Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59401
Title: Sebaran tambak benur dan risikonya sebagai habitat larva Anopheles (studi di desa Canti kecamatan Rajabasa kabupaten Lampung Selatan)
Other Titles: Seminar Nasional Hari Nyamuk 2009
Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengendalian Nyamuk Terpadu
Authors: Suwito
Hadi, Upik Kesumawati
Sigit, Singgih H.
Sukowati, Supratman
Keywords: Tambak benur
habitat perkembangbiakan
Anopheles
Issue Date: 2009
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Desa Canti merupakan area tambak benur (pembibitan} udang windu di wilayah Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, daerah endemis malaria status HCI, dengan nilai AMI 106,1%o. Tingginya kasus malaria berhubungan dengan banyaknya tambak benur tidak produktif yang berpotensi sebagai habitat perkembangbiakan nyamuk Anopheles. Penelitian ini bertujuan rnengetahui sebaran tambak benur, jenis spesies Anopheles, karakteiistik habitat perkembangbiakan Anopheles, besar risiko bak tidek produktif sebagai habitat perkembangbiakan Anopheles, serta rnengetahui besar risil<o keberadaan sampah, lumlit dan ikan pemangsa jentik tamadap keberadaan larva Anopheles. Pengambilan sampet larva nyamuk dila!<ukan dengan cara cidukan, kemudian perneliharaan sampai menjadi dewasa, pada seluruh tambak benur yang ada. Karakteristik habitat yang diamati rneliputi salinitas, pH, suhu, sampah, lurnut serta ikan predator. Untuk rnenghit'Jng besar risiko bak yang tidal\ produktif, besar risiko keberadaan sampah, lumut dan ikan sebagai habitat larva Anopheles digunakan analisis odd ratio (OR}. Hasil penelitian ini rnenunjukkan bahwa terdapat 18 tambak benur, empat di antaranya positif larva An. sundaicus. Karakte!'istik habitat tersebut mempunyai pH 6,2- 7,2, salinitas 0-25%o, suhu air 32-34°C, 500.k mengandung sampah dan lumut, serta 25% terdapat ikan. Bak tidak produktif rnempunyai risiko 20,7 kali lebih tinggi sebagai habitat perkembangbiakan larva An. sundaicus. Faktor lain yang mempertinggi risiko bak benur tidak produktif sebagai habitat larva An. sundaicus adalah keberadaan sampah OR=1 ,3 dan lumut OR=7,7, sedang!<an keberadaan ikan menurunkan risiko 1,4. Adapun saran dari penelltian ini adalah rnengeringkan bak-bak benur yang tidak produktif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59401
Appears in Collections:Proceedings

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
_Prosiding Seminar Nasional Hari Nyamuk 2009 - artikel 2.pdfFull Text733.17 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.