Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/5179
Title: Tingkat Perombakan Bahan Organik Sedimen Waduk Cirata Pada Kondisi Anaerobik Skala Laboratorium.
Authors: Purnamawati
Issue Date: 2009
Publisher: IPB (Bogor Agriculture University)
Abstract: Semakin banyak KJA yang beroperasi akan semakin banyak limbah organik berupa buangan sisa pakan dan feses yang terakumulasi dalam Waduk Cirata. Seiring dengan meningkatnya bahan organik akan menyebabkan menurunnya konsentrasi oksigen (DO) di lapisan hipolimnion, hal ini terjadi karena oksigen dibutuhkan mikroorganisme (bakteri aerob dan bakteri anaerob) untuk merombak bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana. Bila aktivitas bakteri pengurai ini berlangsung intensif, maka kualitas air waduk akan menjadi anaerob. Yang mana saat terjadi proses perombakan sisa pakan/kotoran akan membebaskan unsur hara N, P, dan K yang mengakibatkan cadangan DO di perairan menjadi berkurang. Penelitian tingkat Perombakan Bahan Organik Sedimen Waduk Cirata Pada Kondisi Anaerobik Skala Laboratorium telah dilakukan pada bulan Oktober 2008–Desember 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat perombakan bahan organik sedimen Waduk Cirata pada kondisi anaerob. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kegiatan dilakukan dalam dua tahap yaitu kegiatan lapangan dan pengamatan di Laboratorium Lingkungan Perairan Departemen Akuakultur FPIK–IPB. Kegiatan lapangan terdiri dari survai awal, analisis kualitas air dan analisis sedimen hasil survei awal dilakukan di Laboratorium Lingkungan Perairan Departemen Akuakultur FPIK–IPB. Parameter kualitas air yang diukur pada survei awal meliputi: kedalaman, suhu air, pH, dan DO, sedangkan untuk pengukuran karbondioksida (CO2), fosfat total, phospat ortho (PO4), nitrit (NO2), nitrat (NO3), amoniak (NH3), alkalinitas, kesadahan, sulfida total (H2S), COD, BOD, Ca dan COrganik dilakukan di laboratorium dengan AAS. Pengambilan contoh sedimen dilakukan dengan menggunakan petersen grab, adapun parameter yang diukur meliputi Redoks, Ca dan C-organik. Pengamatan di laboratorium menggunakan sampel sedimen yang berasal dari Waduk Cirata. Pengambilan sampel sedimen berdasarkan pada 3 (tiga) zona (stasiun), hal ini dikarenakan 3 (tiga) zona ini dianggap sudah mewakili sebaran sedimen Waduk Cirata yang akan diamati pada skala laboratorium. Pada zona in let (stasiun 1) mengalir air dari Sungai Citarum yang merupakan salah satu sumber air yang mengairi Waduk Cirata. Pada zona ini keramba cukup banyak dan umumnya berada di dekat pinggir waduk yang banyak pemukiman penduduk. Zona tengah (stasiun 2) terletak di daerah tengah Waduk Cirata, pada zona ini merupakan sumber keramba yang paling banyak dan memadati permukaan waduk. Zona out let (stasiun 3) terletak di sekitar dam, zona ini merupakan zona yang tidak diperbolehkan adanya KJA karena ini merupakan mintakat bahaya. Pengamatan sedimen di laboratorium dilaksanakan selama 2 bulan (Oktober sampai Desember 2008). Kegiatan penelitian di laboratorium menggunakan 9 buah akuarium dengan ukuran 30 cm x 40 cm x 60 cm. Setiap 3 aquarium diisi sampel sedimen dasar yang berasal dari Waduk Cirata setinggi ± 10 cm/aquarium/stasiun dan penambahan air ± 40 cm/aquarium. Semua aquarium yang digunakan ditutup dengan plastik berwarna hitam. Parameter kualitas air yang di ukur pada saat pengamatan di laboratorium meliputi suhu, DO, karbondioksida (CO2), total fosfat, ortho phospat (PO4), nitrit (NO2), nitrat (NO3), amoniak (NH3), alkalinitas, kesadahan, sulfida total (H2S), COD, BOD Ca, dan C-Organik dilakukan pada hari ke 0, 20, 40, dan 60. Sedangkan parameter yang diukur setiap hari yaitu: Redoks, suhu, DO, pH. Pengamatan jumlah dan jenis bakteri dilakukan pada awal dan akhir penelitian (hari ke 0 dan 60).Analisis kualitas air dan analisis sedimen hasil pengamatan di laboratorium dilakukan di Laboratorium Lingkungan Perairan Departemen Akuakultur FPIK–IPB dan analisa bakteri hasil pengamatan di laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi. Analisa data yang digunakan meliputi evaluasi dengan metode STORET, Analisis deskriptif dan analisis cluster (Cluster Analysis) menggunakan MINITAB versi 14.0. dan diinterpretasikan dalam bentuk Dendrogram. Dari hasil analisis deskriptif fisika kimia air dan sedimen yang dilihat pada grafik pola dinamika tingkat perombakan menujukkan pada hari ke-20 terjadinya degradasi bahan organik dan reduksi (pengurangan oksigen), tingginya nilai sulfida, BOD, amonia, nitrit dan nitrat. Sehingga menunjukkan bahwa proses dekomposisi yang terjadi pada sedimen termasuk dalam kategori anaerobik. Sebaran karakteristik fisika kimia air dan sedimen memperlihatkan bahwa Stasiun 3 (dibagian out let) memiliki nilai nitrit yang tinggi. Skor IKA_STORET yang dihitung berdasarkan baku mutu Kelas III menunjukkan nilai sulfide, amonia, fenol dan total fosfat sudah tidak memenuhi baku mutu untuk peruntukan budidaya ikan air tawar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/5179
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2009pur_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract76.9 kBAdobe PDFView/Open
2009pur.pdf
  Restricted Access
Full text4.24 MBAdobe PDFView/Open
Cover_2009pur.pdf
  Restricted Access
Cover350.15 kBAdobe PDFView/Open
Cover_2009pur.ps
  Restricted Access
Postscript5.86 MBPostscriptView/Open
Pendahuluan_2009pur-2.pdf
  Restricted Access
BAB I339.13 kBAdobe PDFView/Open
Tinjauan Pustaka_2009pur-3.pdf
  Restricted Access
BAB II623.8 kBAdobe PDFView/Open
Metode Penelitian_2009pur-4.pdf
  Restricted Access
BAB III442.33 kBAdobe PDFView/Open
Hasil dan Pembahasan_2009pur-5.pdf
  Restricted Access
BAB IV567.8 kBAdobe PDFView/Open
Kesimpulan dan Saran_2009pur-6.pdf
  Restricted Access
Kesimpulan277.49 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka_2009pur-7.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka2.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.