Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53678
Title: Optimasi pemanfaatan wisata bahari bagi pengelolaan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi (kasus kawasan Gili Indah Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Mitigation-based optimization for coastal tourism in small island (case of Gili Matra Lombok Utara District, West Nusa Tenggara Province)
Authors: Yulianda, Fredinan
Bengen, Dietriech Geoffrey
Boer, Mennofatria
Amir, Sadikin
Keywords: Coastal Tourism
Carrying Capacity
mitigation
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: The increasing tourism activities magnified by uncontrolled land use patterns have caused coastal ecosystem degradation in Gili Matra. A research on evaluation of land use patterns and optimization of coastal tourism based on a mitigation approach has been done in the area. Research results showed that size of area including in a very suitable category for diving activity were 216.79 ha; 190.84 ha for snorkeling activity; and 19.83 ha for beach tourism. Based on carrying capacity analysis, the area could support maximum 286 tourists per day or 104.390 tourists annually. Mitigation approach in optimization indicated that the maximum tourist number in the area can only be reached if all aspects of carrying capacity namely ecological, economics, social and institutional aspect are well considered. Optimization of coastal tourism consisted sustainability of coastal ecotourism resources, increasing economic condition of local communities, and increasing of tourist visits in Gili Indah areas. Furthermore, the optimization can be attained by integrating the four aspects of management through applying the following two strategies: (a) integration of coral reef conservation, betterment in coastal tourism products prices policy, diversification of coastal tourism activities, increasing in local community participation, and adequate supporting infrastructure availability, and (b) optimization of attractive coastal tourism either for areas which were suitable with Gili Indah potential, and for the areas which had potential to be alternative for coastal tourism in relation to the existence of coral reef ecosystem, optimization of unmanaged cultural tourisms, and maintaining existing coastal tourism in Gili Indah.
Di Propinsi Nusa Tenggara Barat terdapat suatu kawasan pulau-pulau kecil yaitu kawasan Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan atau disebut juga Gili Indah, yang salah satu pemanfaatannya adalah sebagai daerah tujuan wisata. Sebagai kawasan Taman Wisata Alam Laut Gili Indah, maka berbagai aktifitas wisata berkembang di kawasan ini. Kegiatan wisata tersebut antara lain ; Selam (Diving), Renang (swimming), Snorkling, Selancar (surfing), Berjemur (sun Bathing), Memancing (fishing), dan Sunset. Seluruh kegiatan wisata tersebut ditunjang oleh berbagai fasilitas yaitu hotel, bungalow/cottage, restauran, rumah makan, glass bottom boat, pasar seni, perahu penumpang, dan tempat hiburan. Sejak tahun seribu sembilan ratus delapan puluhan investor mulai masuk dan membangun fasilitas wisata yang lebih bagus dan modern seperti hotel, bungalow, café, restaurant dan fasilitas wisata lainnya. Hal ini tentu saja berdampak terhadap lingkungan disekitarnya dan menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Perkembangan aktifitas wisata bahari di kawasan TWAL Gili Indah telah menimbulkan berbagai dampak antara lain adanya kecenderungan sumberdaya laut dan pesisir semakin terdegradasi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengevaluasi kesesuaian dan daya dukung berbagai pemanfaatan kawasan Gili Indah berbasis mitigasi serta mengoptimasi pengelolaan wisata bahari berbasis mitigasi di Kawasan Gili Indah. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Gili Indah Kabupaten Lombok Utara Propinsi Nusa Tenggara Barat dan waktu penelitian dilaksanakan selama empat bulan pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan yang meliputi data hasil kondisi ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan masyarakat. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kajian terhadap laporan-laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan di lokasi yang sama, publikasi ilmiah, peraturan daerah, data dari instansi pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53678
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011sam.pdf
  Restricted Access
Full Text2.5 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstrak282.89 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Bab I315.88 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
Bab II498.91 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
Bab III499.75 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Keadaan Umum Kawasan Wisata Gili Indah.pdf
  Restricted Access
Bab IV1.29 MBAdobe PDFView/Open
BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
Bab V782.07 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
Bab VI307.18 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover280.29 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka325.69 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran438.94 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.