Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55098
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWisudo,Sugeng Hari
dc.contributor.advisorHaluan,John
dc.contributor.advisorMartianto,Drajat
dc.contributor.authorSolihin, Iin
dc.date.accessioned2012-06-25T02:29:49Z
dc.date.available2012-06-25T02:29:49Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55098
dc.description.abstractThe aims of this research are (i) to analyse the development of fishery product marketing (ii) to analyse the development of capture fishery production (iii) to analyse the development of capture fishery institutions (iv) to analyse the development of fishery strategic environment and (v) to formulate development strategy for capture fishery in the border area. The location of this research is Nunukan Regency, East Kalimantan. Survey to the capture fishery areas centers in both Nunukan Regency, Indonesia and Tawau, Malaysia – the area exactly in the border of Nunukan, was conducted in order to investigate the capture fishery conditions. Data were taken from March – April 2009 and then in Januari 2010. The catch marketing still have not give sufficient price for Nunukan’s fisher because there is a relatively large dependence of the fishers in Nunukan District to the owners of capital from Tawau through Nunukan middle men. Fishing productivity relatively small namely, 95 kg/ catching trip, and fisher productivities only reach approximately 3,97kg/day. Superior commodities in Nunukan Regency include white shrimp (Penaeus merguiensis), black pomfret (Formio niger), anchovies (Stolephorus spp), narrow-barred Spanish mackerel (Scomberomorus commerson),silver pomfret (Pampus argenteus),, Greasy rockcod (Epinephelus tauvina),, Spotted javelinfish (Pomadasys maculatus), jack trevallies (Caranx spp), stingrays (Dasyatis spp), four finger treadfin (Eleutheronema tetradactylum). The problems are the fishing port has not functioned as a supporting infrastructure for capture fisheries and the IUU Fishing. There is no specific regulatin about capture fisheries management in the border area comprehenshiply. Achivement for capture fisheries management in border area are (i) to increase fisher’s and state’s income by improving catch trade system to abroad (ii) keeping fish resouces in the border area waters by IUU Fishing handling and imroving cooperation between Indonesia Malaysia in fisheries resources utilization. Nunukan regional economic have adventages to support capture fisheries development but there is infrastructure problems to support fisheries resources utilization. Strategies for capture fisheries development consist of (i) developing master plan blue print of capture fisheries development in the border area, (ii) strengthening fisher’s institutions, (iii) increasing fisher’s skill (iv) strengthening fisher’s financial capital (v) increasing fleet/boat capacity to cruise over seas (vi) optimalization fishing port function and accelerating fishing port and fish processing industry development (vii) optimalization to prevent illegal fishing practices (viii) optimalization role fishery mentoring (ix) cooperation to manage capture fisheries resources in border regions between Indonesia and Malaysia government (x) reformulating fisher collaboration system.en
dc.description.abstractBerdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau terluar. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki sebagian besar wilayah terluar Indonesia adalah sumberdaya kelautan dan perikanan. Hal ini dapat dipahami mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dimana aspek kelautan menjadi sangat dominan. Sangat menungkinkan apabila sektor perikanan dan kelautan dapat menjadi basis dan andalan pengembangan ekonomi wilayah perbatasan tersebut. Namun demikian, dalam kenyataannya wilayah-wilayah perbatasan dengan basis perikanan belum banyak yang berkembang. Terbatasnya akses dari dan ke wilayah tersebut menyebabkan aktifitas perekonomian dan pembangunan pada umumnya belum optimal dilaksanakan. Di sisi lain akses dari wilayah tersebut ke negara tetangga relatif lebih baik. Hal ini menyebabkan interaksi antara masyarakat Indonesia di wilayah terluar tersebut dengan masyarakat negara tetangga lebih intensif dibandingkan dengan masyarakat lain di dalam wilayah Indonesia. Kondisi seperti yang digambarkan di atas juga terjadi di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Potensi pengembangan perikanan tangkap di wilayah ini diperkirakan masih relatif besar. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang baik, tidak hanya akan mengurangi kerugian negara akibat pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing, tetapi lebih dari itu akan memberikan dampak yang besar bagi peningkatan kesejahteraan pelaku perikanan khususnya dan masyarakat Nunukan pada umumnya. Mengingat karakteristik fisik dan masyarakat yang relatif unik dibandingkan dengan wilayah lain, maka perlu dibangun model pengembangan perikanan tangkap tertentu yang tidak hanya memperhatikan karakteristik potensi perikanan yang ada, tetapi juga aspek-aspek yang perbatasan perlu mendapat penekanan. Penelitian ini bertujuan (i) menganalisis pengembangan pemasaran hasil tangkapan ikan, (ii) menganalisis pengembangan produksi penangkapan ikan, (iii) menganalisis pengembangan kelembagaan pengelolaan perikanan tangkap, (iv) menganalisis pengembangan lingkungan strategis pengembangan perikanan tangkap dan (v) merumuskan strategi pengembangan perikanan tangkap di wilayah perbatasan
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectcapture fisheriesen
dc.subjectborder areaen
dc.subjectStrategicen
dc.subjectNunukanen
dc.titleStrategy of capture fisheries development in nunukan regency East Kalimantan, Indonesia-Malaysia Borderen
dc.titleStrategi pengembangan perikanan tangkap di wilayah Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur, Perbatasan Indonesia-Malaysia
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012iso.pdf
  Restricted Access
full text2.94 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract326.35 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I360.8 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II436.05 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metodologi.pdf
  Restricted Access
BAB III593.44 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Keadaan Umum Wilayah Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB IV435 kBAdobe PDFView/Open
BAB IX Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Nunukan.pdf
  Restricted Access
BAB IX504.36 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Pengambangan Pemasaran Hasil Tangkapan.pdf
  Restricted Access
BAB V357.93 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Pengembangan Produksi Hasil Tangkapan.pdf
  Restricted Access
BAB VI777.45 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII Pengembangan Kelembagaan Pengelola Perikanan Tangkap di Perbatasan.pdf
  Restricted Access
BAB VII457.64 kBAdobe PDFView/Open
BAB VIII Pengembangan Lingkungan Strategis Pengelolaan Perikanan Tangkap di Perbatasan.pdf
  Restricted Access
BAB VIII609.99 kBAdobe PDFView/Open
BAB X Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB X284.82 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover279.69 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka330.06 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.