Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55027
Title: Pengaruh perilaku risiko produksi petani terhadap alokasi input usahatani tembakau : pendekatan fungsi produksi frontir stokastik
The effect of farmer’s risk production behaviour on the input allocation of tobacco farming: a stochastic frontier production function approach
Authors: Hartoyo,Sri
Kusnadi,Nunung
Kuntjoro,Sri Utami
Fauziyah, Elys
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
productivity
risk behaviour
input allocation
efficiency
Issue Date: 2010
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: The declining of tobacco farming productivity has been occurred for years in Pamekasan District due to improper input allocation which is affected by the farmer’s risk production behaviour. Risk taker farmer tend to allocate more input and thus has a higher productivity than risk averse do. This research was aimed to: (1) examine farmer’s production risk behaviour; (2) evaluate the characteristics of farmers based on their risk production behaviour and its effect on input allocation decision, efficiency, productivity and profitability, and (3) analyze the level of efficiency , and the source of technical inefficiency in tobacco farming with contract farming and self-supporting system on highland, wetland and dry land. Four hundred fifteen samples were selected by stratified random sampling system. Kumbhakar Model with Maximum Likelihood Estimation was adopted in analyzing the first purpose, while descriptive and regression analysis were employed to analyze the rest objectives. The results indicate that the most of Tobacco farmers in Pamekasan were risk averse. The more the degree of their risk averseness the less input allocated, the lower level of efficiency, productivity and profitability. The research also found that tobacco farming with contract farming system has higher technical efficiency than the self-supporting system.
Tembakau (Nicotiana spp.L.) Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pamekasan karena daerah ini merupakan salah satu sentra produksi tembakau Madura yang dikenal sebagai tembakau aromatis. Populasi dari penelitian ini adalah semua petani tembakau yang berusahatani di daerah Pegunungan, tegalan, dan sawah baik yang menggunakan sistem kemitraan maupun sistem swadaya. Sampel penelitian sebanyak 450 responden. Model Kumbhakar (2002) diadopsi untuk menganalisis merupakan salah satu komoditas perkebunan yang masih memiliki peranan cukup penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan. Di Kabupaten Pamekasan komoditas tembakau merupakan komoditas unggulan daerah yang sangat mendominasi sektor perkebunan sehingga pemerintah daerah sangat konsen dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani-petani tembakau. Dinas Perkebunan Pamekasan menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 337 000 orang. Dari jumlah tersebut, 304 000 orang adalah petani yang membudidayakan komoditas tembakau baik didataran rendah maupun di pegunungan. Pada saat kegiatan pascapanen dapat melibatkan sekitar 30 000 orang, 1 600 pedagang, 400 perajin tikar dan tali untuk pembungkus tembakau yang sudah diolah, serta 500 orang perajin tembakau krosok. Salah satu permasalahan dalam usahatani tembakau adalah penurunan produktivitas tembakau dirasakan oleh hampir keseluruhan petani tembakau di Kabupaten Pamekasan. Rata-rata Produktivitas tembakau Pamekasan berada dibawah rata-rata produktivitas tembakau di daerah lain di Jawa Timur (1.78 ton/hektar), namun bagi petani tembakau di Kabupaten Pamekasan keadaan ini tidak menyurutkan mereka untuk tetap menanam tembakau. Bahkan dari tahun ke tahun ada kecenderungan terjadi peningkatan luas areal tanam. Ini terjadi karena menurut persepsi para petani menanam komoditas tembakau lebih menguntungkan dibandingkan dengan menanam komoditas lain. Tingkat produktivitas usahatani yang dihasilkan oleh petani, tidak terlepas dari perilaku petani dalam menghadapi risiko, karena pilihan perilaku tersebut dapat mempengaruhi alokasi input yang digunakan dan pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat produktivitas dan efisiensi yang dicapai. Berkenaaan dengan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) perilaku risiko produksi petani, (2) karakteristik petani berdasarkan perilaku risiko petani dan pengaruh perilaku tersebut terhadap alokasi input, efisiensi, produktivitas serta keuntungan, dan (3) tingkat efisiensi dan sumber-sumber
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55027
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010efa.pdf
  Restricted Access
full text1.87 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract312.4 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I372.34 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II483.55 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Kerangka Pemikiran.pdf
  Restricted Access
BAB III407.21 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB IV389.41 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Gambaran Umum Usahatani Tembakau.pdf
  Restricted Access
BAB V477.46 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Pengaruh Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Produksi Terhadap Alokasi Input Usahatani Tembakau.pdf
  Restricted Access
BAB VI655.3 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB VII311.91 kBAdobe PDFView/Open
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover333.09 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka333.84 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran611.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.