Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Adat Dalam Merespon Program Pemberdayaan (Studi Kasus Pada Komunitas Adat Terpencil Di Dusun Mantoman Kelurahan Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat)

Abstract

Dusun Mantoman yang terletak di Kelurahan Nyarurnkop Kecamatan Singkawang Timur Provinsi Kalimantan Barat, merupakan suatu Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2005. Kehidupan komunitas yang homogen sebagai Suku Dayak Selako, terikat oleh aturan dan norma adat yang terbentuk secara turun temurun. Lembaga adat yang merupakan satu-satunya lembaga informal dalam komunitas, berperan dalam hal menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan norma dan adat istiadat setempat, baik dalam hal menentukan sanksi dan denda adat terhadap pelanggaran, maupun kegiatan upacara adat dan ritual lainnya. Dalam kelembagaan masyarakat adat, pola hubungan sesama warga dan ketua adat didasarkan atas kepercayaan dan sistem nilai yang berlaku, dimana sistem nilai tersebut menempatkan ketua adat sebagai pengambil keputusan dalam komunitas.

Isolated Customary Community (KAT) at Mantoman village is a group of homogenous people, supported by subsistence economy, and interaction based on a sense of togetherness and kinship. The relation pattern in the customary community institution at Mantoman village to base by nonns and customs taking place hereditarily, so that it becomes a reference for the community members to behave in daily life.