Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55142
Title: Peningkatan kualitas nutrisi silase berbahan baku singkong varietas pahit dengan enzim cairan rumen dan bakteri Leuconostoc mesenteroides sebagai pakan ternak unggas
Nutrient quality improvement of bitter variety cassava silage with rumen fluid enzyme and Leuconostoc mesenteroides as poultry feed.
Authors: Laconi, Erika B
Sudarman, Asep
Mangunwidjaja, Djumali
Wiryawan, Komang G
Sandi, Sofia
Keywords: cassava silage
duck
nutrient quality
Leuconostoc mesenteroides and rumen fluid enzyme
Issue Date: 2010
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi bahan baku pakan berbasis singkong melalui proses ensilase dengan penambahan enzim cairan rumen dan bakteri Leuconostoc mesenteroides sebagai bahan baku ransum ternak itik jantan. Tahap pertama isolasi dan identifikasi bakteri Leuconostoc mesenteroides dengan tujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Leuconostoc mesenteroides dari umbi singkong fermentasi yang berfungsi sebagai pendegradasi sianida. Menggunakan umbi singkong yang sudah diparut dan diinkubasi dalam kondisi anaerob selama tujuh hari pada suhu kamar. Identifikasi dilakukan terhadap ciri-ciri morfologis, fisiologis dan sifat-sifat biokimiawi isolat, selanjutnya isolat diuji aktivitas β-glukosidase dan konsentrasi sianida Hasil pengamatan terdapat 4 isolat sebagai bakteri Leuconostoc mesenteroides yang mampu menurunkan sianida dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi sianida terendah teridentifikasi pada isolat C, sehingga isolat ini dipilih untuk penelitian tahap selanjutnya. Tahap kedua prehidrolisis bahan baku singkong dengan penambahan enzim cairan rumen dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh kualitas nutrisi berbagai kombinasi bahan baku singkong dengan penambahan enzim cairan rumen melalui hidrolisis. Cairan rumen disentrifugasi dengan kecepatan 10 000 rpm selama 15 menit pada suhu 40C. Supernatan yang diperoleh direaksikan dengan ammonium sulfat (60%) dan diinkubasikan di freezer pada suhu 4oC selama 24 jam. Bahan baku singkong yang sudah dihaluskan ditambahkan enzim cairan rumen dengan dosis 1% (b/v). Masing-masing bahan tersebut disimpan selama 24 jam pada suhu kamar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan tanpa dan dengan penambahan enzim cairan rumen pada 15 jenis bahan singkong yang terdiri dari: umbi (U), daun (D), kulit (K), onggok (O), umbi+daun (UD), kulit+umbi (KU), umbi+onggok (UO), daun+kulit (DK), onggok+daun (OD), kulit+onggok (KO), daun+umbi+kulit(DUK), daun+umbi+onggok (DUO), kulit+daun+onggok (KDO), kulit+umbi+onggok (KUO), kulit +daun+umbi+onggok (KDUO), masing-masing 3 ulangan. Penambahan enzim cairan rumen pada bahan baku singkong tidak berpengaruh terhadap penurunan kandungan bahan kering (0.96- 2.08%), sebaliknya berpengaruh terhadap penurunan serat kasar (8.61-17.83%) dan peningkatan gula total (15.19-29.52%). Tahap ketiga pembuatan silase bahan baku singkong yang telah mengalami proses prehidrolisis dengan penambahan bakteri Leuconostoc mesenteroides. Tujuan pada tahap ini adalah untuk mengkaji pengaruh kualitas nutrisi kombinasi bahan baku singkong dengan penambahan enzim cairan rumen dan Leuconostoc mesenteroides melalui teknologi fermentasi anaerob (silase). Setelah masing-masing bahan baku singkong mengalami hidrolisis dengan enzim cairan rumen. Bahan kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan ditambahkan inokulum Leuconostoc mesenteroides dengan dosis 1% (b/v) yang mengandung 10-6 sel/ml. Selanjutnya dilakukan pemadatan untuk mencapai kondisi anaerob sebelum ditutup rapat dan disimpan selama 30 hari. Rancangan yang digunakan sama pada tahap kedua. Hasil menunjukan bahwa silase mempunyai kisaran suhu antara 260C-300C, beraroma asam dan wangi fermentasi dan mengalami perubahan warna mulai dari krem, coklat dan hijau kekuningan. Penambahan enzim rumen dan bakteri Leuconostoc mesenteroides pada perlakuan silase berbahan baku singkong berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap bahan kering (30.14-43.28%), pH (3.73-4.86), berfluktuasi terhadap perubahan protein kasar (-1.92-2.39%), penurunan sianida (86,90-96,50%) dan serat kasar (0.50-4.90%) serta tidak berpengaruh terhadap kehilangan bahan kering (1.20-2.66%). Tahap keempat pengukuran energi metabolis dan retensi nitrogen serta uji performa itik jantan pada ransum silase bahan baku singkong. Sebanyak 25 ekor itik jantan umur 10 minggu dipelihara dalam kandang metabolik. Itik diadaptasikan selama tujuh hari. Setelah puasa 24 jam, kemudian diberi ransum perlakuan. Energi metabolis dan retensi nitrogen diukur dengan metode Sibbald (1984). Uji performa pada 140 ekor itik jantan lokal umur tujuh hari yang dipelihara di kandang litter. Bahan baku ransum kontrol terdiri dari jagung, dedak halus, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak sayur, tepung ikan dan premix. Sedangkan perlakuan silase bahan baku singkong terdiri dari daun, kulit, umbi dan onggok, serta campuran bahan lainnya yaitu tepung ikan, minyak sayur, premix, DL-metionin dan L-lisin. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dan setiap perlakuan terdiri atas 2 ulangan, yaitu S0 (100% ransum kontrol), S25 (25% ransum silase BBS), S50 (50% ransum silase BBS), S75 (75% ransum silase BBS) dan S100 (100% ransum silase BBS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi penurunan retensi nitrogen, energi metabolis, performa ternak dan peningkatan organ dalam itik jantan seiring dengan peningkatan taraf penggunaan silase berbahan baku singkong dalam ransum ternak itik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan enzim cairan rumen dan bakteri Leuconostoc mesenteroides dapat memperbaiki kualitas nutrisi dan penggunaan sampai 75% silase berbahan baku singkong menghasilkan pertumbuhan itik jantan yang sama dengan ransum kontrol.
