Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63900
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPurnamadewi, Yeti Lis
dc.contributor.authorAdnan
dc.date.accessioned2013-05-31T03:43:31Z
dc.date.available2013-05-31T03:43:31Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63900
dc.description.abstractUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) banyak berjalan di Indonesia meski sumbangsih terhadap perekonomian tidak sebesar dibandingkan pengusaha besar yang hampir seluruh bentuk usaha masih berbentuk UMKM. Tenagakerja di Indonesia bekerja untuk UMKM sebesar 98 persen dari total tenagakerja Indonesia. Salah satu industri UMKM yang berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia adalah UMKM industri pengolahan. Berdasarkan studi terdahulu dan data sekunder yang ada, Kabupaten Bogor memiliki banyak UMKM industri pengolahan dan salah satu yang beraglomerasi dalam industri pengolahan adalah industri pengolahan kulit dan imitasi hal ini adalah industri pengerajin sepatu dan sandal sebagai turunan dari kulit dan imitasi. Menurut Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor tahun 2009, Kecamatan Ciomas memiliki industri alas kaki dalam jumlah besar, ada tiga desa yang memiliki industri ini dalam sekala besar yaitu adalah Desa Parakan, Desa Pasir Eurih dan Desa Mekarjaya. Menurut studi terdahulu, informasi dirasa penting untuk perusahaan dikarenakan infromasi menentukan keputusan perusahaan baik dalam proses produksi maupun pemasaran produk. Keuntungan industri beraglomerasi salah satunya dapat meningkatkan kemungkinan perolehan informasi dan menekan biaya transportasi sehingga keputusan kebijakan perusahaan dapat menentukan biaya produksi rendah kemudian produk yang dihasilkan dapat dijual dengan harga yang murah dan berdaya saing. Upaya pengembangan aglomerasi UMKM alas kaki di Kabupaten Bogor menghadapi permasalahan terkait faktor internal seperti modal, sumberdaya manusia, lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar. Permasalahan dari faktor-faktor eksternal seperti iklim usaha yang belum kondusif, terbatasnya sarana dan prasarana dan perdagangan bebas serta krisis financial global. Hal ini didukung kenyataan dilapangan bahwa UMKM sulit untuk memperoleh permodalan selain modal yang diberikan oleh konsumen/grosir. Belum ada titik temu antara debitur dan kreditur baik dari sisi agunan, beban bunga dan persyaratan yang mereka terima. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mempelajari karakteristik unit usaha alas kaki yang beraglomerasi di Desa Mekarjaya, (2) Mengklarifikasi penyebab kelimpahan informasi dalam perusahaan alas kaki yang beraglomerasi di Desa Mekarjaya dan (3) Mempelajari faktor yang menentukan tingkat daya saing industri alas kaki di Desa Mekarjaya.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang memengaruhi infotmasi perusahaan alas kaki yang beraglomerasi dan daya saing UMKM industri alas kaki studi kasus di Desa Mekarjaya Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogoren
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H13adn.pdf
  Restricted Access
full text1.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.