Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63505| Title: | Skrining Jamur Lignoselulolitik Asal Hutan Tropika Indonesia |
| Authors: | Harisma, Fajar |
| Issue Date: | 2010 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Lignoselulosa merupakan komponen utama tanaman yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan beberapa bahan ekstraktif lain. Salah satu pemanfaatan biomassa berlignoselulosa adalah produksi bioethanol. Bioethanol merupakan senyawa alkohol yang diperoleh lewat proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan dalam memproduksi ethanol adalah jamur. Penelitian ini bertujuan mempelajari jamur yang paling berpotensi dalam mendegradasi lignin dan selulosa pada media serasah dan menentukan jamur yang paling berpotensi dalam mendegradasi selulosa pada media carboxy methyl cellulose (CMC). Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahapan pertama adalah persiapan jamur sebanyak 40 isolat pada media potato dextrose agar (PDA); tahap kedua adalah seleksi jamur pada media serasah; tahap ketiga adalah seleksi jamur pada media CMC secara in-vitro. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan empat isolat jamur potensial yang mampu mendegradasi selulosa pada media substrat serasah yaitu isolat jamur FORDACC-467, FORDACC-468, FORDACC-469, dan FORDACC- 470. Hasil degradasi lignin didapatkan 11 isolat yang potensial mendegradasi lignin dan substrat serasah yaitu FORDACC-474, FORDACC-475, FORDACC- 476, FORDACC-477, FORDACC-478, FORDACC-479, FORDACC-480, FORDACC-481, FORDACC-482, FORDACC-483, dan FORDACC-484. Skrining media CMC menghasilkan 33 isolat yang mampu mendegradasi selulosa yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening. Dari 33 isolat, tujuh isolat menghasilkan zona bening lebih besar dari pertumbuhan miselia jamur zona bening, yaitu FORDACC-459, FORDACC-464, FORDACC-473, FORDACC- 474, FORDACC-482, FORDACC-484, FORDACC-493. Adanya jarak antara miselia dan zona bening mengindikasikan bahwa ketujuh isolat jamur tersebut memiliki potensi yang lebih efisien dalam menghasilkan enzim selulase. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63505 |
| Appears in Collections: | UT - Silviculture |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E10fha1.pdf Restricted Access | 21.24 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.