Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53607
Title: Analisis Impor Beras Di Indonesia Periode 1980-201
Authors: Astuti, Siswi Puji
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2011
Abstract: Hampir seluruh negara di dunia melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain karena adanya perbedaan antarnegara dalam hal sumber daya alam, sumber daya manusia maupun teknologi dan keuntungan yang dapat diperoleh dari perdagangan internasional jika nilai impornya lebih kecil dari nilai ekspor. Impor diperlukan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri atau memenuhi kelebihan permintaan yang tidak dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri. Ketahanan pangan merupakan masalah yang dihadapi seluruh negara di dunia terkait dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim global yang mengancam produksi pangan. Setiap warga negara berhak atas tercukupinya pangan dengan harga yang terjangkau, oleh karena itu pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang dapat menjamin kecukupan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat dan swasembada pangan menjadi kunci bagi pencapaian ketahanan pangan. Beras merupakan komoditi pangan strategis bagi Indonesia karena beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat dan sektor pertanian khususnya pertanian tanaman pangan sebagai penghasil beras merupakan sektor penting dalam perekonomian ditinjau dari peranannya dalam pembentukan PDB dan penyerapan tenaga kerja. Ketergantungan terhadap impor beras dapat mengancam usaha peningkatan kesejahteraan petani dan pencapaian swasembada beras pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan menganalisis perkembangan produksi, konsumsi, harga dan impor beras. Penelitian ini juga mengukur ketergantungan penyediaan beras terhadap impor dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor beras dalam jangka panjang melalui metode ekonometrika Vector Error Correction Model (VECM). Luas panen, produktivitas dan produksi padi di Indonesia tahun 1991-2009 mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas padi memegang peranan yang lebih penting dalam meningkatkan produksi padi dibandingkan peningkatan luas panen. Secara rata-rata, produksi beras lebih rendah dibandingkan konsumsinya pada periode yang sama. Impor beras sepanjang periode 1980-2010 berfluktuasi dengan rata-rata 1,083 juta ton per tahun dan pertumbuhan impor rata-rata 160 persen setiap tahun. Pola pergerakan harga beras di pasar domestik mengikuti pola harga beras di pasar dunia dan harga beras di pasar domestik lebih tinggi dibandingkan harga di pasar internasional. Rasio ketergantungan impor beras Indonesia periode 1980-2010 sangat berfluktuasi dengan rata-rata 2,69 persen per tahun. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap volume impor beras dalam jangka panjang adalah rasio harga dalam negeri terhadap harga dunia, rasio ketergantungan impor beras, liberalisasi perdagangan beras, PDB, pertumbuhan penduduk, rasio produksi terhadap konsumsi dan nilai tukar rupiah. Volume impor memberikan respon negatif terhadap guncangan sebesar satu standar deviasi pada rasio produksi terhadap konsumsi beras dan nilai tukar riil. Sementara guncangan rasio harga beras dalam negeri terhadap harga beras dunia, rasio ketergantungan impor, kebijakan liberalisasi perdagangan beras dan PDB sebesar satu standar deviasi direspon positif oleh volume impor beras. Variabel yang dominan dalam menjelaskan fluktuasi volume impor beras adalah impor beras itu sendiri, rasio produksi terhadap konsumsi beras, rasio harga beras dalam negeri terhadap harga beras dunia, PDB dan kebijakan liberalisasi perdagangan beras. Kebijakan impor beras sebaiknya lebih didasarkan kepada harga beras di pasar domestik dibandingkan selisih produksi dan konsumsi beras. Harga beras dapat menjadi sinyal adanya defisit produksi dibandingkan konsumsi, disisi lain penghitungan angka produksi dan konsumsi beras masih perlu disempurnakan. Impor beras sebaiknya kembali diserahkan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai satu-satunya pemegang hak impor sehingga pemerintah dapat lebih mudah melakukan kontrol atas volume impor beras. Ketergantungan terhadap impor beras dalam memenuhi persediaan dalam negeri dapat ditekan dengan mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan diversifikasi pangan kepada bahan-bahan pangan sumber karbohidrat yang diproduksi di dalam negeri.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53607
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Bab I398.96 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
Bab II410.28 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
Bab III642.15 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
Bab IV666.47 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
Bab V356.1 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover298 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka357.3 kBAdobe PDFView/Open
H11spa.pdf
  Restricted Access
Full text1.45 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran408.24 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan279.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.