Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59169
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Yudiwanti Wahyu EK. | |
dc.contributor.advisor | Budiarti, Sri Gajatri | |
dc.contributor.author | Sepriliyana, Widya Rachmat | |
dc.date.accessioned | 2013-01-04T07:26:07Z | |
dc.date.available | 2013-01-04T07:26:07Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59169 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi potensi beberapa varietas jagung yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi jagung semi (baby corn). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB, Darmaga, Bogor pada bulan Mei sampai dengan Juli 2009. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan genotipe sebagai perlakuan. Genotipe ini terdiri dari 17 genotipe koleksi dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) terdiri atas 5 genotipe lokal (Campaloga, Genjah Kodok, Ketip Kuning, Lokal Oesao, Lokal Srimanganti), 7 genotipe hasil pemuliaan (Antasena, Arjuna P18, Bayu, BC 10 MS 15, Nakula, Sadewa, Wisanggeni), dan 5 genotipe introduksi (EW DMR Pool C6S2, EY Pool C4S2, Kiran, Phil DMR Comp. 2, Phil DMR 6) serta varietas hibrida BISI-2 sebagai pembanding. Pengulangan dilakukan sebanyak tiga kali sehingga seluruhnya terdapat 54 satuan percobaan. Terhadap data tiap peubah dilakukan analisis ragam. Uji nilai tengah yang digunakan adalah t-Dunnett untuk membandingkan tiap genotipe yang diuji dengan hibrida BISI-2 sebagai pembanding serta uji kontras ortogonal untuk membandingkan genotipe atau kelompok genotipe yang dikehendaki. Hubungan korelasi antara bobot tongkol kotor dengan beberapa peubah bernilai positif, tetapi negatif dengan peubah jumlah tongkol per tanaman dan jumlah tongkol afkir masing-masing r : -0.5008 (p : 0.0001) dan r : -0.4685 (p : 0.0004). Bobot tongkol bersih memiliki korelasi positif dengan beberapa peubah, tetapi berkorelasi negatif pula dengan jumlah tongkol per tanaman dan jumlah tongkol afkir masing-masing dengan nilai r : -0.5801 (p : 0.0001) dan r : -0.5516 (p : 0.0001). Dengan demikian semakin besar bobot tongkol kotor dan bersih maka semakin sedikit jumlah tongkol per tanaman dan jumlah tongkol afkir jagung semi. Hasil analisis lintasan menunjukkan bahwa bobot tongkol bersih dan jumlah tongkol afkir berpengaruh langsung terhadap jumlah tongkol per tanaman sehingga peubah ini dapat digunakan untuk kriteria seleksi. Pengujian analisis ragam untuk masing-masing peubah menunjukkan bahwa semua peubah berbeda sangat nyata kecuali peubah jumlah tongkol layak pasar (berbeda nyata). Berdasarkan uji t-Dunnett menunjukkan bahwa genotipe Kiran (3.67 tongkol) memiliki jumlah tongkol per tanaman yang nyata lebih banyak dibanding varietas hibrida BISI-2 (2.87 tongkol) dan dari hasil uji kontras ortogonal menunjukkan bahwa genotipe Antasena (2.47 tongkol) dan Kiran (3.67 tongkol) nyata memiliki jumlah tongkol per tanaman lebih banyak dibandingkan rata-rata jumlah tongkol genotipe lokal (2.26 tongkol). Genotipe Genjah Kodok (2.38 tongkol) dan Phil DMR Comp. 2 (3.33 tongkol) sangat nyata memiliki jumlah tongkol per tanaman lebih banyak dibandingkan rata-rata jumlah tongkol genotipe hasil pemuliaan (2.02 tongkol). Genotipe Genjah Kodok memiliki tinggi tanaman lebih rendah dibanding tiga kelompok genotipe lainnya sehingga umur berbunga dan umur panen pun lebih genjah. Genotipe ini memiliki persentase tongkol kelas A lebih tinggi dibandingkan genotipe lainnya, yaitu sebesar 10.59%. Jumlah tongkol afkir pada genotipe-genotipe yang diuji cukup tinggi, bahkan ada yang mencapai 100% sehingga perlu dilakukan seleksi untuk meningkatkan kualitas jagung semi. Dari hasil penelitian ini genotipe Genjah Kodok, Kiran, dan Phil DMR Comp. 2 berpotensi untuk dikembangkan sebagai jagung semi. | en |
dc.subject | Bogor Agricultural University (IPB) | en |
dc.title | Analisis potensi hasil dan kualitas hasil beberapa varietas jagung (Zea mays L.) sebagai jagung semi (Baby corn). | en |
Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
A10wrs.pdf Restricted Access | full text | 1.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
BAB I Pendahuluan.pdf Restricted Access | BAB I | 299.91 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Restricted Access | BAB II | 350.61 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB III Bahan dan Metode.pdf Restricted Access | BAB III | 378.62 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf Restricted Access | BAB IV | 1.08 MB | Adobe PDF | View/Open |
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf Restricted Access | BAB V | 296.56 kB | Adobe PDF | View/Open |
Cover.pdf Restricted Access | Cover | 312.76 kB | Adobe PDF | View/Open |
Daftar Pustaka.pdf Restricted Access | Daftar Pustaka | 352.9 kB | Adobe PDF | View/Open |
Daftar Pustaka.pdf Restricted Access | Daftar Pustaka | 352.9 kB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 383.35 kB | Adobe PDF | View/Open |
Ringkasan.pdf Restricted Access | Ringkasan | 300.79 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.