Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54251
Title: Analisis Histamin Tuna (Thunnus sp.) dan Bakteri Pembentuknya pada Beberapa Setting Standar Suhu Penyimpanan).
Authors: Trilaksani,Wini
Setyaningsih,Iriani
Affiano, Ibnu
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2011
Abstract: Histamin merupakan salah satu permasalahan dalam industri tuna Indonesia. Standar kadar histamin di negara tujuan ekspor yaitu Uni Eropa dan Amerika berkaitan dengan standar suhu optimal penanganan ikan tuna yang dapat mempertahankan kadar histamin ikan tuna dalam batas aman konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perkembangan histamin ikan tuna dan bakteri pembentuknya serta parameter total bakteri (TPC) dan indeks kesegaran TVB dalam setting standar suhu penyimpanan (0-1) °C, 4 °C, dan 30 °C sehingga dapat menentukan suhu penyimpanan tuna yang optimal. Perlakuan yang diberikan pada ikan tuna dalam penelitian ini adalah perbedaan suhu, yakni suhu (0-1) °C, 4 °C, dan 30 °C dan kelompok bagian tubuh depan, perut, dan ekor yang disimpan selama 24 jam, kemudian diuji dengan beberapa parameter, yakni analisis kadar histamin, jumlah bakteri pembentuk histamin, Total Volatile Base (TVB), dan total mikroba (TPC). Kadar histamin pada suhu perlakuan (0-1) °C (2,16-3,02 ppm) dan 4 °C (2,61-3,91 ppm) berbeda nyata dengan 30 °C (>1000 ppm) yang telah melampaui batas maksimal kadar histamin. Kadar TVB suhu (0-1) °C (8,39-11,23 Mg N/100g), 4 °C (11,07-13,52 Mg N/100g), dan 30 °C (43,01-48,40 Mg N/100g) saling berbeda nyata satu sama lain, namun tuna dengan perlakuan suhu (0-1) °C dan 4 °C masih berada dalam batas aman konsumsi dan berada dalam kategori sangat segar dan segar. Bagian perut memiliki kadar TVB tertinggi pada tiap suhu perlakuan. Nilai log Total Plate Count (TPC) perlakuan suhu (0-1) °C dan 4 °C berbeda nyata dan memiliki kisaran antara 4,38-4,47, sementara perlakuan suhu 30 °C, nilai log TPC TBUD. Nilai log jumlah Bakteri Pembentuk Histamin (BPH) perlakuan suhu (0-1) °C dan 4 °C berbeda nyata dan memiliki kisaran antara 3,58-3,68 dan 3,83-3,91, sementara nilai log BPH pada perlakuan suhu 30 °C TBUD. Suhu (0-1) °C dan 4 °C dapat melindungi ikan tuna dengan baik berdasarkan parameter yang diujikan selama 24 jam, sementara bagian perut ikan tuna merupakan bagian yang paling rentan terhadap penurunan mutu sehingga dibutuhkan penanganan khsusus untuk menjaga kualitas agar tetap aman untuk dikonsumsi. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan dengan penambahan perlakuan lama waktu penyimpanan sehingga didapatkan data yang dapat menggambarkan perubahan mutu ikan tuna dalam masa penyimpanan saat transportasi berlangsung.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54251
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C11iaf.pdf
  Restricted Access
Full text804.54 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I359.24 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II416.58 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB III416.02 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV557.52 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB V358.2 kBAdobe PDFView/Open
C11iaf.pdf
  Restricted Access
full text817.55 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover341.7 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka391.71 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran407.8 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan358.34 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.