Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57547
Title: Kajian Kepadatan Zooxanthellae pada Tingkat Eutrofikasi yang Berbeda di Perairan Kepulauan Spermonde Kota Makassar Provinsi Sulawesi –Selatan
Authors: Damar, Ario
Jompa, Jamaluddin
Ismail
Keywords: Kepulauan spermonde
daratan utama
kepadatan zooxanthellae
nutrien
runoff
upwelling
Issue Date: 2010
Publisher: IPB ( Bogor Agricultural University )
Abstract: Fluktuasi kepadatan zooxanthellae sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kondisi perairan adalah masukan nutrien, terutama nitrat dan fosfat. Masukan nutrien ke dalam perairan akan memicu pertumbuhan alga termasuk meningkatkan kepadatan zooxanthellae. Di sisi lain zooxanthellae bersama inangnya karang (polip) tumbuh normal di kondisi perairan yang miskin nutrien (oligotrofik), dan justru pada kondisi perairan yang banyak nutrien (eutrofik) menyebabkan karang tidak berkembang baik. Sebagian besar sumber nutrien zooxanthellae disuplai dari inangnya, selebihnya diambil dari lingkungan, Kajian kepadatan zooxanthellae di dalam jaringan karang pada kedalaman 2-3 meter di 3 lokasi berbeda yaitu pulau Laelae, pulau Barrang Lompo dan pulau Lanyukang bertujuan untuk mengkaji fluktuasi kepadatan zooxanthellae di perairan yang terkena masukan nutrien (eutrofikasi) dari daratan utama, sedangkan manfaat penelitian ini akan menambah informasi bagi pengelolaan terumbu karang di masa yang akan datang khususnya di Kepulauan spermonde. Dalam penelitian ini, parameter yang dipakai untuk menilai tingkat eutrofikasi perairan adalah berdasarkan konsentrasi nitrat, fosfat dan total padatan tersuspensi (TSS). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam menghitung kepadatan zooxanthellae yaitu dengan cara permukaan sampel karang dikerik dengan lempengan tipis yang terbuat dari stainless, dan hasil kerikan ini disimpan dalam formalin 4%, lalu digerus di dalam cawan petri sampai halus, kemudian diambil satu tetes dan dimasukkan perlahan-lahan ke haemocytometer, lalu dihitung di bawah mikroskop, sedangkan bekas kerikan sampel karang dihitung luasnya. Berdasarkan hasil perhitungan, kisaran kepadatan zooxanthellae terendah di pulau Laelae 1,53 x 105 sel/cm2, tertinggi 2,76 x 105 sel/cm2 , di pulau Barrang Lompo terendah 2,98 x 105 sel/cm2, tertinggi 6,45 x 105 sel/cm2, dan pulau Lanyukang terendah 4,83 x105 sel/cm2, tertinggi 7,89 x 105 sel/cm2 Adanya perbedaan kepadatan zooxhantellae antar pulau pada kedalaman 2-3 meter diduga kuat disebabkan oleh faktor sumber masukan nutrien yang berbeda antar pulau dimana masukan nutrien pulau Laelae di pengaruhi dari runoff kota Makassar dan pulau Lanyukang dipengaruhi masukan nutrien dari resuspensi dan upwelling yang terjadi di Selat Makassar. sedangkan pulau Barrang Lompo relativ tidak dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, runoff dan upwelling.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57547
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010ism1.pdf
  Restricted Access
fulltext1.92 MBAdobe PDFView/Open
Bab I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I299.4 kBAdobe PDFView/Open
Bab II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II392.97 kBAdobe PDFView/Open
Bab III Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB III349.9 kBAdobe PDFView/Open
Bab IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV589.01 kBAdobe PDFView/Open
Bab V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB V282.81 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
COVER302 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
DAFTAR PUSTAKA356.13 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
LAMPIRAN1.37 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
RINGKASAN284.82 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.