Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53539
Title: Analisis Faktor-faktor Produksi dan Pendapatan Petani Penangkar Benih padi (Kasus Kemitraan Petani Penangkar PT. Sang Hyang Seri)
Authors: Winandi, Ratna
Akbar, Faisal Maulana
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2011
Abstract: Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang paling mendasar, kebutuhan akan pangan akan terus meningkat seiring peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Produksi padi nasional pada tahun 2009 mengalami peningkatan produksi dari tahun 2008 sampai 2009 Peningkatan produksi tersebut diikuti dengan adanya peningkatan luas panen di Indonesia pada tahun 2009. Bersamaan dengan hal tersebut, Seiring dengan adanya peningkatan produksi padi nasional tentunya tidak terlepas dari banyaknya penggunaan benih bersertifikat yang digunakan oleh petani di Indonesia. Salah satu perusahaan milik pemerintah yang memproduksi benih padi diantaranya adalah PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS). PT. SHS merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia serta satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai core bussines perbenihan pertanian. PT. SHS didalam produksi benih padi membagi lahan areal produksi kedalam lahan kerjasama dan swakelola. Lahan kerjasama merupakan suatu bentuk kerjasama produksi benih padi dengan para petani penangkar benih di dalam berproduksi dengan alasan bahwa keterbatasan sumberdaya manusia didalam mengelola lahan area produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani produksi benih padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani penangkar adalah penggunaan pupuk urea, pupuk TSP, pupuk NPK, obat-obatan, dan tenaga kerja. penggunaan pupuk urea dan pupuk NPK berada pada kondisi decreasing returns to scale. Apabila terus meningkatkan input produksi pupuk urea dan NPK, maka akan merugikan bagi petani. Penggunaan pupuk NPK seharusnya tidak digunakan apabila sudah menggunakan pupuk urea. Karna kandungan pupuk urea sudah terdapat didalam pupuk NPK dan hal tersebut merupakan pemborosan didalam berproduksi. Sedangkan untuk penggunaan input produksi seperti pupuk TSP, obat-obatan, dan tenaga kerja berada pada kondisi increasing returns to scale. Penggunaan pupuk NPK seharusnya tidak digunakan didalam berproduksi apabila sudah menggunakan pupuk urea, dan pupuk TSP. Karna kandungan pupuk urea dan pupuk TSP sudah terdapat didalam kandungan pupuk NPK dan hal tersebut merupakan pemborosan didalam berproduksi. Tenaga kerja merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap produksi benih padi yang dilakukan oleh para petani penangkar. Tenaga kerja yang digunakan tidak memiliki keahlian khusus didalam memproduksi dikarenakan tidak pernah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh PT. SHS, karna petani yang diberikan pelatihan hanyalah petani yang menjadi mitra PT. SHS, sedangkan tenaga kerja borongan hanya menerima perintah dari petani pengelola. Hasil total panen benih padi varietas ciherang adalah 8.999.532 Kg atau sebanyak ± 9.000 ton benih dengan produktivitas rata sebesar 5.425 Kg/ha atau sebesar 5,4 Ton/Ha. Hasil panen musim tanam 2010/2011 meningkat dari musim tanam sebelumnya. Peningkatan produktivitas dari musim tanam sebelumnya adalah sebesar 2,6 Ton/Ha. Pendapatan bersih yang diperoleh oleh petani penangkar didalam memproduksi benih padi (pendapatan atas biaya total) dengan luas lahan rata-rata 1 Ha adalah sebesar Rp 2.979.756, sedangkan untuk luasan lahan rata-rata 1,1-1,5 Ha hanya sebesar Rp 238.322. Pendapatan perbulan yang dimiliki petani penangkar benih rata-rata 􀂔􀀃􀀔􀀃􀁍􀁘􀁗􀁄􀀃􀁖􀁄􀁐􀁓􀁄􀁌􀀃􀀔􀀏􀀜􀀃􀀭􀁘􀁗􀁄􀀒􀁅􀁘􀁏􀁄􀁑􀀑 Saat ini harga beli rata-rata PT. SHS di dalam membeli hasil panen benih sebar yang diproduksi oleh petani penangkar benih pada musim tanam 2010/2011 adalah sebesar Rp 3.202 per Kg. Margin keuntungan rata-rata yang didapatkan oleh petani penangkar adalah sebesar Rp 464 per Kg. untuk luasan lahan rata-rata 1 Ha adalah sebesar Rp 517 per kg benih padi yang dihasilkan. Untuk luas lahan ratarata 1,1-1,5 Ha memiliki margin keuntungan yang didapatkan oleh petani penangkar sebesar Rp 35 per kg, kecilnya margin yang didapatkan dikarenakan banyaknya tenaga kerja yang digunakan bersifat borongan dan acuan penggunaan borongan masuk kedalam perhitungan borongan untuk luasan lahan 2,1 Ha apabila petani mengelola lebih dari 1 Ha. Sedangkan untuk margin keuntungan dengan luasan lahan rata-rata 1,6-2 Ha sebesar Rp 624 per kilogram, dan selisih margin keuntungan per kg untuk luasan lahan rata-rata 2,1 Ha adalah Rp 679. Karakteristik petani yang dapat mempengaruhi produksi adalah pelatihan, jumlah tanggungan, dan pendapatan. Para petani penangkar mengatakan bahwa mereka mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. SHS dalam keadaan terpaksa, alasannya adalah apabila para petani penangkar tidak mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. SHS maka para petani penangkar yang tidak mengikuti pelatihan untuk musim tanam berikutnya tidak diperbolehkan untuk mengelola area produksi. Banyaknya jumlah tanggungan yang dimiliki oleh petani ternyata menjadi beban bagi petani penangkar, mereka tidak maksimal didalam memproduksi. Para petani penangkar mengatakan bahwa seringkali biaya memproduksi benih terpakai untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya, sehingga penggunaan input produksi seringkali dikurangi porsi penggunaannya dikarenakan kekurangan modal untuk memproduksi. Perlu diadakannya pelatihan-pelatihan produksi dengan melibatkan karyawan PT. SHS, petani penangkar yang bermitra dengan PT. SHS, dan tenaga kerja borongan atau buruh yang diselenggarakan oleh dinas pertanian, badan karantina, dan BPSB guna meningkatkan kemampuan petani penangkar didalam memproduksi benih padi. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat usahatani berada pada kondisi increasing (daerah I) dan decreasing return to scale (daerah III). Harapan yang dapat dilakukan oleh PT. SHS bukan hanya sekedar memberikan pelatihan produksi semata, akan tetapi penggunaan faktor produksi secara tepat penggunaan dapat diberikan secara intensif dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi produksi dapat tercapai.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53539
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Bab I408.47 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
Bab II374.31 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Kerangka Pemikiran.pdf
  Restricted Access
Bab III470.22 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
Bab IV494.81 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Gambaran Umum Lokasi Penelitian.pdf
  Restricted Access
Bab V387.9 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
Bab VI918.75 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
Bab VII347.05 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover326.02 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka336.83 kBAdobe PDFView/Open
H11fma.pdf
  Restricted Access
Full text1.97 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran758.24 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan349.32 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.