Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/50885
Title: Photovoltaic Effect In A CdS/P3HT-Chitosan Junction
Efek Fotovoltaik Pada Persambungan CdS/P3HT-Kitosan.
Authors: Maddu, Akhiruddin
Irmansyah
Yani, Sitti
Keywords: chitosan
poly-3hexiltiophene
photovoltaic effect
chemical bath deposition
cadmium sulfide
kitosan
efek fotovoltaik
cadmium sulfida
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: A CdS/Polymer junction has been fabricated and it’s photovoltaic effect has been studied. The polymer is a blend of poly-3hexyltiophene (P3HT), chitosan and polyethileneglicol (PEG). Boron in situ doping of CdS using Chemical Bath Deposition (CBD) was investigated. The effect of B-doping and annealing on optical properties as well as on electrical and morphology of CdS film were studied. The structure and morphology of the film were detected by XRay Diffraction (XRD) and Scanning Electron Microscopy (SEM). The polymer film was sandwiched between the CdS semiconductor and an ITO glass to form an ITO/CdS/Polymer/ITO photovoltaic cell. Time constant (τ) and open circuit voltage (Voc) were investigated by using voltage censor. The bandgap of films were determined using absorbance edge method. The results of annealing optical bandgap of undoped CdS shifted from 2,49 eV down to 2,39 eV. Phase transition of CdS due to annealing temperature and induced lattice damage due to doping. The room temperature conductivity of polymer is 3,8 – 6,6 x 10-7 S/cm as function of frequency between 100 – 5000 Hz. The Voc of the fabricated cells ranges between 107 – 286 mV and time constant ranges between 2,5 to 43,75 s.
Energi matahari merupakan energi yang terbesar di permukaan bumi. Energi ini dapat dimanfaatkan secara langsung maupun secara tidak langsung. Energi matahari dapat dikonversi menjadi energi listrik dalam mekanisme fotovoltaik. Piranti pengkonversi energi matahari menjadi energi listrik dapat dibuat dengan menyambungkan antara semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-n. Cadmium sulfida merupakan salah satu jenis semikonduktor tipe-n dimana mempunyai dua struktur kristal yaitu kubik dan heksagonal. CdS memiliki gap energi sebesar 2,3-2,5 eV. CdS fase kubik merupakan fase metastabil dimana dapat berubah menjadi fase heksagonal jika diannealing pada suhu di atas 300o Poly3-heksiltiophene adalah semikonduktor tipe-p yang merupakan turunan dari polimer tiophene. Polimer ini memiliki mobilitas hole yang tinggi dan stabil di lingkungan udara maupun dalam air. Jika polimer ini digabungkan dengan polimer jenis lain, maka pembawa muatan pada polimer ini akan bertambah. Dengan adanya pembawa muatan yang banyak ini maka akan meningkatkan kinerja persambungan yang akan dibuat. C. Metode pembuatan CdS dapat dilakukan dengan sangat mudah. Selain itu bahan yang digunakan pula sangat mudah didapatkan. Cadmium sulfida dibuat dengan metode Chemical Bath Deposistion (CBD), menggunakan CdCl2 sebagai sumber ion cadmium, CS(NH2)2 sebagai sumber ion sulfur, NH4OH sebagai agen pengkompleks dan mengatur kecepatan reaksi serta TEA untuk mempertahankan larutan agar tidak cepat mengendap. Dua bahan yang pertama diaduk dengan kelajuan 300 rpm selama 30 menit pada suhu 30oC. Selanjutnya ditambahkan NH4OH dan TEA dan diaduk dengan kelajuan yang sama selama 90 menit pada suhu 70oC. Pemberian doping Boron dilakukan dengan penambahan asam borat (H3BO3) dengan jumlah masing-masing 4% wt, 6%wt dan 8%wt. Pemberian doping Boron ini dimaksudkan untuk mengubah gap energi CdS yang dihasilkan. Selanjutnya film tipis yang dihasilkan diannealing pada suhu 200oC, 300oC dan 400oC selama 1 jam dengan kenaikan suhu 1oC/menit. Film-film ini selanjutnya dikarakterisasi UV-Vis, XRD dan SEM masing-masing untuk mengetahui pita serapan, struktur kristal dan morfologi film yang dihasilkan. Di atas film yang dihasilkan selanjutnya ditetesi dengan polimer campuran antara P3HT dengan kitosan dengan menggunakan metode drop casting agar diperoleh ketebalan polimer yang sama pada permukaan film CdS. Persambungan ini selanjutnya diukur respon dinamik dan kestabilan tegangannya dengan menghubungkannya dengan sensor tegangan. Pengukuran ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tegangan rangkaian terbuka (Voc) yangt dihasilkan pada persambungan ini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/50885
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011sya.pdf
  Restricted Access
Full Text2.11 MBAdobe PDFView/Open
2011sya_Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract289.97 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_BAB I. Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I309.03 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_BAB II. Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II580.21 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_BAB III. Metode Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB III355.78 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_BAB IV. Hasil dan Pembahsan.pdf
  Restricted Access
BAB IV1.43 MBAdobe PDFView/Open
2011sya_BAB V. Kesimpulan.pdf
  Restricted Access
BAB V277.38 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_Cover.pdf
  Restricted Access
Cover285.75 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka308.06 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran827.27 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan299.52 kBAdobe PDFView/Open
2011sya_Riwayat Hidup.pdf
  Restricted Access
Riwayat Hidup272.39 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.