleh persentase sebesar 82 persen. Responden memilih mengkonsumsi suatu merek kecap karena rasa khas yang dimiliki kecap tersebut dengan memperoleh persentase sebesar 72 persen. Hasil analisis sikap diperoleh bahwa responden menyukai kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan dengan masing-masing memperoleh total nilai sikap sebesar 57,75 dan 36,75. Responden menilai baik terhadap seluruh atribut yang dimiliki kedua kecap tersebut. Namun, jika dibandingkan dengan merek kecap nasional responden lebih menyukai kecap Bango dengan memperoleh total nilai sikap sebesar 81,99 karena secara keseluruhan atribut kecap Bango dinilai lebih baik dibandingkan dengan atribut yang dimiliki kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan. Responden menilai bahwa secara keseluruhan atribut yang dimiliki Bango lebih baik dari atribut yang dimiliki Segi Tiga dan Maja Menjangan. Hal tersebut harus menjadi perhatian bagi produsen kecap lokal. Strategi bauran pemasaran bagi kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi. Segi Tiga perlu memperbaiki atribut internal maupun eksternal kecap manis yang memperoleh penilaian kurang dari responden, mempertahankan atribut kecap manis yang memperoleh penilaian sangat baik oleh responden, serta pemilihan media promosi dan meningkatkan promosi untuk memperkenalkan keunikan yang ingin dipaparkan dari kecap Segi Tiga. Maja Menjangan perlu memperbaiki atribut internal maupun eksternal kecap manis yang memperoleh penilaian kurang dari responden, mempertahankan atribut kecap manis yang memperoleh penilaian sangat baik oleh responden, melakukan pendistribusian secara intensif, serta pemilihan media promosi dan meningkatkan promosi untuk memperkenalkan keunikan yang ingin dipaparkan dari kecap Maja Menjangan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis sikap konsumen terhadap kecap lokal majalengka Jawa Barat (Studi Kasus: segi tiga dan maja menjangan)en
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H13iro.pdf
  Restricted Access
full text1.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.