Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49920Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.author | Fatmawati | |
| dc.date.accessioned | 2011-09-08T03:21:23Z | |
| dc.date.available | 2011-09-08T03:21:23Z | |
| dc.date.issued | 2011 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49920 | |
| dc.description.abstract | Era reformasi telah membuat banyak perubahan khususnya dalam tata pemerintahan. Pemerintahan yang awalnya bersifat sentralistik, kini menjadi desentralistik. Desentralisasi membuat pemerintah daerah memiliki wewenang untuk mengatur daerahnya masing-masing sesuai Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 (telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004) dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 (telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004). Adanya desentralisasi membuat wilayah yang merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan daerahnya dapat membentuk daerah baru, yang disebut pemekaran wilayah. Sebelum disahkannya kedua undang-undang tersebut, pemekaran wilayah telah terlaksana. Namun kedua undang-undang tersebut membuat syarat pemekaran menjadi lebih jelas dan pemekaran semakin mudah untuk dilaksanakan. Hal ini mengakibatkan pemekaran wilayah, khususnya untuk pemekaran kabupaten dan kota menjadi semakin marak terjadi. | en |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
| dc.subject | Bogor Agricultural University (IPB) | en |
| dc.title | Faktor- faktor keberhasilan pemekaran wilayah kabupaten/kota di Indonesia | en |
| Appears in Collections: | UT - Economics and Development Studies | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| H11fat.pdf Restricted Access | Full Text | 848.02 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.