Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47150
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGaol, Jonson Lumban
dc.contributor.advisorSupriyadi, Indarto Happy
dc.contributor.authorSilfiani
dc.date.accessioned2011-07-06T03:24:20Z
dc.date.available2011-07-06T03:24:20Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47150
dc.description.abstractLamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang tumbuh dan berkembang baik di lingkungan pesisir. Padang lamun merupakan salah satu ekosistem perairan laut yang paling produktif dan penting. Peranan padang lamun diperairan laut dangkal telah banyak diketahui. Di sisi lain, lamun juga peka dan terancam dari berbagai aktivitas manusia. Untuk itu perlu dilakukan pengamatan sebaran lamun, salah satunya dengan teknologi penginderaan jauh. Tujuan penelitian ini adalah memetakan sebaran lamun di perairan Pulau Pari dengan menggunakan citra satelit ALOS dan melakukan pengamatan kondisi lamun berdasarkan persentase penutupan, jumlah jenis, dan biomassa lamun pada setiap titik stasiun. Pemetaan lamun dari citra satelit dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu klasifikasi unsupervised dan klasifikasi berdasarkan algoritma Lyzenga. Jumlah titik sampel untuk penentuan kelas klasifikasi sebanyak 116 titik dan 92 titik untuk uji akurasi. Perhitungan uji akurasi dilakukan dengan matriks kontingensi. Studi lapang dilakukan pada 35 titik stasiun untuk mengamati persentase penutupan, biomassa, dan jumlah jenis lamun. Untuk memperoleh kondisi lamun pada tiap stasiun dilakukan teknik skoring untuk tiga parameter diatas dan selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga peringkat yaitu kondisi lamun “baik”, “sedang”, dan “jelek”. Luas ekosistem lamun pada peta hasil klasifikasi unsupervised adalah 1,67 km2 sedangkan pada peta klasifikasi algoritma Lyzenga adalah 1,95 km2. Peta hasil klasifikasi unsupervised menghasilkan nilai overall accuracy sebesar 72,82%, nilai ini lebih besar dibanding nilai overall accuracy yang dihasilkan oleh peta hasil klasifikasi berdasarkan algoritma Lyzenga yaitu sebesar 65,21%. Hasil identifikasi lamun di titik stasiun menunjukkan persentase penutupan banyak ditemukan > 30%. Biomassa lamun yang ditemukan di 35 titik stasiun berkisar antara 2,43 gbk/m2-139,13 gbk/m2. Pada penelitian ini ditemukan 3 spesies lamun yang tersebar di perairan Pulau Pari yaitu Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii. Kondisi lamun di perairan Pulau Pari pada umumnya tergolong “sedang”. Dilihat dari kondisi lamun yang berada di perairan Pulau Pari diperlukan perhatian yang lebih untuk menjaga kelestarian ekosistem lamun.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemetaan lamun dengan menggunakan Citra Satelit ALOS di Perairan Pulau Parien
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C11sil.pdf
  Restricted Access
Full Text3.17 MBAdobe PDFView/Open
Abstract C11sil-2.pdf
  Restricted Access
Abstract326.13 kBAdobe PDFView/Open
Cover C11sil.pdf
  Restricted Access
Cover280.18 kBAdobe PDFView/Open
Bab I Pendahuluan C11sil-3.pdf
  Restricted Access
Bab I 369.63 kBAdobe PDFView/Open
Bab II Tinpus C11sil-4.pdf
  Restricted Access
Bab II551.11 kBAdobe PDFView/Open
Bab III Metode C11sil-5.pdf
  Restricted Access
Bab III560.83 kBAdobe PDFView/Open
Bab IV Hasil C11sil.pdf
  Restricted Access
Bab IV1.58 MBAdobe PDFView/Open
Bab V Kesimpulan C11sil-2.pdf
  Restricted Access
Bab V368.44 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka C11sil-3.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka378.53 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran C11sil-4.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.