Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53302
Title: Strategi Meningkatkan Kapasitas Fiskal (Pajak Daerah) di Pemerintah Daerah Kota Bogor (Studi Kasus Dispenda Kota Bogor).
Strategi Meningkatkan Kapasitas Fiskal (Pajak Daerah) di Pemerintah Daerah Kota Bogor (Studi Kasus Dispenda Kota Bogor)
Authors: Firdaus, Muhammad
Hendrakusumaatmadja, Sutara
Kurniasih, Yani
Keywords: Kapasitas Fiskal
Pajak Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Analisis Efisiensi.
Issue Date: 2011
Abstract: Penelitian ini bertujuan menganalisis perkembangan kapasitas fiskal (pajak daerah) di Pemerintah Daerah Kota Bogor, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas fiskal dan identifikasi potensi pengembangan sumbersumber kapasitas fiskal, melakukan analisis efisiensi terhadap penerimaan kapasitas fiskal serta memberikan rekomendasi program dalam rangka meningkatkan kapasitas fiskal di Pemerintah Daerah Kota Bogor. Data yang digunakan data sekunder deret waktu. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan regresi berganda. Untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam rangka meningkatkan kapasitas fiskal di Pemerintah Daerah Kota Bogor menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Keputusan politik pemberlakuan otonomi daerah yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2001, telah membawa implikasi yang luas dan serius. Otonomi daerah merupakan fenomena politis yang menjadikan penyelenggaraan pemerintahan yang sentralistik birokratis ke arah desentralistik partisipatoris. Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah telah melahirkan paradigma baru dalam pelaksanaan otonomi daerah, yang meletakkan otonomi penuh, luas dan bertanggung jawab pada daerah kabupaten dan kota. Perubahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan masyarakat, menumbuhkan semangat demokratisasi dan pelaksanaan pembangunan daerah secara berkelanjutan dan lebih jauh diharapkan akan menjamin tercapainya keseimbangan kewenangan dan tanggung jawab antara pusat dan daerah. Sesuai asas money follows function, penyerahan kewenangan daerah juga disertai dengan penyerahan sumber-sumber pembiayaan yang sebelumnya dipegang oleh pemerintah pusat. Sumber-sumber pembiayaan tersebut akan dimanifestasikan lewat struktur Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kuat, akan menjadi sumber pembiayaan dan mencerminkan kondisi riil daerah. Jika struktur PAD sudah kuat, maka daerah tersebut dikatakan memiliki kemampuan pembiayaan yang juga kuat dan transfer dari pusat dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) hanya bersifat pendukung bagi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di daerah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53302
Appears in Collections:MT - Professional Master

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011yku.pdf
  Restricted Access
Full Text1.25 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstrak383.91 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
Bab I589.47 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjaun Pustaka.pdf
  Restricted Access
Bab II613.15 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metode Kajian.pdf
  Restricted Access
Bab III463.47 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Gambaran Umum Kota Bogor.pdf
  Restricted Access
Bab IV511.54 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
Bab V554.24 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Perumusan Strategi.pdf
  Restricted Access
Bab VI531.66 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII Peracangan Program.pdf
  Restricted Access
Bab VII465.43 kBAdobe PDFView/Open
BAB VIII Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
Bab VIII448.37 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover344.8 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka360.77 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.