Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53500
Title: Tingkat Kepuasan Kerja dan Produktivitas Tenaga Pengolah Makanan di PT LGEIN Bekasi dan PT Unitex Bogor
Levels of job satisfaction and food-service workers productivities in PT LGEIN Bekasi and PT Unitex Bogor.
Authors: Anwar, Faisal
Sinaga, Tiurma
Nurharmelya, Rysda
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Food-service workers
individual characteristics
industrial foodservices
job satisfaction
productivity
Issue Date: 2011
Abstract: Basically, job satisfaction has individual characteristics depend on how much their desirability fulfilled. Food-service workers who satisfied in their jobs are expected to influence their productivities. The objectives of this study are to know the levels of job satisfaction and food-service workers productivities in PT LGEIN Bekasi and PT Unitex Bogor. Characteristically differences in both of them is located on employment status of the food-service workers, which the employment status is contracts in PT LGEIN and permanent employees in PT Unitex. This study uses a Cross Sectional Observational, housed in the PT LGEIN and PT Unitex canteens at April and July 2011, respectively. Sampling technique uses a Total Sampling (the entire population of food-service workers is taken as asample), consisting of 21 people in the food service workers and 18 people in PT LGEIN and PT Unitex. Based on Independent Sample t-test, it shows that individual characteristics between PT LGEIN and PT Unitex mutually significantly different (P<0.05). Based on the Spearman Correlation Test, in the PT LGEIN, there is a relationship between marital status with the content of job satisfaction (r=-0441, P=0045). In the PT Unitex, there is a relationship between level of education to the satisfaction of the compensation (r=0584, P=0011), and there is a relationship between employment with the satisfaction of co-workers (r=-0508, P= 0.032). Food-service workers productivity in PT LGEIN has food value per hour of work and minutes per meal, two times larger than the PT Unitex. This occurs because of differences in the number of food service workers, working time, and type of the menu. This study shows that high levels of job satisfaction of each food-service workers, not necessarily able to produce high labor-productivity in industrial food-services.
Karyawan yang bekerja memiliki kewajiban memenuhi waktu kerja kurang lebih 8-10 jam per hari (UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan), sehingga mereka perlu mendapatkan asupan gizi yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya. Perusahaan harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja secara optimal, yaitu dengan cara menyediakan asupan makanan 40% dari kebutuhan energi tenaga kerjanya per hari (Depkes RI 2000) atau sekitar 800-1100 Kalori per hari (Mukrie 1990) melalui penyediaan fasilitas penyelenggaraan makanan yang sesuai dengan ketentuan KEPMENKES No.715/Menkes/SK/V/2003. Penerapan sistem penyelenggaraan makanan yang baik, salah satunya dilakukan dengan pengawasan terhadap tenaga pengolah makanan. Tujuan umum penelitian adalah mengetahui tingkat kepuasan kerja terhadap produktivitas tenaga pengolah makanan di PT LGEIN Bekasi dan PT Unitex Bogor. Karakteristik individu (umur, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan masa kerja) tenaga pengolah makanan dianggap sebagai faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan kerja. Tingkat kepuasan kerja dinilai melalui modus skor penilaian berdasarkan Skala Likert empat poin terhadap faktor kepuasan kerja berdasarkan Rivai (2009), yaitu terdiri atas: (1) jenis pekerjaan; (2) supervisi; (3) kesempatan untuk maju; (4) kompensasi; (5) rekan kerja; (6) kondisi pekerjaan. Produktivitas tenaga pengolah makanan dinilai melalui perhitungan berdasarkan Gregoire-Spears (2006), yaitu perhitungan rasio makanan terhadap jam kerja (menu/jam kerja) dan perhitungan rasio menit per makanan. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional Observational, bertempat di kantin PT LGEIN Bekasi dan PT Unitex Bogor berturut-turut pada bulan April 2011 dan Juli 2011. Penarikan contoh menggunakan teknik Total Sampling (seluruh populasi tenaga pengolah makanan diambil sebagai contoh), terdiri atas 21 orang tenaga pengolah makanan di PT LGEIN dan 18 orang di PT Unitex. PT LGEIN mulai mengadakan penyelenggaraan makanan pada tahun 2003. Tenaga pengolah makanannya berasal dari jasa katering CV ASE yang bekerjasama melalui sistem kontrak per enam bulan, dengan total pelayanan ±1500 orang tenaga kerja per hari. PT Unitex mulai mengadakan penyelenggaraan makanan sejak perusahaan berdiri pertama kali tahun 1972. Sejak tahun 1984, penyelenggaraan makanannya ditangani langsung oleh tenaga pengolah makanan yang merupakan bagian dari karyawan PT Unitex sendiri, dengan total pelayanan ±1250 orang karyawan per hari. Berdasarkan uji beda Independent Sample t-test, menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, status pernikahan, dan masa kerja tenaga pengolah makanan antara PT LGEIN dan PT Unitex saling berbeda nyata (P<0.05). Penilaian untuk indikator kepuasan terhadap pujian atasan, kesediaan sesama rekan kerja untuk saling menghargai dan tidak saling mencurigai, serta koordinasi pekerjaan sesama rekan kerja saling berbeda nyata antara dua perusahaan. Tingkat kepuasan kerja secara keseluruhan di kedua perusahaan tidak berbeda nyata (P>0.05). Berdasarkan uji pengaruh Regresi sederhana, faktor kepuasan kerja yang paling berpengaruh dengan tingkat kepuasan kerja tenaga pengolah makanan di PT LGEIN berturut-turut mulai dari yang terbesar sampai terendah pengaruhnya adalah kondisi pekerjaan (t= 8.134, P= 0.000), kompensasi (t= 5.059, P= 0.000), rekan kerja (t= 4.962, P= 0.000), supervisi (t= 4.350, P= 0.000), jenis pekerjaan (t= 3.458, P= 0.003), dan kesempatan untuk maju (t= 2.610, P= 0.017). PT Unitex berturut-turut mulai dari yang terbesar sampai terendah pengaruhnya adalah kompensasi (t= 4.615, P= 0.000), kondisi pekerjaan (t= 4.448, P= 0.000), kesempatan untuk maju (t= 5.049, P= 0.000), dan supervisi (t= 3.841, P= 0.001). Prokduktivitas penyelenggaraan makanan PT LGEIN memiliki nilai makanan per jam kerja dan menit per makanan, dua kali lebih besar dibandingkan dengan PT Unitex. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan jumlah tenaga pengolah makanan, lama waktu kerja, dan jenis menu yang dihasilkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja yang tinggi dari tiap tenaga pengolah makanan, belum tentu mampu menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi di penyelenggaraan makanannya. Hal ini dikarenakan produktivitas kerja dinilai dapat dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti motivasi dari masing-masing tenaga pengolah makanan dalam bekerja.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53500
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract280.36 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Bab I290.97 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
Bab II473.3 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Kerangka Pemikiran.pdf
  Restricted Access
Bab III362.03 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
Bab IV684.44 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
Bab V869.97 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
Bab VI358.97 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover286.94 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka361.84 kBAdobe PDFView/Open
I11rnu.pdf
  Restricted Access
Full text2.6 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.53 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan283.53 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.