Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57560
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorGhulamahdi, Munif
dc.contributor.authorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.authorMelati, Maya
dc.contributor.authorDewi, Nurwita
dc.contributor.authorRais, Sri Astuti
dc.date.accessioned2012-09-27T02:27:00Z
dc.date.available2012-09-27T02:27:00Z
dc.date.issued2007-08
dc.identifier.isbn978-979-15649-2-2-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57560
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan dan produksi kedelai dan padi pada sistem tumpangsari dibandingkan monokultur di lahan sawah Percobaan dilaksanakan di Kebun Babakan Sawah, Darmaga IPB dan berlangsung dari bulan April 2001 sampai dengan September 2001. Percobaan terdiri dari 2 bagian : 1) Tanggap pertumbuhan dan produksi kedelai dan padi tumpangsari terhadap pola baris padi dan varietas kedelai, 2) tanggap pertumbuhan dan produksi kedelai dan padi tumpangsari terhadap sistem budidaya dan penumpukan N daun. Percobaan 1 dan 2 menggunakan Rancangan Petak Terpisah yang diulang 4 kali. Pada percobaan 1 sebagai petak utama adalah pola baris padi, yaitu:2, 3, 4, dan 5 baris padi yang semuanya ditanam bersama 1 baris kedelai. Sebagai anak petaknya adalah varietas kedelai yaitu: Wilis dan Bromo. Pada percobaan 2 sebagai petak utama adalah sistem budidaya, yaitu: jenuh ai kering-jenuh, jenuh-kering, dan kering. Sebagai anak petaknya adalah pemupukan N daun, yaitu : 0,5,10 dan 20 g urea/liter air. Pertanaman tumpangsari kedelai-padi dengan pola tiga baris padi menghasilkan pertumbuhan dan produksi kedelai terbaik, sedangkan pertumbuhan dan produksi padi terbaik dihasilkan pola empat baris padi. Wilis dengan pola empat baris padi menghasilkan NKL (nisbah kesetaraan lahan) tertinggi sebesar 1.35. Pemupukan N melalui daun sebanyak 20 g urea/l air nyata memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan hasil kedelai dan padi masing-masing sebesar 19.67% dan 22.11% dibandingkan tanpa pemupukan N daun. interaksi sistem budidaya dan pupuk N daun tidak mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kedelai dan padi. Sistem budidaya: jenuh air, jenuh kering, kering-jenuh, dan kering menghasilkan produksi kedelai sebesar:1.39, 1.56, 1.39, 1.02 ton/ha; dan pada padi sebesar: 2.61, 2.41, 2.22, dan 1.87 ton/ha. Semua sistem tumpangsari kedelai-padi menghasilkan NKL lebih besar 1.en
dc.publisherAgrohot IPB
dc.subjectKedelaien
dc.subjectpadien
dc.subjecttumpangsarien
dc.subjectlahan sawahen
dc.titlePengembangan Budidaya Jenuh Air Tanaman Kedelai dengan Sistem Tumpangsari Padi Kedelai di Lahan Sawahen
dc.title.alternativeProsiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Yang Dibiayai Oleh Hibah Kompetitif"Peningkatan Perolehan HKI Dari Hasil Penelitian Yang Dibiayai Oleh Hibah Kompetitif"en
Appears in Collections:Proceedings

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Seminar Hibah Kompetitif - Pengembangan budi_.pdf1.54 MBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.