The objective of this research was to improve nutrient quality of silage with cassava as main ingredient by rumen fluid enzyme and Leuconostoc mesenteroides as additive in ensilage process for male duck feed. The first experiment was Leuconostoc mesenteroides bacterial isolation and identification from cassava tuber. There were 4 selected isolates of Leuconostoc mesenteroides (A, B, C, and D) that have ability to reduce cyanide in cassava tuber. C isolate resulted the lowest value of cyanide and then was used for further trials. The second experiment was the application of rumen fluid crude enzyme on cassava substrates. The experiment used Completely Randomized Design with 15 cassava combination and 3 replicates i.e. tuber (U), Leaf (D), Peel (K), Onggok (O), tuber+onggok (UO), peel+tuber (KU), leaf+tuber (DU), leaf+onggok (DO), leaf+peel (DK), peel+onggok (KO), peel+leaf+onggok (KDO), leaf+tuber+peel (DUK), peel+tuber+onggok (KUO) leaf+tuber+onggok (DUO) and Peel+leaf+tuber+onggok (KDUO). Result of the second experiment showed that the crude enzyme of rumen fluid did not significantly affect dry matter losses (0.96-2.08%), but it had significant effect on crude fiber decrease (8.61-17.83%) and total sugar increase (15.19-29.52%). The third experiment used the same treatment as second experiment for nutrient analyses before and after ensilage processing. Result of the third experiment showed that the temperature in ensilage process ranged between 26-300C, acid and fermented smelling, colour changing (cream, brown and yellow green), Ensilage process had significant (P<0.05) effect on dry matter (30.14-43.28%), pH (3.73-4.86), crude protein (-1.92-2.39%), cyanide (86.90-96.50%) and crude fiber (0.50-4.90%), but not significant on dry matter loss (1.20-2.66%). From the second and thirh experiments indicated that combination of four ingredients pre hydrolyzed cassava (D, DK, DUK, KDUO) was the best ingredient for mixed silage cassava (BBS) and it was used for forth experiments. The forth experiment was Metabolic energy and nitrogen retention of duck feed with BBS silage. The experiment used 25 male ducks of 10 weeks old with metabolic cages. The ducks had 7 days adaptation, 1 day fasting before treatment. Treatments were S0 (100% control), S25 (25% BBS silage), S50 (50% BBS silage), S75 (75% BBS silage) and S100 (100% BBS silage) and 4 replicates. Control feed was composed of corn, rice brand, coconut cake, soybean cake, coconut oil, fish meal and premix. Experiment was feeding trial using 140 male ducks 7 days old with litter cages (120x100x100 cm). This experiment used the same treatments as the forth experiment. The results of the forth experiments showed that increasing BBS silage in feed significantly decreased nitrogen retention, metabolizable energy, performance and increased organs weight. BBS silage could be used up to 75% in feed as recommendation from this research.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55142
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010ssa.pdf
  Restricted Access
full text2.93 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract298.93 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I288.17 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II406.18 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Isolasi Idenrifikasi Bakteri Leuconostoc mesenteroide Pendegradasi Sianida.pdf
  Restricted Access
BAB III2.14 MBAdobe PDFView/Open
BAB IV Kualitas Nutrisi Bahan Baku Singkong Dengan Penambahan Enzim Cairan Rumen.pdf
  Restricted Access
BAB IV345.79 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kualitas Nutrisi Silase Berbahan Baku Singkong Dengan Penambahan Enzim Cairan Rumen dan Bakteri Leuconostoc mesenteroides.pdf
  Restricted Access
BAB V397.54 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Evaluasi Penggunaan Ransum Komplit Silase Bebahan Baku Singkong Pada Itik Jantan.pdf
  Restricted Access
BAB VI419.59 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII Pembahasan Umum.pdf
  Restricted Access
BAB VII301.74 kBAdobe PDFView/Open
BAB VIII Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB VIII277.99 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover279.18 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka387.08 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran322.31 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.