Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53469
Title: | Analisis Asupan Air dan Mutu Gizi Asupan Pangan pada Lansia di Indonesia An Analysis of Water Intake and Nutritional Quality of Diet Among Indonesian Elderly |
Authors: | Hardinsyah Heryatno,Yayat Yudianti, Desi |
Keywords: | Bogor Agricultural University (IPB) elderly water intake total requirement water adequacy level nutritional quality of diet |
Issue Date: | 2011 |
Abstract: | The objective of this research was to analyze water intake and nutritional quality of diet among Indonesian elderly. This research was carried out through analyzing a data set of Riskesdas, collected in May-August 2010 by applying a cross-sectional study design. This study area consists of 441 regencies/cities in 33 provinces. Data processing, analysis, and interpretation by the researcher among 26218 elderly (from 28347 Indonesian elderly) were conducted in Bogor between June-September 2011. The result showed that the mean total water intake of elderly man and woman was 1670.5 ± 598.8 mL/day and 1498.7 ± 530.5 mL/day (p<0.01), respectively. Percentage of water from beverages, food, and metabolic of man and woman are 55.7%, 34.5%, 9.8% and 56.2%, 34.2%, 9.6%, respectively. Water requirement of elderly man and woman was 2418.9±721.9 mL/day and 1942.1±538.8 mL/day (p<0.01), respectively. Adequacy levels of water intake was calculated from data Riskesdas for man and woman was 74.4±33.2 % and 82.1±34.8 % (p<0.01), respectively. Nutritional quality of diet among Indonesian elderly man (58.4%) and woman (56.6%) was very low (the mean of MGP in man and woman was 51.3±16.3 and 52.2±16.7), only 2.6% of man and 3.3% of woman have good nutritional quality of diet (p<0.01), respectively. Water intake had a significant correlation with age (r=-0.107), education (r=0.135), and economic status (r=0.147). Nutritional quality of diet had a significant correlation with age (r=0.045), education (r=0.110). and economic status (r=0.197). Water intake and nutritional quality of diet had significant difference between elderly who lives in rural and urban. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis asupan air dan mutu gizi asupan pangan pada lansia di Indonesia. Tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu (1) mempelajari karakteristik lansia, (2) menganalisis asupan air pada lansia, (3) menganalisis kebutuhan dan tingkat pemenuhan kebutuhan air pada lansia, (4) menganalisis mutu gizi asupan pangan pada lansia, dan (5) menganalisis hubungan antara karakteristik lansia dengan asupan air dan mutu gizi asupan pangannya. Penelitian ini seluruhnya menggunakan data sekunder yang berasal dari Riskesdas 2010. Desain penelitian ini sesuai dengan desain penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas 2010 yaitu cross sectional study. Wilayah penelitian ini terdiri dari 441 kabupaten/kota yang tersebar di 33 provinsi. Pengumpulan data yang dilakukan di beberapa daerah oleh tim pengumpul data Riskesdas dimulai sejak bulan Mei-Agustus 2010. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data oleh peneliti dilakukan pada bulan Juni - September 2011 di Kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat. Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan program computer Microsoft Excell dan SPSS. Proses pengolahan meliputi cleaning dan analisis (deskriptif dan statistik). Sampel rumah tangga dalam Riskesdas 2010 dipilih berdasarkan listing Sensus Penduduk tahun 2010. Proses pemilihan rumah tangga dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan two stage sampling (sampling 2 tahap). Tahap pertama adalah pemilihan blok sensus, tahap kedua yaitu dari blok sensus terpilih, dipilih rumah tangga. Jumlah rumah tangga yaitu 69.300 dengan jumlah anggota rumah tangga sebanyak 251388, kemudian didapatkan 28347 lansia yang berusia ≥56 tahun. Kriteria eksklusi sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel yang berada dalam kondisi konsumsi yang tidak biasa (sedang diet, puasa, atau dalam acara hajatan). Cleaning data juga dilakukan untuk data berat badan, tinggi badan, dan konsumsi yang tidak lengkap, serta terhadap sampel yang asupan energinya <0.3 atau >3 kali lipat energi basal, dan memiliki tingkat kecukupan zat gizi >400%, sehingga jumlah sampel lansia yang digunakan untuk penelitian yaitu 26218 (92.5% dari total lansia yang ada). Sampel laki-laki berjumlah 12649 (48.2%), sedangkan sampel perempuan berjumlah 13569 (51.8%) dari total 26218 sampel. Sampel laki-laki paling banyak menempuh pendidikan hingga tamat SD/MI (34.3%) dan berasal dari semua golongan ekonomi, sedangkan pada sampel perempuan paling banyak yaitu tidak bersekolah (32.5%). Pekerjaan sebagian besar sampel laki-laki yaitu petani/nelayan (44.3%), sedangkan sebagian besar sampel perempuan yaitu tidak bekerja (50.8%). Sebagian besar sampel baik laki-laki maupun perempuan bertempat tinggal di kota (54.4% dan 53.4%). Baik laki-laki maupun perempuan berstatus gizi normal, dengan rata-rata nilai IMT laki-laki dan perempuan yaitu 21.4±3.5 dan 21.8±4.3. Rata-rata total asupan air untuk laki-laki dan perempuan menurut kelompok usia yaitu, pada kelompok usia 56-65 tahun 1622.2±580.7 mL/hari, kelompok usia 66-75 tahun 1537.1±551.3 mL/hari, dan kelompok usia >75 tahun 1500.3±555.5 mL/hari. Rata-rata total asupan air pada lansia laki-laki (1670.5±598.8 mL/hari) lebih tinggi bila dibandingkan dengan lansia perempuan (1498.7±530.5 mL/hari) (p<0.01), dengan persentasi air dari minuman, makanan, iv dan metabolik pada laki-laki dan perempuan yaitu 55.7%, 34.5%, 9.8% dan 56.2%, 34.2%, 9.6%. Kebutuhan air lansia laki-laki 2418.9±721.9 mL/hari, lebih tinggi dibandingkan kebutuhan air pada lansia perempuan 1498.7±530.5 mL/hari (p<0.01). Berdasarkan kelompok usia, kebutuhan air sampel paling tinggi yaitu pada kelompok usia 56-65 tahun. Kebutuhan air sampel pada kelompok usia 56-65 tahun yaitu 2491.0±702.1 mL/hari, kelompok usia 66-75 tahun yaitu 1762.7±297.5 mL/hari, dan pada kelompok usia >75 tahun yaitu 1681.0±274.9 mL/hari. Tingkat pemenuhan kebutuhan air yang dihitung dari konsumsi data Riskesdas 2010 untuk lansia laki-laki yaitu 74.4±33.2%, lebih rendah bila dibandingkan dengan lansia perempuan yaitu 82.1±34.8% (p<0.01). Semakin bertambah usia, tingkat pemenuhan kebutuhan air semakin tinggi, pada kelompok usia 56-65 tahun, tingkat pemenuhan kebutuhan air sampel yaitu 70.2±32.1, kelompok usia 66-75 tahun yaitu 88.9±33.2, dan kelompok usia >75 tahun yaitu 91.0±35.7. Sebanyak 58.8% lansia laki-laki dan 56.6% lansia perempuan di Indonesia memiliki mutu gizi asupan pangan yang sangat kurang, hanya 2.6% laki-laki dan 3.3% perempuan memiliki mutu gizi asupan pangan baik. Rata-rata MGP berdasarkan kelompok usia tidak terlalu berbeda jauh, rata-rata MGP pada kelompok usia 56-65 tahun yaitu 51.5±16.6, pada kelompok usia 66-75 tahun yaitu 52.5±16.2, dan kelompok usia >75 tahun yaitu 51.5±16.6. Rata-rata MGP laki-laki (51.3±16.3) lebih rendah bila dibandingkan dengan perempuan (52.2±16.7) (p<0.01). Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa peubah yang memiliki hubungan signifikan dengan asupan air adalah usia (r=-0.107), pendidikan (r= 0.135), dan status ekonomi (r=0.147). Peubah yang memiliki hubungan signifikan dengan mutu gizi asupan pangan adalah usia (r=0.045), pendidikan (r=0.110), dan status ekonomi (r=0.197). Hasil uji beda-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan air sampel yang bertempat tinggal di desa dengan yang bertempat tinggal di kota (p<0.01). Hasil uji beda-t juga menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mutu gizi asupan pangan sampel yang bertempat tinggal di desa dengan yang bertempat tinggal di kota (p<0.01). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jumlah asupan air dan mutu gizi asupan pangan pada lansia di Indonesia. Disarankan untuk mengonsumsi air sesuai dengan kebutuhan untuk mencegah kelebihan atau kekurangan cairan, dan juga disarankan untuk mengonsumsi pangan sumber hewani, sayur, dan buah untuk meningkatkan mutu gizi asupan pangan. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53469 |
Appears in Collections: | UT - Nutrition Science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Abstract.pdf Restricted Access | Abstract | 283.71 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB I Pendahuluan.pdf Restricted Access | Bab I | 352.06 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf Restricted Access | Bab II | 384.28 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB III Kerangka Pemikiran.pdf Restricted Access | Bab III | 286.62 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB IV Metode.pdf Restricted Access | Bab IV | 516.35 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf Restricted Access | Bab V | 614.98 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB VI Kesimpulan dan Saran.pdf Restricted Access | Bab VI | 286.02 kB | Adobe PDF | View/Open |
Cover.pdf Restricted Access | Cover | 285.93 kB | Adobe PDF | View/Open |
Daftar Pustaka.pdf Restricted Access | Daftar Pustaka | 358.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
I11dyu.pdf Restricted Access | Full text | 1.13 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 573.69 kB | Adobe PDF | View/Open |
Ringkasan.pdf Restricted Access | Ringkasan | 351.5 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.