Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55636
Title: Kajian Stok Ikan Swanggi Priacanthus tayenus (Richardson 1846) Di Perairan Selat Sunda yang Didaratkan di PPP Labuan, Pandeglang Banten
Authors: Boer,Mennofatria
Yonvitner
Adilaviana, Tillana
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2012
Abstract: PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai) Labuan, Banten merupakan salah satu pelabuhan perikanan di Indonesia yang cukup berkembang. PPP Labuan terletak di Desa Teluk, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Banten. PPP Labuan, merupakan PPP terpenting di Kabupaten Pandeglang. Volume produksi hasil tangkapan didaratkan di PPP Labuan pada tahun 2005 adalah 2.150,2 ton yang merupakan produksi PPP terbesar dibanding PPP lainnya di Kabupaten Pandeglang; yaitu sekitar 71,4% dari jumlah volume produksi hasil tangkapan Kabupaten Pandeglang. Nilai produksi PPP ini juga tertinggi diantara PPP lainnya pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp 13.336,8 juta atau sekitar 82,3% dari jumlah nilai produksi hasil tangkapan kabupaten ini (Rakhmania 2008). Salah satu jenis ikan tangkapan yang didaratkan di PPP Labuan adalah ikan swanggi (Priacanthus tayenus). Ikan swanggi ditangkap di Selat Sunda, kegiatan penangkapan terjadi setiap hari sepanjang tahun dan termasuk dalam 5 besar jenis tangkapan dominan (Sukamto 2010), keberadaan ikan swanggi selalu tersedia setiap harinya di PPP Labuan. Ikan swanggi merupakan ikan ekonomis dan ekologis tinggi. Bernilai ekonomis karena banyak diperjualbelikan dengan harga jual sekitar Rp 13.000,00/kg dan bernilai ekologis karena merupakan salah satu ikan karang yang berperan dalam struktur trofik (FAO 1999). Penangkapan yang dilakukan sepanjang tahun ini akan mempengaruhi kelestarian sumberdaya ikan swanggi di perairan Selat Sunda. Berdasarkan kondisi di atas, perlu dilakukan kajian kondisi stok ikan swanggi dengan mengamati parameter pertumbuhan populasi, pola pertumbuhan, sebaran kelompok umur, laju mortalitas (alami dan penangkapan), laju eksploitasi, upaya penangkapan optimal, dan tangkapan maksimum lestari (MSY) serta perubahan stok ikan swanggi. Data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder. Waktu pengambilan data primer dilakukan mulai bulan Maret 2011 hingga Oktober 2011 dengan interval 1 bulan sekali. Pengumpulan data sekunder dilakukan dari bulan Maret 2011 hingga Oktober 2011. Analisis data yang dilakukan adalah identifikasi spesies, sebaran frekuensi panjang, identifikasi kelompok ukuran, pendugaan L∞, K, dan t0, hubungan panjang bobot, mortalitas dan laju eksploitasi, model produksi surplus. Komposisi kelompok ukuran diperoleh dari software FISAT II dengan metode normal separation methode. Parameter pertumbuhan (L∞, K, dan t0) dianalisis menggunakan metode Ford Walford. Analisis mortalitas menggunakan kurva hasil tangkapan yang dilinierkan berdasarkan data komposisi panjang. Model produksi surplus dianalisis dengan Model Gulland. Sebaran frekuensi panjang yang diperoleh selama penelitian untuk betina berkisar antara panjang 112 mm - 232 mm, untuk jantan berkisar antara 100 mm- 292 mm. Hubungan panjang bobot yang diperoleh untuk ikan swanggi betina, jantan, maupun secara keseluruhan bersifat allometrik negatif, yaitu pertumbuhan panjang lebih dominan dari pertumbuhan berat. Koefisien pertumbuhan (K) untuk ikan swanggi betina sebesar 0,30 sedangkan jantan sebesar 0,15. Panjang asimtotik (L∞) yang diperoleh untuk ikan swanggi betina sebesar 233,62 mm sedangkan jantan sebesar 319,09 mm. t0 diperoleh dari persamaan Pauly, umur pada ikan betina sebesar -0,31 dan jantan sebesar -0,60. Laju mortalitas penangkapan (F) untuk ikan swanggi betina adalah 0,49/tahun dan jantan adalah 0,55/tahun. Laju eksploitasi (E) ikan swanggi betina sebesar 24% sedangkan jantan sebesar 61%. Laju eksploitasi untuk ikan jantan dan betina sebesar 42%. Kondisi perikanan ikan swanggi di Selat Sunda sekarang mencapai nilai tangkapan rata-rata sebesar 11.271,75 kg ikan dan upaya rata-rata sebanyak 353 unit tangkapan, sementara upaya penangkapan optimum (fmsy) sebesar 578 trip penangkapan per tahun dengan jumlah tangkapan maksimum lestari (MSY) sebesar 17.200,86 kg ikan/tahun dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (TAC) sebesar 13.760,69 kg ikan /tahun. Koefisiden determinasi dari persamaan model Gulland sebesar 57,8%. Kesimpulan yang diperoleh yaitu ikan swanggi memiliki 3 kelompok umur dengan panjang ikan tersebar antara 100 – 292 mm. Ikan swanggi mengalami pertumbuhan alometrik negatif yang ditandai dengan banyaknya ikan swanggi tertangkap pada ukuran kecil. Umur ikan betina lebih pendek dari ikan jantan. Ikan swanggi diduga belum mengalami over eksploitasi, yaitu hasil tangkapan belum mencapai batas maksimum lestari. sehingga potensi perikanan swanggi dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal dengan menambah jumlah trip penangkapan dan menangkap ikan swanggi lebih banyak. Rencana pengelolaan yang dilakukan yaitu tidak menambah jumlah trip penangkapan karena penambahan jumlah trip akan menurunakna produktivitas dari 31,93 kg ikan/trip menjadi hanya 23,44 kg ikan/trip. Nelayan disarankan menangkap ikan lebih lama di perairan Selat Sunda pada setiap trip agar produktivitas mencapai hasil sebesar 38,98 kg ikan/trip, sehingga mencapai nilai TAC yaitu 13.760,69 kg..
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55636
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf
  Restricted Access
BAB I379.02 kBAdobe PDFView/Open
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
BAB II677.15 kBAdobe PDFView/Open
BAB 3. METODOLOGI.pdf
  Restricted Access
BAB III832.86 kBAdobe PDFView/Open
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
  Restricted Access
BAB IV913.39 kBAdobe PDFView/Open
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
  Restricted Access
BAB V449.7 kBAdobe PDFView/Open
C12tad.pdf
  Restricted Access
full text2.3 MBAdobe PDFView/Open
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover293.48 kBAdobe PDFView/Open
DAFTAR PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka437.15 kBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.28 MBAdobe PDFView/Open
RINGKASAN.pdf
  Restricted Access
Ringkasan357.22 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.