Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56348
Title: Evaluasi Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) yang diberi Perlakuan Pelapisan Benih dengan Cendawan Mikoriza Arbuskula.
Authors: Ilyas, Satriyas
Bakhtiar, Yenni
Manggung, Raden Enen
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2012
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan pelapisan benih (seed coating) dengan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai, serta viabilitas CMA setelah mengalami penyimpanan pada suhu kamar dan suhu AC. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Desember 2011 di Laboratorium Agromikrobiologi Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, dan Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan suhu ruang simpan yang berbeda yaitu suhu kamar (27-29°C) dan suhu AC (17-18°C). Kedua percobaan menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) yang terdiri atas dua faktor, yaitu faktor pertama adalah perlakuan pelapisan benih (P) terdiri atas dua taraf yaitu, tanpa pelapisan (kontrol) dan pelapisan benih dengan CMA (Khodijah, 2009), sedangkan faktor kedua adalah periode simpan (T) terdiri atas tujuh taraf yaitu, 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bulan. Bahan pelapis yang digunakan pada pelapisan benih dengan CMA berupa gambut dan gipsum dengan perbandingan 50 : 50, sedangkan bahan perekat yang digunakan berupa tapioka 5 % (b/v). Proses pelapisan dilakukan dengan menggunakan modifikasi drum granulator. Benih yang telah dilapisi dikering-anginkan selama 7 hari, kemudian dikemas menggunakan plastik Polypropylene (PP) dengan ketebalan 0.8 mm dan disimpan pada masing-masing suhu ruang simpan (kamar dan AC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada suhu kamar, benih kedelai mampu mempertahankan viabilitas ≥ 88% hingga periode simpan 2 bulan, kemudian menurun hingga daya berkecambah benih menjadi 45% pada akhir periode simpan (6 bulan). Pada kondisi suhu AC, benih kedelai mampu mempertahankan viabilitas > 85% hingga periode simpan 4 bulan, kemudian menurun hingga daya berkecambah benih menjadi 50.6% pada periode simpan 6 bulan. Perlakuan kontrol menunjukkan vigor benih yang lebih baik pada tolok ukur KCT, IV, KST dan T50 baik yang disimpan pada suhu kamar maupun AC. Laju peningkatan kadar air selama penyimpanan 6 bulan pada perlakuan pelapisan benih dengan CMA lebih lambat dibandingkan kontrol pada ruang simpan kamar, sedangkan pada kondisi ruang AC setelah disimpan 6 bulan kadar air benih yang dilapisi CMA lebih rendah dibandingkan kontrol. Perlakuan pelapisan benih kedelai dengan CMA dapat mempertahankan viabilitas benih dan CMA selama penyimpanan 6 bulan baik pada suhu kamar maupun AC.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56348
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A12rer.pdf
  Restricted Access
full text17.74 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstrak280.52 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I285.67 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II364.76 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Bahan dan Metode.pdf
  Restricted Access
BAB III379.12 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV564.56 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB V277.45 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover305.97 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka300.09 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran293.93 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan291.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.