Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53428
Title: Distribusi Oksigen Terlarut pada Lapisan Hipolimnion Pascaaerasi di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat
Authors: Pratiwi,Niken Tunjung Murti
Hariyadi,Sigid
Rahman, Arif
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Oksigen terlarut
hipolimnion
aerasi hipolimnion
AHOD
Issue Date: 2011
Abstract: Oksigen terlarut (DO; Dissolved oxygen) merupakan parameter kualitas air yang sangat penting karena dibutuhkan oleh semua organisme untuk menunjang kehidupannya serta proses dekomposisi bahan-bahan organik secara aerob. Oksigen di perairan dapat berasal dari difusi oksigen dan hasil proses fotosintesis. Konsentrasi DO di lapisan hipolimnion sangat rendah karena tidak ada difusi oksigen dari atmosfer dan fotosintesis. Salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi DO di lapisan tersebut adalah dengan melakukan aerasi hipolimnion. Peningkatan konsentrasi DO diharapkan dapat mengurangi laju penurunan oksigen dan mencukupi kebutuhan oksigen di lapisan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari distribusi dan laju penurunan oksigen terlarut di lapisan hipolimnion Danau Lido setelah dilakukan aerasi hipolimnion. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2011 di kawasan KJA Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat. Analisis contoh air dilakukan di Laboratorium Fisika Kimia Perairan, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen MSP, FPIK. Alat aerasi hipolimnion dioperasikan selama 10 jam pada pukul 07.00-17.00 WIB. Pengaruh aerasi hipolimnion terhadap peningkatan konsentrasi DO dapat diketahui dengan melakukan pengamatan pada saat sebelum aerasi, aerasi (5 dan 10 jam), dan pascaaerasi hipolimnion (5 jam). Pengambilan contoh air dilakukan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal dilakukan di kedalaman permukaan (0 meter), kedalaman Secchi (2 meter), dan kedalaman outlet alat aerasi (4 meter); sedangkan secara horizontal dilakukan di jarak 0; 1,5; 3; dan 4,5 meter dari outlet alat aerasi. Pengamatan secara vertikal dilakukan untuk mengetahui pengaruh aerasi hipolimnion terhadap laju penurunan oksigen hipolimnion (AHOD), sedangkan pengamatan secara horizontal untuk mengetahui besarnya peningkatan konsentrasi DO dan batas penyebarannya dari outlet alat aerasi hipolimnion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi DO sebelum aerasi (0,1 mg/l) masih berada di bawah baku mutu untuk kegiatan perikanan berdasarkan PP RI No. 82 Tahun 2001. Konsentrasi DO selama aerasi berkisar antara 0,1-1,0 mg/l. Aerasi selama 10 jam dapat meningkatkan konsentrasi DO hingga 1,0 mg/l. Konsentrasi DO tidak lagi mengalami peningkatan di jarak 3 meter pada saat aerasi 5 jam dan 4,5 meter pada saat aerasi 10 jam. Konsentrasi DO akan kembali ke kondisi seperti sebelum aerasi (0,1 mg/l) pada saat 10,6 jam setelah aerasi dimatikan. Aerasi selama 10 jam juga dapat menurunkan AHOD sebesar 13,96%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53428
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Bab I364.77 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
Bab II358.47 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
Bab III543.93 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
Bab IV776.53 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan.pdf
  Restricted Access
Bab V320.26 kBAdobe PDFView/Open
C11ara.pdf
  Restricted Access
Full text2.32 MBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover339.36 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka362.59 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.41 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan323.67 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.