Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52205
Title: Status temporal komunitas lamun dan keberhasilan transplantasi lamun pada kawasan rehabilitasi di Pulau Pramuka dan Harapan, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta
Authors: Damar, Ario
Taurusman, Am Azbas
Apramilda, Riesna
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2011
Abstract: Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Padang lamun mempunyai peranan penting dalam memelihara dan meningkatkan fungsi ekologis pada daerah pesisir dan lautan, yaitu sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, tempat berlindung, tempat pemijahan, tempat bermain dan asuhan bagi berbagai biota. Padang lamun dapat ditemukan di sebagian besar perairan pulau dalam kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, seperti: Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Beberapa faktor utama yang mengganggu dan mempengaruhi perubahan padang lamun di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu antara lain adalah pencemaran, kegiatan pembangunan, aktivitas keseharian di pulau-pulau pemukiman, kegiatan reklamasi dan pengerukan pantai. Transplantasi lamun merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan ekosistem lamun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas lamun alami secara spasial dalam kawasan rehabilitasi dan mengetahui tingkat keberhasilan transplantasi lamun dengan menggunakan metode Polybags dan Spring anchor di Pulau Pramuka dan Pulau Harapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010-Mei 2011 di Lokasi Rehabilitasi Lamun PKSPL-IPB Pulau Pramuka dan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Metode yang digunakan yaitu: metode Seagrass watch untuk mengamati status komunitas lamun dan metode Polybags dan Spring anchor untuk transplantasi lamun. Pada perairan Pulau Pramuka ditemukan enam spesies lamun yang termasuk kedalam dua famili yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Keenam spesies tersebut adalah Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, dan Halodule pinifolia. Sedangkan pada perairan Pulau Harapan hanya ditemukan lima spesies lamun yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, dan Halodule pinifolia. Dari semua jenis yang teramati di Pulau Pramuka dan Pulau Harapan, Thalassia hemprichii marupakan jenis yang memiliki nilai persen penutupan yang paling besar. Persen penutupan lamun tertinggi di Pulau Pramuka terdapat di bulan September 2010 sebesar 57,27% pada transek garis 1 dan terendah terdapat pada bulan Mei 2011 sebesar 17,27% pada transek garis 3. Persen penutupan lamun tertinggi di Pulau Harapan terdapat di bulan September 2010 sebesar 30,00% pada transek garis 3 dan terendah terdapat di bulan Mei 2011 sebesar 2,73% pada transek garis 1. Tingkat keberhasilan unit transplantasi lamun di Pulau Pramuka dengan metode Polybags sebesar 58% dan metode Spring anchor sebesar 46,67%. Sedangkan tingkat keberhasilan unit transplantasi lamun di Pulau Harapan dengan metode Polybags sebesar 2% dan metode Spring anchor sebesar 53%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52205
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C11rap.pdf
  Restricted Access
Full text3.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.