Analisis Pengelolaan Sumberdaya Ikan Merah (Lutjanus spp.) di Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan

Abstract

This study was conducted from March to April 2006 and taken in Spermonde Islands of South Sulawesi. Three locations were chosen namely Pangkep District, Takalar District and Makassar District, South Sulawesi Province. Objectives of this study are optimum (1) to estimate utilization of red snapper reosurces; (2) to estimate overfishing of resources; (3) to estimate the degradation rate of resources; and (4) to formulate a reosurces management model of~ red snapper. The methods used were (1) fishing ground analysis by using des~iptive analysis; (2) bioeconomics analysis; and (3) degradation analysis. ~ From the results of this study, it has been revealed that the overfishing rate is 1 ~, 9 8% for the case of Makassar District; 15,83% ofPangkep District; 20,72% of'ikalar District; and totally of Spermonde Islands are 46,45%. The degradation rate3Nas setimated as of 0,3400023 of Makassar District; 0,3022791 of Pangkep Dis~ct; 0,3062401 of Takalar District; and totally of Spermonde Islands are 0,S007692. The optimum catch of Makassar District was estimated the optimum lev~ of 72.S71 ,60 trips/year, results benefits level of Rp.12.15S.239.30 1,211year, in t~e case of Pangkep District the optimum level of 88.896,81 trips/year and benalts level ofRp.8.608.204.617,18/year, for Takalar District the optimum level is 2t4.S90,17 trips/year and benefits level of Rp.20.0S3 .173.526,911year. Finally for ! se whole Spermonde Islands, the optimum level of232.867,42 trips/year and ben!flts level ofRp.48.447.921.299,07/year. Dj' Three scenario models of resources management have been identified whi~ is the First Model based on optimum effort and actual catch, Second Model basl8:I on actual effort and optimum catch and Third Model based on optimum eff~ and optimum catch. Based on results these it can be stated that Model-III is the best model in term of both ecology and aconomic benefit. Influence of this model should be supported by reson policies, namely: (1) limited entry policy to effort; (2) moved regime policy fi'om open access to limited entry, and (3) the policy based on ecologycal understanding (coral assosiated demersal fish).

Penelitian Analisis Pengelolaan Sumberdaya Ikan Merah dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2006, di Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan. Ada 3 lokasi pengambilan sampeJ yakni Kota Makassar, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Takalar. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui tingkat pemanfaatan optimum sumberdaya ikan merah; (2) Mengetahui tingkat ove;iishing ikan merah; (3) Mengetahui laju degradasi ikan merah; dan (4) M~uskan model pengelolaan sumberdaya ikan merah di Kepulauan SpeplOnde secara optimal dan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam pen~ itian yakni: (1) Analisis Fishing Ground; (2) Analisis Bioekonomi dan (3) Am£lisis Degradasi Sumberdaya. Data dikumpulkan melalui survei dengan me;mgunakan teknik purposive sampling. Data terdiri dari data primer yang diklBnpulkan melalui wawancara dan data sekunder yang dikumpulkan melalui pen~usuran pustaka berupa hasil penelitian, laporan dan informasi. 1i Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penangkapan ikan merah di KetfBlauan Spermonde telah mengalami oveljishing, inefisiensi dan tidak optimal. Korjisi tersebut ditunjukkan pad a 3 wilayah penangkapan utama. Tingkat ove~shing di Kota Makassar yaitu 15,98%; Kabupaten Pangkep yaitu 15,83%; Kat.mpaten Takalar yaitu 20,72%; dan secara total untuk Kepulauan Spermonde yait~ 46,45%. Laju degradasi di Kota Makassar yaitu 0,3400023; Kabupaten Panikep yaitu 0,3022791; Kabupaten Takalar yaitu 0,3062401; dan secara total unhiK Kepulauan Spermonde yaitu 0,5037692. Kegiatan penangkapan optimum di Kot~ Makassar terjadi pada tingkat effort 72.571,60 trip/tahun dengan rente ekQ@omi sumberdaya Rp.12.l55.239.301,211tahun, Kabupaten Pangkep yaitu 88.@6,81 trip/tahun dengan rente Rp.8.608.204.617, 18/tahun, Kabupaten Takalar yaitu 214.590,17 trip/tahun dengan rente Rp.20.053.173.526,911tahun dan secara keseluruhan untuk Kepulauan Spermonde diperoleh tingkat effort optimum yaitu 232.867,42 trip/tahun dengan rente Rp.48.447.92 1.299, 0 7/tahun. Selanjutnya diperoleh perumusan model pengelolaan ikan merah yang terdiri dari 3 altematif yakni: Model-I yakni effort optimal dengan catch aktual; Model-II yakni effort aktual dengan catch optimal dan Model-III yakni effort optimal dengan catch optimal. Berdasarkan hasil analisis terhadap ketiga model tersebut diperoleh hasil bahwa Model-III adalah model yang disarankan untuk diimplementasikan. Model tersebut ditunjang oleh 3 kebijakan sumberdaya yaitu: (1)aJebijakan pembatasan dan pengurangan tingkat effort; (2) Kebijakan per@ahan rejim pengusahaan sumberdaya dari open access menjadi limited entry; daf:Q3) Kebijakan yang didasarkan pada tipologi sumberdaya (coral assosiated de,.Q., rsal }ish).