Pemodelan Risiko Kredit Menggunakan Analisis Daya Tahan (Studi Kasus: Data Kredit Motor PT. XYZ Finance)

Abstract

Kendaraan bermotor roda dua merupakan alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat karena harganya yang terjangkau dan fleksibel untuk digunakan. Syarat pemberian kredit yang mudah juga membuat sebagian masyarakat mengambil keputusan untuk melakukan kredit motor. Namun demikian, implikasi dari kemudahan syarat pemberian kredit ini bagi perusahaan pembiayaan dapat meningkatkan risiko kredit yang terjadi karena kegagalan debitur dalam melunasi utang-utangnya. Risiko kredit dapat diminimumkan dengan cara selektif dalam memberikan kredit. Penyusunan model adalah salah satu cara untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Seorang debitur dikatakan macet kreditnya apabila tidak membayar angsuran dalam waktu 30 hari setelah jatuh tempo. Analisis statistika yang digunakan untuk penilaian kredit adalah analisis daya tahan. Hasil dari metode Kaplan-Meier menunjukkan bahwa penurunan fungsi daya tahan yang curam terjadi pada 10 bulan pertama, setelah itu penurunannya lebih lambat. Sementara itu, melalui regresi hazard proporsional diketahui bahwa faktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap durasi daya tahan debitur adalah besarnya uang muka, semakin kecil persentase uang muka yang dibayar maka semakin besar risiko untuk menjadi gagal bayar. Selain itu, jenis karakteristik debitur yang berpeluang gagal bayar antara lain debitur yang mengkredit motor bebek kelas bawah, debitur yang bekerja sebagai pedagang, debitur yang memiliki tingkat pendidikan SD, debitur yang memiliki status rumah milik keluarg