Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54959
Title: Karakterisasi morfo-ekotipe dan kajian beberapa aspek agronomi jarak pagar (Jatropha clircas L.) di Nusa Tenggara Barat
Characterization of morphological and agronomical aspects of physic nut (Jatropha curcas L.) ecotypes in West Nusa Tenggara.
Authors: Purwoko, Bambang S.
Hariyadi
Hasnam
Susanto, Slamet
Santoso, Bambang Budi
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
seed weight
seedling growth
seed oil content
stem cutting
Issue Date: 2009
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Exploration and characterization of morphological and agronomical aspects of physic nut to determine plant description including growth and development pattern were conducted. This research was conducted at dry land of Northern West Lombok, West Nusa Tenggara, since July 2006 until October 2008. In the first research, exploration was conducted in several areas where high population of physic nut was already grown as fence. Characterization was based on morphological and agronomical traits and oil yield of each ecotype during two-year growth period. Experiment was arranged in Randomized Blocked Design with three replications of ecotypes (West Lombok, Central Lombok, East Lombok, Sumbawa, Bima, Palu, and IP-IA). The second research was arranged in Completely Randomized Design with single factor, as combination of planting material and nursery media i.e. seed in soil-manure mix media (2: I v/v), seed in soil-sand-manure mix media (I: I: I v/v), seed in soil-fresh rice hulls-manure mix media (I: I: I v/v), seed in soil-fresh wood dust-manure mix media (I: I: I v/v), stem cutting in soil-manure mix media (2: I v/v), stem cutting in soil-sand-manure mix media (I: I: I v/v), stem cutting in soil-fresh rice hulls-manure mix media (1:1:1 v/v), and stem cutting in soil-fresh wood dust-manure mix media (I: I: I v/v). There were three replications. Each experimental unit contained 20 seedlings. The third research consisted of two experiments: cutting length (20 em, 25 cm, and 30 cm) with the same size of diameter (2.5-3.0 cm), and then the second experiment cutting diameter (3 cm, 2.5-2.9 cm, 2.0-2.4 cm, and 1.5-1.9 cm) with the same cutting length (30 cm). Each experiment was designed in Completely Randomized Design in three replications. Each experimental unit contained 25 seedlings. In the fourth research, three types of propagules, i.e., stem cutting, seed, and seed followed by pruning after transplanting were as treatments. The experiment was conducted in a Randomized Blocked Design and three replications. each experimental unit consisted of 24 trees with planting distance 2 m x 2 m. In the fifth, an experiment was conducted during one fruiting period at primary branches and arranged in Randomized Blocked Design with five treatments i.e., load of 5, 10, 15, 20. and 25 capsules/inflorescence. Each treatment was replicated three times and each experimental unit consisted of 24 trees with planting distance 2 m x 2 m. The results showed that there were character differences among the seven ecotypes, especially on yield components, however, little differences on vegetative components were observed. West Lombok, Sumbawa, Bima, and IP-IA were ecotypes showing high yield potential compared to Central Lombok, East Lombok, and Palu ecotypes. During dry season, plant dropped their leaves. Stem elongation and branching stopped. Seed yield was lower compared to rainy season. However, seed oil content was higher during dry season. Kind of seedling medium has significant effect on seedling growth, development, and survival rate of physic nut plant both from seed and stem cutting. Soil-sand mix media was the best media. The best seedling growth and better survival of young plant of physic nut could be attained by stem cutting with 20-30 cm in length and stem cutting with 2.0-2.9 cm in diameter. Productivity of nut in the first year of cultivation was 880.78 kglha (352.31 glplant) from stem cutting, 749.81 kglha (299.92 glplant) from seed, and 484.11 kglha (193.64 glplant) from seed followed by pruning after 2-week planting. In the second year, the productivity was 1,286.9 kglha (515.7 glplant) from seed followed by pruning, 1,201.l kglha (477.8 glplant) from seed, and 1,087.4 kglha (433.9 glplant) from stem cutting. Seed dry weight/capsule decreased by increasing capsule load, however, seed dry weight/inflorescence and oil weight/inflorescence increased. The highest seed oil content was found in ripe stage of capsule.
Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam usaha pengembangan tanaman jarak pagar sebagai tanaman sumber bahan minyak alternatif. Varietas unggul dapat dirakit jika tersedia keragaman sumberdaya genetik tanaman ini. Oleh karena itu telah dilakukan ekplorasi dan kemudian karakterisasi tanaman jarak pagar pada aspek morfologi dan agronomi tanaman untuk memperoleh deskripsi tanaman sekaligus pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Seeara khusus penelitian bertujuan untuk mendapatkanl) karakter morfologi beberapa ekotipe jarak pagar (morfo-ekotipe), pertumbuhan dan perkembangan tanaman, 2) media pembibitan yang sesuai bagi pertumbuhan bibit asal biji maupun stek batang, 3) pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman dari berbagai ukuran stek batang, 4) pertumbuhan dan perkembangan tanaman asal bUi dan stek batang sampai siklus produksi dua tahun, dan 5) perkembangan kapsul dan hasil tanaman melalui pengaturan jumlah kapsul dan tingkat kematangan kapsul yang baik untuk mendapatkan hasil maksimal. Penelitian dan pereobaan dilaksanakan dari Juli 2006 sampai Oktober 2008 di lahan kering daerah Utara Lombok Barat, Nusa Tenggara Baral. Pada sUb-penelitian pertama, ekplorasi dilakukan di beberapa lokasi yang banyak populasi jarak pagar tumbuh sebagai tanaman pagar. Karakterisasi berdasarkan eiri morfologi, agronomi, dan hasil minyak setiap ekotipe selama periode pertumbuhan dua tahun. Penelitian menggunakan Raneangan Aeak Kelompok dengan tiga ulangan dari ekotipe Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Bima, Palu, dan IP-I A. Sub-penelitian kedua, menggunakan Raneangan Acak Lengkap berfaktor tunggal, yaitu kombinasi bahan perbanyakan dan maeam media pembibitan: bahan perbanyakan bUi pada media campuran tanah-pupuk kandang (2: 1 v/v), bUi pada media campuran tanah-pasir-pupuk kandang (1: I: lv/v), bUi pada media eampuran tanah-sekam padi segar-pupuk kandang (I: I: 1 v/v), biji pada media campuran tanahserbuk gergaji segar-pupuk kandang (1: I: lv/v), stek batang pada media eampuran tanah-pupuk kandang (2: 1 v/v), stek batang pada media eampuran tanah-pasir-pupuk kandang (I: I: 1 v/v), stek batang pada media eampuran tanah-sekam padi segar-pupuk kandang (1:1:1 v/v), stek batang pada media eampuran tanah-serbuk gergaji segarpupuk kandang (1: I: 1 v/v). Seluruh perlakuan dibuat dalam tiga ulangan yang masing-masing terdiri atas 25 bib it. Sub-penelitian ketiga terdiri atas dua pereobaan dengan menggunakan Raneangan Aeak Lengkap berfaktor tunggal. Tiga ukuran panjang stek pada percobaan pertama, yaitu 20, 25, dan 30 em dengan diameter 2.5-3.0 em. Empat ukuran diameter stek meliputi 2:3, 2.5-2.9, 2.0-2.4, dan 1.5-1.9 em dengan panjang 30 em. Perlakuan dibuat dalam tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 25 bibit. Sub-penelitian keempat menggunakan tiga macam bahan tanaman yaitu stek batang, biji, dan biji yang kemudian dipangkas setelah pindah tanam. Percobaan dirancang menurut Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan masingmasing terdiri alas 24 tanaman yang diatur berjarak tanam 2 m x 2 m. Selanjutnya, sUb-penelitian kelima pengaturan jumlah buah terhadap pertumbuhan dan perkembangan buah dilaksanakan selama satu periode pembuahan pada percabangan primer. