Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53835| Title: | Kajian pertumbuhan, ekspresi seks tanaman, dan kualitas buah pepaya genotipe IPB 1 dan IPB 2 dengan pupuk organik |
| Authors: | Suketi, Ketty Sujiprihati, Sriani Mellyawati Suni, Devis |
| Keywords: | Bogor Agricultural University (IPB) Pepaya Genotipe Pupuk organik ekspresi seks tanaman kualitas buah |
| Issue Date: | 2007 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan, ekspresi seks tanaman, dan kualitas buah pepaya (genotipe IPB 1 dan IPB 2). Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2004 sampai Januari 2006 di Kebun Percobaan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB, Tajur Bogor dengan kandungan N tanah (Kjeldahl) sebesar 0.09%. Penelitian menggunakan rancangan perlakuan Split Plot dan rancangan lingkungan RAK yang terdiri atas 2 faktor, yaitu genotipe yang sebagai petak utama dan pupuk organik sebagai anak petak. Faktor genotipe terdiri atas IPB 1 (Gl) dan IPB 2 (G2). Faktor pupuk organik terdiri dari 4 taraf yaitu pupuk kandang ayam, 0.35% N-NH.I (Pl); pupuk kandang kambing, 0.12% N-MI4 (P2); kompos I, 0.04% N-NH4 (P3); dan kompos II, 0.05% NNO3 (P4). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 10 satuan percobaan. Kombinasi genotipe IPB 1 dengan pupuk kandang ayam (GlP1) dan genotipe IPB 2 dengan pupuk kandang kambing (G2P2) menghasilkan total pertambahan tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan kombinasi lainnya, yaitu sebesar 89.79 cm dan 88.31 cm. Pupuk kandang kambing (P2) mempercepat munculnya bunga pertama yaitu pada 7 MST. Persentase terbentuknya tanaman hermaprodit dan betina tidak dipengaruhi oleh genotipe, pupuk organik dan interaksi diantara keduanya. Pola pertumbuhan panjang dan diameter buah pada genotipe IPB 1 dan IPB 2 adalah kurva sigmoid tunggal. Fruiset pada buah hermaprodit dan betina genotipe IPB 1 (GI) yaitu 46 dan 48.33 %. Genotipe IPB 2 (G2) memiliki fruitset yang lebih rendah, yaitu sebesar 22.25 % pada buah hermaprodit dan 14.33 % pada buah betina. Perlakuan pupuk kandang ayam (PI) dan pupuk kandang kambing (P2) memberikan hasil bobot buah panen lebih besar dari perlakuan kompos I (P3) dan kompos II (P4). Buah betina genotipe pepaya IPB 1 (GI) memiliki umur panen lebih cepat dibandingkan hermaprodit, sedangkan pada genotipe pepaya IPB 2 (G2) umur panen buah betina lebih lama dibandingkan hemaprodit. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53835 |
| Appears in Collections: | Faculty of Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| prosiding hibah kompetitif.pdf | Full Text | 1.42 MB | Adobe PDF | ![]() View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
