Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55991
Title: Analisis dampak penerapan rules of origin terhadap aliran Perdagangan intra asean.
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Setiawati, Indah
Issue Date: 2007
Abstract: Perhimpunan bangsa-bangsa asia tenggara (association of south east Asian nations-asean) merupakan organisasi keijasama regional yang didirikan Pada tanggal 8 agustus 1967 di bangkok, thailand, dengan ditandai Penandatanganan deklarasi asean atau deklarasi bangkok. Maksud dan tujuan Didirikannya asean adalah untuk menyatukan negara-negara anggota melalui Usaha bersama dalam memajukan keijasama ekonomi dan kesejahteraan bagi Masyarakat bangsa-bangsa asia tenggara. Salah satu upaya terbesar asean Dalam rangka mewujudkan kekuatan ekonomi bersama adalah .dengan Dibentuknya kawasan bebas perdagangan untuk sesama anggota asean. Harapan Dibentuknya afta adalah untuk menjadikan asean sebagai basis produksi Dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya (afta Reader, 1995). Perkembangan terakhir yang terkait dengan afta adalah.adanya Kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang pada. Tahun 2010 bagi brunai darussalam, indonesia, malaysia, filipima, singapura dan Thailand, dan bagi kamboja, laos, myanmar, dan vietnam pada tahun 2015. Penghapusan bea masuk impor ini dibuat dalam skema penurunan tarif cept. Untuk mendapatkan skema penurunan tarif cept, produk yang diimpor harus Memenuhi syarat kandungan lokal. Suatu produk memenuhi persyaratan Kandungan lokal adalah produk yang berasal dari negara anggota asean apabila Paling sedikit 40 persen dari kandungan bahan didalarnnya berasal dari negara Anggota asean. Dan terdapat kriteria=kriteria yang digunakan untuk menentukan Negara atau wilayah pabean asal dari suatu barang atau jasa dalam perdagangan Intemasional. Kriteria-kriteria inilah yang disebut sebagai ketentuan asal barang (rules of origin). Komoditi daging dan ikan olahan dan komoditi tekstil dapat Dikelompokkan sebagai produk manufaktur dari sektor pertanian yang merupakan Komoditi pokok domestik suatu negara karena keberadaan kedua komoditi Tersebut pada suatu negara menggambarkan kebutuhan pangan dan sandang di Negara tersebut. Kedua komoditi ini termasuk ke dalam inclusion list. Namun, Tidak semua kedua komoditi ini bisa mendapatkan skema cept. Tergantung Komponennya, apakah memenuhi kriteria untuk mendapatkan cept (rules of Origin) ataukah tidak. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian mengenai Penerapan rules of origin tersebut terhadap komoditi daging dan ikan olahan dan Tekstil serta bagaimana pengaruh tarif terhadap perdagangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55991
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07ise.pdf
  Restricted Access
fulltext4.02 MBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I610.12 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II999.36 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Kerangka Pemikiran.pdf
  Restricted Access
BAB III442.58 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB IV689.83 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Gambaran Umum.pdf
  Restricted Access
BAB V625.12 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB VI1.04 MBAdobe PDFView/Open
BAB VII Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB VII349.17 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
COVER303.44 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
DAFTAR PUSTAKA370.09 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
LAMPIRAN841.98 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
RINGKASAN404.99 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.