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan meliputi 5 kapsul per malai, 10 kapsul per mal ai, 15 kapsul per malai, 20 kapsul per malai, dan 25 kapsul per malai. Setiap perlakuan dibuat dalam tiga ulangan yang terdiri atas 24 tanaman yang diatur berjarak tanam 2 m x 2 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan karakter di antara ke tujuh ekotipe, khususnya pada komponen hasil dan sedikit perbedaan pada komponen vegetatif. Ekotipe Lombok Barat, Sumbawa, dan Bima serta IP-IA merupakan ekotipe berpotensi hasil tinggi dibandingkan ekotipe Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Palu. Perbedaan karakter dapat dijadikan sebagai atribut ekotipe bersangkutan. Pertumbuhan dan berkembangan batang, percabangan, dan daun, serta hasil biji sangat bergantung pada kondisi curah hujan (kelengasan tanah). Pada musim kemarau tanaman jarak pagar menggugurkan daun dan perpanjangan serta pembentukan cabang terhenti dan hasil biji lebih rendah dibandingkan hasil pada musim hujan, namun kandungan minyak biji lebih tinggi diperoleh pada musim kemarau. Media campuran tanah-pasir-pupuk kandang merupakan media yang terbaik pada pembibitan tanaman jarak pagar. Pertumbuhan bibit dan daya adaptasi bibit di lapangan yang baik diperoleh dari bibit asal stek dengan panjang 20-30 cm dan stek berdiameter 2.0-2.9 em. Produksi biji kering tanaman jarak pagar ekotipe Lombok Barat pada tahun pertama sebesar 352.3 g/tanaman (880.8 kg/hal dari tanaman asal stek, dan 299.9 g/tanaman (749.8 kg/ha) dari tanaman asal biji, serta 193.6 g/tanaman (484.1 kg/hal dari tanaman asal biji yang kemudian dipangkas. Ada peningkatan produktivitas di tahun kedua menjadi 515.7 g/tanaman (1,286.9 kg/ha) diperoleh pada tanaman asal biji yang kemudian dipangkas, 477.8 g/tanaman (1,201.1 kg/ha) dari tanaman asal biji, dan 433.9 g1tanaman (1,087.4 kglha) dari tanaman asal stek. Pengaturan jumlah kapsul berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan kapsul tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan minyak biji. Bobot kering biji per kapsul menurun seiring dengan semakin banyak jumlah kapsul per malai, namun bobot kering biji per mal ai, dan bobot minyak per malai meningkat. Kandungan minyak biji tertinggi diperoleh pada kondisi buah masak kuning (ripe).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54959
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2009bbs.pdf
  Restricted Access
full text59.62 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract916.41 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I2.14 MBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II4.67 MBAdobe PDFView/Open
BAB III Karakter Morfologi dan Agronomi Beberapa....pdf
  Restricted Access
BAB III13.36 MBAdobe PDFView/Open
BAB IV Pertumbuhan Bibit Jarak Pagar....pdf
  Restricted Access
BAB IV5.82 MBAdobe PDFView/Open
BAB V Pertumbuhan Bibit Asal Stek Dari....pdf
  Restricted Access
BAB V5.1 MBAdobe PDFView/Open
BAB VI Pertumbuhan, Perkembangan dan Hasil Tanaman....pdf
  Restricted Access
BAB VI5.89 MBAdobe PDFView/Open
BAB VII Pengaruh Pengaturan Jumlah Buah....pdf
  Restricted Access
BAB VII4.82 MBAdobe PDFView/Open
BAB VIII Pembahasan Umum.pdf
  Restricted Access
BAB VIII5.06 MBAdobe PDFView/Open
BAB IX Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB IX893.56 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover587.78 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka3.74 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.96 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan953.24 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.