Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54126
Title: Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Siderofor sebagai Agens Antagonis Ralstonia solanacearum pada Tomat
Authors: Nawangsih, Abdjad Asih
Parida, Ida
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2012
Abstract: Siderofor merupakan senyawa pengelat besi (Fe) yang dapat memfasilitasi transfer Fe dari lingkungan menjadi tersedia bagi tanaman. Senyawa ini diketahui berperan dalam mekanisme pengendalian bakteri patogen tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelimpahan bakteri penghasil siderofor pada rizosfer tomat, mendapatkan isolat bakteri penghasil siderofor yang potensial sebagai agens antagonis terhadap Ralstonia solanacearum pada tomat, dan mengetahui karakter bakteri tersebut. Bakteri penghasil siderofor yang digunakan dalam penelitian ini diisolasi dari perakaran tanaman tomat sehat pada lahan yang terinfestasi R. solanacearum di wilayah Cipanas dan Lembang, Jawa Barat. Isolat bakteri penghasil siderofor diuji kemampuan antagonismenya terhadap bakteri patogen R. solanacearum, kemudian masing-masing isolat yang potensial sebagai agens antagonis diamati karakternya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan populasi bakteri penghasil siderofor di Cipanas dan Lembang tidak berbeda nyata. Populasi bakteri penghasil siderofor di daerah Lembang sebanyak 5,333 x 107 cfu/gram dan populasi bakteri penghasil siderofor di daerah Cipanas sebanyak 1,977 x 107 cfu/gram. Isolat bakteri penghasil siderofor yang memiliki kemampuan antagonisme terhadap R. solanacearum secara in vitro adalah Cp1C, Cp2B, Cp2D, Cp3E, Lb1A, Lb1C, dan Lb1L. Isolat yang mampu memproduksi senyawa fluoresens adalah Cp2B dan Lb1A. Isolat yang termasuk kelompok Gram positif adalah Lb1C dan yang termasuk Gram negatif adalah Cp1C, Cp2B, Cp2D, Cp3E, Lb1A dan Lb1L. Isolat yang mampu melarutkan fosfat adalah Cp1C, Cp2B, Cp2D, Lb1A, Lb1C, dan Lb1L. Isolat yang tahan terhadap perlakuan suhu sampai 80 oC adalah Cp1C, Cp2D, Lb1C, dan Lb1L. Isolat bakteri penghasil siderofor tidak berpengaruh nyata terhadap persentase peningkatan daya kecambah tanaman tomat. Isolat Cp1C memiliki rata-rata persentase peningkatan nilai AUHPGC (area under height of plant growth curve) paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain untuk varietas Ratna. Isolat bakteri penghasil siderofor tidak berpengaruh nyata terhadap persentase peningkatan bobot basah dan bobot kering tanaman tomat. Isolat Lb1L berpengaruh terhadap persentase penurunan kadar air tanaman tomat varietas Arthaloka dan Ratna.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54126
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A12ipa.pdf
  Restricted Access
Full text15.29 MBAdobe PDFView/Open
A31ipa-01-cover.pdf
  Restricted Access
Cover373.32 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-02-abstrak.pdf
  Restricted Access
Abstrak329.5 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-07-pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Pendahuluan331.37 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-08-tinjauan pustaka.pdf
  Restricted Access
Tinjauan Pustaka400.72 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-09-bahan dan metode.pdf
  Restricted Access
Bahan dan Metode346.84 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-10-hasil dan pembahasan.pdf
  Restricted Access
Hasil dan Pembahasan521.75 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-11-kesimpulan dan saran.pdf
  Restricted Access
Kesimpulan dan Saran331.68 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-12-daftar pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka339.04 kBAdobe PDFView/Open
A31ipa-13-lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran588 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.