Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47568
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyafi'i, Wasrin
dc.contributor.advisorWiyono, Bambang
dc.contributor.authorRachmawati, Murtini Ari
dc.date.accessioned2011-07-07T07:09:19Z
dc.date.available2011-07-07T07:09:19Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47568
dc.description.abstractSalah satu produk hasil hutan bukan kayu yang benilai tinggi dan mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan saat ini dan di masa mendatang adalah gondorukem. Hal ini ditunjukkan dengan potensi dan ekspor gondorukem Indonesia yang terus meningkat, dimana Indonesia merupakan negara produsen gondorukem terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan Brazil. Gondorukem yang diperoleh dari hasil penyulingan getah pinus ini disebut sebagai gondorukem non modifikasi. Gondorukem non modifikasi mempunyai kelemahan, yaitu sifatnya yang cenderung mengkristal, mudah teroksidasi oleh oksigen pada udara terbuka dan mudah bereaksi dengan garam-garam logam berat dalam vernis. Maka dari itu, untuk mengurangi kelemahan tersebut perlu dilakukan penelitian tentang modifikasi gondorukem yaitu dengan memodifikasi ikatan rangkap dan gugus karboksil yang ada pada senyawa asam dalam rosin tersebut untuk memperbaiki sifat-sifat kearah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gliserol pada proses esterifikasi dan fortifikasi dengan asam maleat terhadap rendemen dan sifat fisiko kimia dari produk ester gliserol gondorukem maleat, serta mengetahui kualitas produk ester gliserol gondorukem maleat yang dihasilkan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk derivat gondorukem dan memperluas penggunaan dari gondorukem modifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah gondorukem kualitas WW yang berasal dari Jawa Timur dengan menggunakan asam maleat (8%, 10%, 12%) dan gliserol (10%, 12%, 14%). Pengujian kualitas ester gliserol gondorukem maleat mengacu pada RSNI3 7636:2010 yaitu meliputi titik lunak, bilangan asam, kelarutan dalam toluena (1:1) dan kadar kotoran. Untuk warna dilakukan pengamatan langsung kemudian membandingkannya dengan standar warna gondorukem sedangkan rendemen diperoleh dengan menggunakan rumus [(berat derivat gondorukem/berat gondorukem asal) x 100%]. Bahan baku yang digunakan sudah memenuhi standar kualitas gondorukem (RSNI3 7636:2010) baik itu dari warna, bilangan asam dan kadar kotoran, namun dari titik lunak belum memenuhi standar kualitas gondorukem.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectgondorukemen
dc.subjectesterifikasien
dc.subjectester gumen
dc.subjectfortifikasien
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEsterifikasi gondorukem maleat dengan gliserolen
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E11mar1.pdf
  Restricted Access
Full text1.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.